Jumat, 18 Oktober 2024

Prosedur dan Rancangan Manajemen Kelas

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Kelas
Dosen Pengampu : Aldilla, M.Pd
Oleh Kelompok 4 Prodi PAI : 
1. Anggis Marliana, NIM. 21862069
2. Elip Nuryana, NIM. 228620068
3. Nida Labibah, NIM. 218620118
4. Nila Sari, NIM. 218620117
5. Ilma Huda Indriyani, NIM. 228620079
6. Indah Sry Aisyah, NIM. 228620081
7. Nurul Kurnia Af Idah, NIM. 228620108
8. Reifa Zahara Isnaina Khairunnisa, NIM. 228620114
9. Zahidah Azzahra Salsabila, NIM. 228620142
10. Khofifah Budi Dewi Septiani, NIM. 228620086
11. Susmi Agustin, NIM. 228620131
12. Latifah Hanum, NIM. 228620088
13. Nurul Haslinda, NIM. 218620111
14. Nurul Izzah Razali, NIM. 218620110

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Ta’ala atas rahmat dan nikmatnya yang telah memberi kami kemudahan, khususnya dengan selesainya makalah tentang “Prosedur dan Rancangan Manajemen Kelas“.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, keluarganya, para sahabat serta semua orang yang mengikuti ajarannya sampai akhir masa.

Sebagai penyususun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk menyempurnakan makalah.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Cikarang Barat, 24 September 2024

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.
DAFTAR ISI.
BAB 1 PENDAHULUAN.
A. LATAR BELAKANG.
B. RUMUSAN MASALAH.
C. TUJUAN.
BAB II PEMBAHASAN.
2.1 Pengertian Prosedur dan Manajemen Kelas.
2.2 Tujuan Manajemen Kelas.
2.3 Prinsip-Prinsip Manajemen Kelas.
2.4 Prosedur Manajemen Kelas.
2.5 Rancangan Manajemen Kelas.
BAB III PENUTUP.
3.2 KESIMPULAN.
DAFTAR PUSTAKA.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kelas merupakan salah satu tempat yang bisa kita katakan sebagai rumah kedua siswa, karena setengah hari waktu siswa berada di sekolah dan tentunya di kelas. Sebagai pendidik, guru mengusahakan pembelajaran berjalan secara efisien dan efektif agar tujuan pembelajaran tercapai. Oleh karena itu guru sangat berperan dalam keberhasilan pembelajaran siswanya. Guru juga dapat membantu perkembangan siswa agar optimal sehingga dapat mengapai tujuan hidup. Agar semua tujuan dapat tercapai guru juga harus memiliki keterampilan manajemen. Dalam artian mampu menyampaikan bahan pelajaran dan dapat diterima oleh peserta didik dengan baik.

Sebelum mengelola atau memanajemen kelas seharusnya guru telah memiliki rancangan bagaimana agar kelas dapat berjalan secara optimal dan prosedur yang baik. Tindakan optimal yang dilakukan guru dalam melakukan kegiatan pengelolaan kelas bukanlah tindakan yang imaginative semata-mata akan tetapi memerlukan kegiatan sistematik berdasarkan langkah-langkah bagaimana seharusnya kegiatan itu dilakukan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun membuat rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa Pengertian Prosedur dan Manajemen Kelas ?
2. Apa Tujuan Manajemen Kelas ?
3. Apa saja Prinsip-Prinsip Manajemen Kelas ?
4. Apa Jenis-Jenis Prosedur dari Manajemen Kelas ?
5. Bagimana Rancangan Manajemen Kelas ?

1.3 TUJUAN MAKALAH

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:

1. Mengetahui Pengertian Prosedur dan Manajemen Kelas
2. Memahami Tujuan Manajemen Kelas
3. Mengetahui Prinsip-Prinsip Manajemen Kelas
4. Mengetahui Jenis-Jenis Prosedur dari Manajemen Kelas
5. Mengetahui Rancangan Manajemen Kelas

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Prosedur dan Manajemen Kelas

A. Pengertian Prosedur dan Manajemen Kelas

Menurut bahasa rancangan berasal dari kata rancang yang artinya membuat gambar bentuk bangunan secara kasar (hanya garis-garis besarnya), Menyusun dalam pikiran tentang rencana pekerjaan yang dilaksananakan (Sulchan Yasin, 1995:143).

Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi optimal dalam proses pembelajaran. Pengelolaan atau Manajemen merupakan suatu seni untuk mendapat segala sesuatu yang dilakukan melalui orang lain (Wibowo, 2012:1). Sedangkan menurut pidarta (Yamin,2012:1), Manajemen adalah sebagai mengelola orang-orang, sebagai mengambil keputusan, sebagai proses pengorganisasian dan memakai sumber-sumber untuk menyelesaikan tujuan yang sudah ditentukan. Hadari Nawawi berpendapat bahwa manajemen kelas diartikan sebagai kemampuan guru atau wali kelas dalam mendayagunakan (mengefektifkan) potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap personal untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah, sehingga waktu dan dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien untuk melakukan kegiatan-kegiatan kelas yang berkaitan dengan kurikulum dan perkembangan murid (Hadari Nawawi :1982:115).

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia[1], Prosedur adalah cara mengerjakan suatu pekerjaan menurut tingkat-tingkatnya Prosedur pada dasarnya adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya dan prosedur- prosedur yang berkaitan melaksanakan dan memudahkan kegiatan utama dari suatu organisasi.
[1] Badudu, J.S. Zaid, S.M (1996). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Pustaka Sinar Harapan

Pengertian Prosedur Manajemen Kelas tidak dapat dipisahkan dengan pengertian Manajemen Kelas. Manajemen Kelas dengan Prosedur Manajemen Kelas sangat berhubungan karena Manajemen adalah pekerjaan sedangkan Prosedur Manajemen kelas dapat diartikan sebagai langkah-langkah mengerjakan pekerjaan tersebut.

2.2 Tujuan Manajemen Kelas

Secara umum, manajemen kelas bertujuan untuk menciptakan suasana kelas yang nyaman sebagai tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian, kegiatan tersebut akan dapat berjalan efektif dan terarah sehingga tujuan belajar yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efesien.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Djain tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan social dan intelektual di kelas.

Sedangkan Suharsimi Arikunto mengemukakan bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan manajemen kelas adalah untuk menciptakan kondisi suatu kelas menjadi lingkungan belajar yang baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai baik pula. Sedangkan tujuan manajemen kelas itu merupakan faktor demi tercapainya tujuan pembelajaran. Menurut Ahmad (1995:2) bahwa tujuan manajemen kelas adalah sebagai berikut:

1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar, yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.

2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terjadinya interaksi pembelajaran.

3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam kelas.

4. Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individualnya.[2]
[2] Mulyadi, Classroom Management, (UIN Malang, Aditia Media, 2009),, h. 5

Tujuan manajemen kelas menurut Sudirman (dalam Djamarah 2006:170) pada hakikatnya terkandung dalam tujuan pendidikan. Tujuan manajemen kelas adalah penyediaan fasilitas bagi macam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja. Terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional, dan sikap serta apresiasi pada siswa. Sedangkan Arikunto (dalam Djamarah 2006:178) berpendapat bahwa tujuan manajemen kelas adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga Manajemen Kelas 10| segera tercapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

Apabila tujuan dari manajemen kelas tercapai, maka ada dua kemungkinan yang akan dialami oleh siswa sebagai indikator keberhasilan dari proses manajemen tersebut. Pertama, sebuah manajemen kelas dapat dikatakan berhasil apabila setiap siswa mampu untuk terus belajar dan bekerja, siswa tidak mudah menyerah dan fasif manakala mereka merasa tidak tahu atau kurang memahami tugas yang dikerjakan. Setidaknya, siswa

masih menunjukan semangat dan gairahnya untuk terus mencoba dan belajar, meski mereka menghadapi hambatan dan problem yang sulit dikerjakan. Kedua, sebuah manajmen kelas juga dapat dikatakan berhasil apabila setiap siswa mampu untuk terus melakukan pekerjaan tanpa membuang-buang waktu dengan percuma, artinya setiap siswa akan bekerja secepatnya supaya ia segera dapat menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya.[3]
[3] Salman Rusydie, Prinsip-Prinsip Manajemen, (Jogjakarta : Diva Pres, 2011), , h. 32.

2.3 Prinsip-Prinsip Manajemen Kelas

Prinsip adalah asas atau kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir dan bertindak. Prinsip-prinsip manajemen adalah hal yang dapat dijadikan pedoman atau pegangan guru di dalam mengelola, agar menjadi terarah dan efesien. Manajemen kelas sebagai proses mengelola kelas agar tercapai tujuan juga harus memerhatikan beberapa prinsip manajemen kelas, agar dalam implementasinya sesuai dengan yang direncanakan.

Prinsip-prinsip tersebut hal yang penting dalam manajemen kelas. Menyatakan seorang guru dalam rangka meminimalisasi masalah gangguan dalam mengelola kelas dapat menggunakan prinsip-prinsip manajemen kelas, yaitu:

1. Hangat dan Antusias

Hangat dan antusias diperlukan dalam proses belajar mebgajar. Guru yang hangat dan akrab pada peserta didik, selalu menunjukkan antusias pada tugasnya atau pada aktivitasnya akan berhasil dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas.

2. Tantangan.

Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja, atau bahan-bahan yang menantang akan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar, sehingga menurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang.

3. Bervariasi.

Penggunaan alat atau media, gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru dan peserta didik akan mengurangi munculnya gangguan dan meningkatkan perhatian siswa. Variasi ini merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan.

4. Keluwesan.

Keluwesan tingkah laku guru yang mengubah strategi mengajarnya dapat mencegah kemungkinan munculnya gangguan siswa serta menciptakan iklim belajar mengajar yang efektif. Keluwesan pengajaran dapat mencegah munculnya gangguan seperti keributan siswa, tidak ada perhatian, dan mengerjakan tugas.

5. Penekanan pada hal-hal yang positif.

Pada dasarnya dalam mengajar dan mendidik, guru harus menekankan pada hal- hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian pada hal-hal yang negatif. Penekanan pada hal-hal yang positif yaitu penekanan yang dilakukan guru terhadap tingkah laku siswa yang positif dari pada mengomeli tingakah laku yang negatif. Penekanan tersebut dapat dilakukan dengan pemberian penguatan yang positif dan kesadaran guru untuk menghindari kesalahan yang dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar

6. Penanaman disiplin diri.

Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah peserta didik yang dapat mengembangkan disiplin dari sendiri dan guru sendiri hendaknya menjadi teladan mengendalikan diri dan pelaksanaan tanggung jawab. Jadi, guru harus disiplin dalam segala hal bila ingin peserta didiknya ikut berdisiplin dalam segala hal.

Manajemen kelas yang baik akan melahirkan interaksi belajar mengajar yang baik pula. Tujuan pembelajaran pun dapat dicapai tanpa menemukan kendala yang berarti. Masalah pengelolaan kelas memang masalah yang tidak pernah absen dari agenda kegiatan guru. Semua itu tidak lain guna kepentingan belajar peserta didik. Masalah lain yang juga selalu guru gunakan adalah masalah pendeketan. Hampir tidak pernah ditemukan dalam satu pertemuan, seorang guru tidak melakukan pendekatan tertentu terhadap semua pesrta didik. Pengembangan variasi mengajar yang dilakukan oleh guru pun salah satunya adalah dengan memanfaatkan variasi alat bantu, baik dalam hal variasi media pandang, variasi media dengar, dan maupun variasi media taktil. Oleh sebab itu, sangat penting sekali teori manajemen kelas itu, terutama bagi guru sebagai seorang pendidik dan pebelajar yang memang harus selalu memerhatikan hal penting itu. Manajemen kelas merupakan salah satu unsur kompotensi seorang guru yang profesional.[4]
[4] https://www.academia.edu/Prinsip prinsip dalam Manajemen Kelas Diakses pada Senin, 30/09/2024 pukul 06.00 WIB.

2.4 Prosedur Manajemen Kelas

B. Prosedur Manajemen Kelas

Proses pembelajaran yang baik akan meminimalkan kemungkinan terjadinya kegagalan serta kesalahan dalam pembelajaran. Prosedur ini dibagi menjadi 2, yaitu : dimensi pencegahan (Preventif) dan dimensi penyembuhan (Kuratif).

1. Prosedur Manajemen kelas dimensi pencegahan (preventif)

Prosedur preventif merupakan inisatif guru dan wali kelas untuk menciptakan kondisi yang baru dari reaksi biasa menjadi reaksi edukatif dengan senantiasa membangkitkan motivasi belajar siswa. Guru dapat menggunakan kemampuannya untuk mengembangkan keterampilan siswa yang bersifat preventif dengan cara sebagai berikut, yaitu :

Ø Menunjukkan sikap tanggap.

Ø Membagi perhatian, guru harus mampu membagi perhatian kepada semua peserta didik.

Ø Memusatkan perhatian kelompok, mempertahankan dan meningkatkan keterlibatan peserta didik dengan cara memusatkan kelompok pada tugas-tugas dri waktu ke waktu.

Ø Memberi petunjuk yang jelas, petunjuk ini dapat dilakukan untuk materi yang disampaikan, tugas yang diberikan, dan perilaku peserta didik.

Ø Menegur, tegur peserta didik bila menunjukkan perilaku yang menyimpang dan mengganggu.

Ø Memberikan penguatan perilaku peserta didik yang positif agar menjadi contoh kepada peserta didik lainnya.

Langkah-langkah pencegahan dalam manajemen kelas :

1. Meningkatkan kesadaran diri sebagai Guru

Meningkatkan kesadaran diri sebagai guru merupakan hal yang paling strategis dan mendasar karena dengan adanya rasa kesadaran diri sebagi guru akan mampu meningkatkan rasa tanggung jawab dan rasa memiliki modal dasar dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini dapat menghilangakan sikap otoriter dan permisif yang dipandang kurang manusiawi dan kurang realistik.

2. Meningkatkan kesadaran pada Siswa

Kurangnya kesadaran peserta didik akan menumbuhkan sikap suka marah, mudah tersinggung, dan dapat memungkinkan peserta didik melakukan tindakan kurang terpuji dan dapat mengganggu kondisi pembelajaran. Dengan itu untuk meningkatkan kesadaran peserta didik perlu melaksanakan hal-hal berikut, yaitu :

1) Memberitahukan hak dan kewajiban sebagai peserta didik/siswa.

2) Memperhatikam kebutuhan, keinginan dan dorongan motivasi kepada peserta didik.

3) Menciptakan suasana saling menghormati dan rasa keterbukaan antara guru dan peserta didik.

3. Sikap Jujur dan Tulus

Guru hendaknya bersikap jujur dan tulus terhadap peserta didik. Sikap ini mengandung makna bahwa guru dalam segala tindakannya tidak boleh berpura-pura bersikap apa adanya.

4. Mengenal dan Menemukan Alternatif Memanajemen Kelas

Seorang guru harus mampu mengidentifikasikan berbagai penyimpangan tingkah laku siswa yang sifatnya individul maupun kelompok, termasuuk penyimpangan yang disengaja maupun yang tidak disengaja.

5. Menciptakan Kontrak Sosial

Pada dasarnya kontrak sosial diciptakan sangat berkaitan dengan standar tingkah laku yang diharapkan seraya memberi gambaran tentang fasilitas beserta keterbatasannya dalam memenuhi kebutuhan siswa. Untuk mengelola kelas, norma berupa kontrak sosial atau daftar aturan, tata tertib dengan sanksinya yang mengatur kehidupan di dalam kelas, perumusannya harus dibicarakan atau disetujui bersama oleh guru dan siswa.

2. Prosedur Manajemen Kelas dimensi Penyembuhan (Kuratif)

Langkah atau tindakan penyebuhan terhadap tingkah laku menyimpang yang dapat mengganggu proses belajar mengajar. Prosedur kuratif merupakan inisiatif guru dan wali kelas untuk mengatasi perbuatan siswa yang menyimpang atau negative dan membimbing agar perbuatan negative tersebut tidak terulang.

Langkah-langkah penyembuhan dalam pengelolaan kelas sebagai berikut, yaitu :

- Mengidentifikasi Masalah

Pada tahapan ini seorang guru harus melakukan kegiatan untuk mengenal dan mengetahui masalah-masalah memanajemen kelas yang timbul dalam suatu kelas. Kemudian mengidentifikasi jenis-jenis penyimpangan sekaligus, mengetahui latar belakang yang membuat siswa melakukan penyimpangan perilaku.

- Menganalisis Masalah

Seorang guru harus menganalisis penyimpangan pada siswa dan menyimpulkan latar belakang yang terjadinya penyimpangan tingkah laku dan sumber-sumber dari penyimpangan itu. Setelah ditemukan penyimpangan, guru menemukan alternatif- alternatif penanggulangan atau penyembuhan dan penyimpangan tersebut.

- Menilai Alternatif-Alternatif Pemecahan

Pada langkah ketiga ini guru menilai dan memilih alternatif pemecah berdasarkan sejumlah alternatif yang telah tersusun.

- Mendapatkan Balikan

Guru pada langkah ini yang didahului dengan langkah monitoring, melakukan kegiatan kilas balik. Kegiatan kilas balik ini yaitu untuk menilai keampuhan pelaksanaan dari alternatif pemecah yang dipilih untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan yang direncanakan.

2.5 Rancangan Manajemen Kelas

Hal ini dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis berdasarkan pemikiran yang rasional untuk mencapai suatu tujuan tertentu, yang berkaitan dengan tugas guru menyusun rancangan prosedur manajemen kelas adalah guru menentukan serangkaian kegiatan tentang langkah langkah manajemen kelas yang disusun secara sistematis berdasarkan pemikirab yang rasional untuk tujuan menciptan kondisi lingkungan yang optimal bagi berlangsungnya kegiatan belajar siswa.

Dalam melakukan penyusunan rancangan prosedur manajemen kelas dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu;

1. Pemamahan arti, tujuan da hakikat manajemen kelas.

2. Pemahaman terhadap hakikat peserta didik yang sedang dihadapi.

3. Pemahaman terhadap bentuk penyimpangan serta latar belakang tindakan penyimpangan yang dilakukan peserta didik.

4. Pemahaman terhadap pendekatan pendekatan yang dapat dilakukan dalam manajemen kelas.

5. Memiliki kemampuan dan keterampilan dalam membuat rancangan prosedur manajemen kelas.

BAB III
PENUTUP

3.2 Kesimpulan

Aturan dan Harapan yang Jelas: Manajemen kelas yang baik dimulai dari penyusunan aturan yang jelas dan dapat dipahami oleh semua siswa. Aturan ini harus bersifat konsisten dan adil agar siswa merasa dihargai dan memahami batasan-batasan yang ada, Pengelolaan Waktu yang Efektif: Waktu adalah sumber daya penting dalam proses pembelajaran. Guru harus memiliki strategi yang baik dalam mengelola waktu, mulai dari perencanaan pelajaran hingga transisi antar kegiatan sehingga tidak ada waktu yang terbuang.

Pemberian Pujian dan Disiplin yang Seimbang Penggunaan penguatan positif (seperti pujian dan penghargaan) dapat memotivasi siswa untuk berperilaku baik. Namun, ketika aturan dilanggar, penerapan disiplin yang tegas tapi adil juga harus dilakukan, Manajemen kelas harus mempertimbangkan kebutuhan individu siswa, namun tetap menjaga dinamika kelompok. Guru perlu peka terhadap berbagai tingkat kemampuan siswa dan memberikan dukungan yang diperlukan., Interaksi yang baik antara guru dan siswa adalah inti dari manajemen kelas yang sukses. Komunikasi dua arah yang terbuka membantu mengatasi masalah sejak dini, membangun hubungan yang positif, dan menciptakan suasana kelas yang nyaman.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/Prinsip prinsip dalam Manajemen Kelas Diakses pada Senin, 30/09/2024 pukul 06.00 WIB.

Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006. Rachman,M. Manajemen Kelas. Jakarta:Depdikbud. Dikjen. Dikti Proyek Pendidikana Guru Sekolah Dasar,1998.

https://fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2015/12/6_Prosedur-dan-Rancangan-Manajemen-Kelas.pdf