| Live google meet | Ahad, 04 Februari 2023 Jam 16.00 - 17.30 WIB |
Oleh Dosen Pengampu : Dr. Lena Rahmidar, M.Pd
Fungsi Pendidikan Islam ialah:
a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga.
b. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan peserta didik yang memiliki bakat khusus dibidang agama agar bakat tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan dapat pula bermanfaat bagi orang lain.
c. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan, dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
d. Pencegahan, yaitu menangkal hal-hal negative dari lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya.
e. Penyesuaian, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran Islam.
f. Sumber lain, yaitu untuk memberikan pedoman hidup untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Kemudian pendidikan Islam itu adalah sebagai suatu proses pembentukan jiwa anak didik yang Islami, maka proses tersebut akan berakhir pada tercapainya tujuan akhir pendidikan. Suatu tujuan yang hendak dicapai oleh pendidikan Islam pada hakikatnya adalah suatu perwujudan dari nilai-nilai ideal yang terbentuk dalam pribadi manusia yang diinginkan yang sesuai dengan aturan hidup umat Islam.
Jika berbicara tentang tujuan pendidikan Islam, berarti berbicara tentang nilai-nilai ideal yang bercorak Islami. Hal ini mengandung makna bahwa tujuan pendidikan Islam tidak lain adalah tujuan yang merealisasi idealitas Islami. Sedang idealitas Islami itu sendiri pada hakikatnya adalah mengandung nilai perilaku manusia yang didasari atau dijiwai oleh iman dan taqwa kepada Allah SWT sebagai sumber kekuasaan mutlakk yang harus ditaati.
Tujuan pendidikan Islam yaitu untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Menurut Abdul Fattah Jalal, tujuan umum pendidikan Islam ialah terwujudnya manusia sebagai hamba Allah. Lalu beliau juga mengatakan bahwa tujuan itu adalah untuk semua manusia. Jadi, menurut Islam, pendidikan haruslah menjadikan seluruh manusia menjadi manusia yang menghambakan diri kepada Allah SWT. Yang dimaksud dengan menghambakan diri ialah beribada kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Ruang Lingkup Pendidikan Islam :
1. Hubungan manusia dengan Allah SWT.
2. Hubungan manusia dengan sesame manusia.
3. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri.
4. Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungannya.
5 Unsur pokok Ruang Lingkup Pendidikan Islam :
1. Al-Qur’an
2. Aqidah
3. Syari’ah
4. Akhlaq
5. Tarikh
➡️ Pada siswa SD, penekanan diberikan kepada 4 unsur pokok, yaitu: Keimanan, Ibadah, Al Qur’an dan Akhlaq.
➡️ Sedangkan pada anak SMP dan SMA, selain 4 unsur pokok di atas, ditambah dengan syari’ah yg semakin dikembangkan.
➡️ Tarikh diberikan secara seimbang pada setiap satuan pendidikan.
Ruang Lingkup Materi Pendidikan Islam berdasarkan kurikulum tahun 1994
1. Al-Qur’an dan Hadits.
2. Keimanan.
3. Syari’ah.
4. Ibadah.
5. Muamalah.
6. Akhlaq.
7. Tarikh (Sejarah Islam).
Ruang Lingkup pada kurikulum tahun 1999
1. Al-Qur’an.
2. Keimanan.
3. Akhlaq.
4. Fiqh dan Bimbingan Ibadah.
5. Tarikh/Sejarah.
Metoda Pendidikan Islam :
Menurut Ahmad Tafsir, yang dimaksud dengan metode pendidikan ialah semua cara yang digunakan dalam upaya mendidik Adapun metode pendidikan atau metode pembelajaran, dimaksudkan sebagai suatu cara atau strategi yang digunakan guru untuk melakukan proses pembelajaran di kelas, terutama dalam konteks transfer of knowledge atau transfer of value. Metode tersebut membantu guru untuk mengoptimalkan proses pembelajaran sehingga kompetensi yang direncanakan dapat tercapai dengan maksimal
Menurut Armai Arief di dalam pendidikan Islam, bahwa metode pendidikan adalah cara yang dapat ditempuh dalam memudahkan pencapaian tujuan pendidikan Islam.
Abdurrahman Annahlawi mengatakan: "Metode pendidikan Islam sangat efektif dalam membina kepribadian anak didik dan memotivasi mereka sehingga aplikasi metode ini memungkinkan puluhan ribu kaum mukminin dapat membuka hati manusia untuk menerima petunjuk Ilahi dan konsep-konsep peradaban Islam. Selain itu, metode pendidikan Islam akan mampu menempatkan manusia di atas luasnya permukaan bumi dan dalamnya masa yang tidak diberikan kepada penghuni bumi lainnya".
Kata metode dalam bahasa Arab dibahasakan dengan kata al-thoriqah al mustaqiim, banyak dijumpai dalam al-Qur’an. Abuddin Nata mengutip Muhammad Abd al-Baqi, menurutnya di dalam al-Qur’an kata al-tariqah diulang sebanyak sembilan kali. Salah satunya kata ini terkadang dihubungkan dengan sifat dari jalan tersebut, seperti al-tariqoh al mustaqimah yang diartikan jalan yang lurus, seperti pada surat Al Ahqaf ayat 30 :
قَالُوْا يٰقَوْمَنَآ اِنَّا سَمِعْنَا كِتٰبًا اُنْزِلَ مِنْۢ بَعْدِ مُوْسٰى مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ يَهْدِيْٓ اِلَى الْحَقِّ وَاِلٰى طَرِيْقٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Terjemah : Mereka berkata, “Wahai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan Kitab (Al-Qur’an) yang diturunkan setelah Musa sebagai pembenar (kitab-kitab) yang datang sebelumnya yang menunjukkan pada kebenaran dan yang (membimbing) ke jalan yang lurus".
Berdasarkan Al Qur’an Surat Al Ahqaf ayat 30 ini, metode atau jalan dilihat dari sudut objeknya, fungsinya, akibatnya dan lain sebagainya.
Metode Pendidikan Islam merupakan cara kerja yang teratur dan sistematis serta memikirkan atau mempertimbangkan semua faktor yang ada untuk mencapai tujuan Pendidikan agama Islam atau untuk mencapai penyampaian Pendidikan agama Islam secara efektif dan efisien.
Beberapa Pendekatan dalam Metode Pendidikan Islam :
1. Pendidikan Relijius (Religious Education)
2. Pendekatan Filosofis (Philosophical Approach)
3. Pendekatan Rasio Kultural (Rational Cultural Approach)
4. Pendekatan Scientific (Scientifical Approach)
7 Prinsip pokok metoda Pendidikan Islam menurut Omar Muh Al-Toumy Al Syaibany
1. Mengetahui motivasi dan minat peserta didiknya.
2. Mengetahui tujuan pendidikan yang sudah ditetapkan sebelum pelaksanaan Pendidikan.
3. Mengetahui tahap kematangan, perkembangan serta perubahan peserta didik.
4.Mengetahui perbedaan-perbedaan peserta didik secara individu.
5. Memperhatikan pemahaman dan mengetahui hubungan-hubungan integrasi pengalaman dan kelanjutannya, keaslian, pembaharuan dan kebebasan berpikir.
6. Menjadikan proses pendidikan sebagai pengalaman yang menggembirakan bagi peserta didik.
7. Menegakkan uswatun hasanah.
Berdasarkan pendekatan di atas, metode Pendidikan agama Islam, diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, yaitu:
1. Metode Ceramah.
2. Metode Diskusi.
3. Metode Eksperimen.
4. Metode Demontrasi.
5. Metode Pemberian Tugas.
6. Metode Sosiodrama.
7. Metode Drill.
8. Metode Kerja Kelompok.
9. Metode Tanya Jawab.
Menurut Abuddin Nata:
Al Qur’an menawarkan berbagai macam metode dan pendekatan dlm Pendidikan :
1. Metode Teladan.
2. Metode Kisah.
3. Metode Nasihat.
4. Metode Pembiasaan.
5. Metode Hukuman dan Ganjaran.
6. Metode Ceramah.
7. Metode Diskusi.
Tujuan Metode Pendidikan Islam:
1. Menjadikan proses dan hasil belajar mengajar ajaran Islam lebih berdaya guna dan berhasil serta menimbulkan kesadaran peserta didik untuk mengamalkan ajaran Islam melalui Teknik motivasi yang menimbulkan gairah belajar.
2. Mengadakan aplikasi prinsip-prinsip psikologis dan pedagogis.
3. Membuat perubahan dalam sikap dan minat serta memenuhi nilai dan norma yang berhubungan dengan pelajaran dan perubahan dalam pribadi.
4. Mencari cara yang terbaik bagi pelaksanaan dan kesuksesan operasional pembelajaran Pendidikan Islam
Metoda Pembelajaran menurut Sudarwan Danim:
1. Metode Ceramah.
2. Metode Tugas.
3. Metode Inkuiri.
4. Metode Diskusi.
5. Metode Karya Wisata.
6. Metode Seminar.
Metode Pembelajaran menurut Saiful Bahri Djamara dan Azwan
1. Metode Proyek.
2. Metode Eksperimen.
3. Metode Tugas.
4. Metode Diskusi.
5. Metode Sosio Drama.
6. Metode Demontrasi.
7. Metode Problem Solving.
8. Metode Karya Wisata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar