Jumat, 20 Oktober 2023

Mengonstruksi Tes Objektif Jenis Isian

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Evaluasi Pendidikan
Dosen pengampu : Sabar Siswoyo, MPd.
Oleh Kelompok 9 Angkatan 5:
1. Nila Sari (PAI)
2. Nurul Izzah Razali (PAI)
3. Yuni Heri Suciasih (PAI)
4. Raisa Salsabila (PAI)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “MENGONTRUKSI TES OBJEKTIF JENIS ISIAN” penyusunan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Evaluasi Pendidikan. Kami berharap dapat menambah wawasan.

Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini. karena itu, kami sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca untuk melengkapi segala kekurangan dan kesalahan dari makalah ini.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu selama proses penyusunan makalah ini.

Bogor, 20 Oktober 2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.
DAFTAR ISI.
BAB I PENDAHULUAN.
1.1 Latar belakang.
1.2 Rumusan masalah.
1.3 Manfaat.
BAB II PEMBAHASAN.
2.1 Item Tes Jawaban Singkat Dan Tes Melengkapi.
2.2 Item Tes Asosiasi.
BAB III PENUTUP.
3.1 Kesimpulan.
3.2 Saran.
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Disamping tes esai seperti yang telah dibahas pada bab 8, ada item tes jenis lain yang juga sering digunakan oleh para guru dalam kegiatan belajar mengajar. Item tes yang dimaksud yaitu tes objektif. Tes ini dikatakan objektif karena para siswa tidak dituntut merangkai jawaban atas dasar informasi yang dimilikinya seperti pada tes esai. Pada tes jenis ini, jawaban pada umumnya sudah disediakan atau sudah diarahkan dan lebih bersifat pasti. Secara garis besar tes objektif dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tes objektif jenis isian (supply type) dan tes objektif jenis pilihan atau sering juga disebut selection type. Dibandingkan dengan tes esai, tes objektif jenis isian lebih mendekati pada tes esai sederhana. Pada item tes ini, juga memerlukan siswa untuk mengingat materi pembelajaran, dan menyimpan informasi materi dalam pikiran, kemudian menuangkannya dalam bentuk memberikan jawaban atas suatu pertanyaan. Oleh karena itu, tes jenis isian populer disebut sebagai supply type. Disebut demikian sebenarnya mengikuti alur logika saja; karena untuk menjawab tes tersebut, tidak hanya harus mengetahui informasi yang diinginkan, tetapi juga perlu menghafalkan dalam pikiran dan kemudian menuangkannya ke dalam jawaban secara tertulis.

Tes objektif jenis isian pada prinsipnya mencangkup tiga macam tes, yaitu: a) tes jawaban bebas atau jawaban terbatas, b) tes melengkapi, dan c) tes asosiasi. Tes jawaban bebas mengungkap kemampuan siswa dengan cara bertanya, tes melengkapi mengungkap kemampuan siswa dengan memberikan spasi atau ruang kosong untuk diisi dengan jawaban (kata) yang tepat, dan tes asosiasi mengungkap kemampuan siswa dengan menyediakan spasi yang diisi dengan satu jawaban atau lebih, di mana jawaban tersebut masih memiliki keterkaitan dan bersifat homogen antara satu dengan lainnya.

Ketiga tes yang disebutkan diatas mempunyai banyak kemiripan khususnya dalam tiga hal. Pertama, masing-masing tes memerlukan hafalan dari para siswa. Kedua, ketiga tes tersebut, masing-masing menuntut jawaban singkat dari para siswa. Ketiga, masing-masing tes pada umumnya direncanakan untuk mengungkapkan pemikiran siswa tentang materi pembelajaran yang dikategorikan sebagai definisi atau batasan. Pengetahuan tentang fakta dan prinsip-prinsip pengetahuan.

Namun demikian, ketiga tes ini memiliki perbedaan, terutama jika ketiga tes tersebut dilihat dari format atau bentuk tesnya. Tes jawaban singkat atau bebas merupakan tes yang item-itemnya dibuat dalam bentuk pertanyaan. Tes melengkapi bentuk itemnya memiliki satu spasi atau ruang kosong dan harus dijawab siswa, dan tes asosiasi memiliki ruang kosong yang diisi dengan jawaban yang memiliki kaitan satu dengan lainnya.

Tes objektif jenis isian ini walaupun sudah dikelompokan sebagai tes objektif, namun sebenarnya masih berkaitan dengan tes esai, yaitu bahwa tes ini masih menuntut jawaban bebas dan singkat dari para siswa. Namun, karena tes tersebut hanya memberikan kesempatan kepada siswa menjawab dengan satu kata dan biasanya telah terikat dalam definisi, fakta, dan atau prinsip-prinsip pengetahuan maka tes tersebut disebut sebagai tes objektif jenis isian.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa pengertian item tes jawaban singkat dan tes melengkapi?
2. Apa pengertian item tes asosiasi?

1.3 Manfaat

1. Mengetahui pengertian item tes jawaban singkat dan tes melengkapi.
2. Mengetahui pengertian item tes asosiasi.

BAB II
PEMBAHASAN [1]
[1] Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), hlm. 107.

2.1 Item tes jawaban singkat dan melengkapi

Mengontruksi item tes, baik jenis isian maupun jenis pilihan merupakan langkah penting yang harus dikuasai dengan baik oleh seorang guru kelas. Tes isian adalah soal yang ditandai dengan adanya jawaban pada tempat kosong yang disediakan oleh guru atau evaluator untuk menuliskan jawabannya sesuai petunjuk. Guru perlu memiliki kemampuan mengontruksi agar hal-hal yang menurunkan kualitas isi dan tampilan tes, seperti kerusakan teknik pernyataan yang tidak relevan, dan substansi yang keliru dapat dikurangi seminimal mungkin. Agar mendapatkan tes yang memiliki susunan dan penampilan yang baik, para guru atau evaluator dapat mempertimbangkan beberapa petunjuk yang dapat dilihat seperti berikut :

1. Nyatakan petunjuk tes yang singkat dan jelas dengan cara memberikan garis bawah pada kata-kata kunci. Petunjuk itu penting agar siswa dengan cepat dapat memahami perintah tes dengan baik dan bisa melakukan pekerjaan evaluasi seperti yang diperintahkan.

2. Tulis pertanyaan dan atau pernyataan, dimana hanya ada satu kemungkinan jawaban benar.

3. Pilih Batasan atau terminologi dari suatu pengetahuan, dengan menghilangkan kata kuncinya. Kata kunci tersebut menjadi jawaban yang harus diisi oleh para siswa.

4. Tanyakan secara spesifik untuk jawaban yang diinginkan. Sebagai contoh, tanaman jagung termasuk tanaman … dan perlu diganti setelah berbuah sekali. Jawabannya adalah (semusim).

5. Gunakan hanya satu spasi atau ruang kosong, untuk setiap item tes melengkapi. Jika spasi lebih dari tiga maka item tes tersebut lebih baik dikontruksi dengan model tes jawaban bebas.

Contoh :
Kurang baik : yang termasuk warna primer yaitu…, …, dan …
Lebih baik : tiga macam warna apakah yang termasuk sebagai warna primer?

6. Tempatkan spasi atau ruang kosong pada akhir kalimat dari item tes melengkapi. Penempatan spasi tersebut dimaksudkan agar lebih membantu para siswa untuk menjawab dengan cepat.

7. Buat kunci jawaban yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pemberian penilaian. Kunci jawaban diperlukan untuk memudahkan dalam penilaian guru maupun pedoman jawaban yang diberikan pada siswa.

Kelemahan utama dari tes dengan jawaban singkat dan tes melengkapi untuk mengetes pengetahuan siswa tentang fakta adalah bahwa ada kemungkinan dalam isian jawaban tersebut ada dua atau lebih jawaban benar. Untuk mengatasi hal ini, para guru dapat memodifikasi bentuk tes dari jawaban singkat menjadi tes esai dengan pernyataan pengenalan (recognition questions).

2.2 Item tes asosiasi

Tes ini sering disebut dengan tes identifikasi, karena pada proses evaluasi para siswa diminta menghubungkan atau mengidentifikasi satu konsep dengan konsep lainnya. Disebut juga dengan pertanyaan mengingat (recalling questions). Item asosisasi memang memang memerlukan ingatan fakta dari para siswa dengan cara yang tepat, di samping itu tes asosiasi juga sangat cocok untuk mengungkap kemampuan siswa dalam menentukan konsep yang memiliki hubungan sebab dan akibat.

Peran guru dalam proses belajar dan kaitannya dengan fungsi evaluasi sangat penting. Mereka dapat membantu siswa dalam menghubungkan konsep satu dengan konsep lain dalam satu tujuan. Untuk mendapatkan item tes asosiasi yang baik, berikut beberapa petunjuk yang dapat digunakan:

1. Nyatakan pengerjaan tes secara singkat dan jelas sehingga semua peserta didik dapat memahami perintah tersebut.

2. Guru sebaiknya lebih dulu melakukan pengelompokan fakta yang homogen. Jangan sampai pada langkah ini guru mencampuradukan antara fungsi alat dengan komponen lain yang tidak terkait satu sama lain.

3. Berikan satu kolom untuk satu konsep dan kolom yang lain untuk jawaban yang dimaksud.

4. Kedua kolom sebaiknya memuat kata-kata atau frasa yang sama tujuannya.

5. Gunakan konsep-konsep yang dapat dihubungkan dengan konsep lain untuk tujuan sama.

6. Untuk tujuan pengembangan, jumlah kolom jawaban pada umumnya dibuat lebih banyak dibandingkan pada jumlah pernyataan.

Item tes asosiasi dapat digunakan untuk mengungkap kemampuan siswa tentang hasil dan penggunaan atau manfaatnya.

Pada kondisi tertentu, tes asosiasi dapat juga dipresentasikan dalam bentuk lain, yaitu dengan tes penampilan yang menggunakan metode demonstrasi.

Item tes asosiasi dapat mengetes kemampuan siswa dalam mengidentifikasi hubungan sebab akibat. Pada pendidikan kejuruan, di antara subjek atau objek yang dipelajari, banyak yang memiliki hungan sebab akibat. Sebagai contoh, intensistas perawatan mesin dan alat perlengkapannya dengan tingkat produktivitas mesin, ketaatan dalam menerapkan aturan keselamatan kerja dalam perusahaan dan hubungan negatif dengan tingkat kecelakaan kerja yang terjadi. Guru dalam hal ini dapat membantu para siswa untuk memahami konsep tersebut dan mengembangkannya ke arah pembentukan kemampuan siswa dengan ketaatan aturan dan disiplin yang tinggi.

Item tes asosiasi yang menunjukkan hubungan sebab akibat juga mempunyai kelemahan. Salah satu kelemahannya adalah banyak siswa kurang memahami hubungan sebab akibat tersebut. Maka untuk mengatasinya, para guru dianjurkan menggunakan tes jenis lain yang lebih tepat, yaitu tes objektif dengan jenis pilihan yang hendak dibahas pada bab berikutnya.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Secara garis besar tes objektif dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tes objektif jenis isian (supply type) dan tes objektif jenis pilihan (selection type).

2. Tes objektif jenis isian pada prinsipnya mencakup tiga macam tes, yaitu a) tes jawaban bebas atau jawaban terbatas, b) tes melengkapi dan c) tes asosiasi.

3. Tes jawaban bebas, mengungkap jawaban siswa dengan cara bertanya, tes melengkapi mengungkap kemampuan siswa melalui memberikan spasi atau ruang kosong untuk diisi siswa dengan kata yang tepat, dan tes asosiasi mengungkap kemampuan para siswa dengan menyediakan spasi yang diisi dengan satu jawaban atau lebih, di mana jawaban tersebut masih memiliki keterkaitan dan bersifat homogen antara satu dengan lainnya.

4. Validitas tes objektif jenis isian dan pilihan pada umumnya tergantung pada kualitas isi dan tampilannya, sedangkan kualitas isi dan tampilan sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam mengonstruksi tes yang dimaksud.

5. Kelemahan utama dari tes jawaban singkat dan tes melengkapi untuk mengetes kemampuan siswa tentang fakta adalah ada kemungkinan dalam isian jawaban tersebut ada dua atau lebih jawaban benar.

6. Item tes jenis asosiasi sering disebut tes identifikasi karena pada proses evaluasi para siswa diminta menghubungkan atau mengidentifikasi satu konsep dengan konsep lainnya.

Pada kondisi tertentu, tes asosiasi dapat dipresentasikan dalam bentuk lain, yaitu tes penampilan dengan menggunakan metode demonstrsasi, di mana para siswa diminta menunjukkan kegunaan dan mengidentifikasi macam-macam alat yang diinginkan.

3.2 Saran

Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari tulisan maupun bahasan yang kami sajikan, oleh karena itu mohon diberikan sarannya agar kami bisa membuat makalah lebih baik lagi, dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

Sukardi. 2015. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: PT Bumi Aksara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar