Rabu, 13 Maret 2024

Teknologi Dalam Pembelajaran

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Inovasi Pendidikan
Dosen Pengampu : Syarifaeni Fahdiyah, M.Hum
Oleh Kelompok 2 Angkatan 5 :
1. Azzubair Juarsa (SBA).
2. Hadni (PAI).
3. Osa Maliki (MPI).
4. Agis Sugiana (SBA).


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah Subhanahu wata’ala yang telah memberikan hidayah serta nikmat-Nya, terutama nikmat sehat dan waktu luang sehingga kami bisa menyelesaikan makalah mata kuliah “Inovasi Pendidikan”, dengan judul "Teknologi Dalam Pembelajaran".

Sholawat serta salam tidak lupa kita sampaikan kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, para sahabat dan pengikutnya hingga hari kiamat kelak.

Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ustadzah Syarifaeni Fahdiyah, M.Hum selaku dosen pembimbing mata kuliah Inovasi Pendidikan dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan untuk tercapainya penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini maka itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bekasi, 05 Maret 2024 M
         24 Sya'ban 1445 H

Penyusun Makalah
Kelompok 2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.
DAFTAR ISI.
BAB I PENDAHULUAN.
1.1 Latar Belakang Masalah.
1.2 Rumusan Masalah.
1.3 Tujuan.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teknologi dalam Pendidikan.
2.2 Fungsi Teknologi dalam Pembelajaran.
2.3 Peran teknologi dalam pembelajaran.
2.4 Contoh teknologi yang di gunakan dalam pembelajaran.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.
3.2 Saran.
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Teknologi dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak digunakan oleh masyarakat, tidak terkecuali dalam dunia pendidikan. Dunia pendidikan masa lalu, guru merupakan satu-satunya sumber belajar bagi anak sehingga kegiatan proses belajar mengajar cenderung bersifat tradisional. Teknologi pada masa lalu masih terbatas dan belum banyak digunakan dalam dunia pendidikan. Akan tetapi lain halnya sekarang, perangkat teknologi sudah ada di mana-mana. Pada saat ini teknologi memegang peranan penting pada semua elemen kegiatan, baik itu dibidang pendidikan, ekonomi, sosial budaya, politik, agama, dan juga berbagai bidang lainnya.

Dunia pendidikan saat ini dituntut untuk bisa mengikuti era modern, yakni dengan masuknya teknologi di berbagai instansi, perkantoran dan juga sekolah. Di sekolah-sekolah kini, terutama di kota-kota besar, teknologi beragam dalam bentuk dan jenisnya sudah dipergunakan untuk mencapai tujuan. Ternyata teknologi yang disepakati sebagai media itu, tidak hanya sebagai alat bantu, tetapi juga sebagai sumber belajar dalam proses belajar mengajar.[1] Penggunaan teknologi dalam pendidikan saat ini bergeser perannya dari yang awalnya hanya sebagai sumber belajar alat bantu bagi para pengajar untuk memudahkan penyampaian menjadi sebuah sarana sumber belajar bagi para siswa dalam kegiatan proses belajar di sekolah.
[1] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2010). h. 123.

Dampak kemajuan teknologi dan informasi telah merubah cara gaya mengajar dan gaya belajar siswa disekolah, baik itu dari segi strategi pembelajaran, model pembelajaran, pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, teknik dan taktik pembelajaran. Kecanggihan teknologi dalam pendidikan menuntut dan sekaligus menjadi tantangan besar bagi para pendidik untuk terus memainkan peranan penting dalam mencerdaskan anak bangsa, hal ini sekaligus merupakan tantangan yang nyata dan harus dihadapi oleh semua orang dalam bidang pendidikan terutama pendidik untuk bisa beradaptasi terhadap kemajuan perkembangan teknologi.

Kemajuan teknologi yang pesat membawa dampak positif dan juga negatif, dampak negatif yang banyak terjadi adalah tindak kriminal yang dilakukan oleh individu maupun kelompok. Disamping itu teknologi juga berdampak positif jika digunakan untuk kepentingan yang baik. Sebagai contoh jika teknologi digunakan dalam dunia pendidikan sekolah dalam bentuk sumber belajar

Teknologi yang digunakan dalam sumber belajar bermacam-macam jenis, bentuk dan sifatnya. Mukminan mengemukakan bahwa media pembelajaran sebagai sumber belajar merupakan sarana atau wahana fisik untuk menyalurkan pesan untuk tujuan pembelajaran seperti program-program media OHP (Over Head Projector), film bingkai (slide), film, media audio, media audio visual, sistem multimedia, dsb.[2]
[2] Mukminan,“Media Pembelajaran Geografi”. Diktat. (Yogyakarta: FIS UNY, 2011), h. 3

Pembahasan Materi

Pembelajaran merupakan suatu aktivitas atau suatu kegiatan yang membuat seseorang belajar. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Degeng bahwa pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa.[3] Karena itulah pembelajaran yang baik tentu saja harus didasarkan atas berbagai pertimbangan agar aktivitas pembelajaran nantinya bisa berjalan dengan lancar dan optimal. Dalam pembelajaran tentu saja akan dijumpai berbagai macam permasalahan. Miarso[4] mengemukakan berberapa masalah belajar-mengajar mikro yang ada, misalnya 1) sulit mempelajari konsep yang abstrak, 2) sulit membayangkan peristiwa yang telah lalu, 3) sulit mengamati sesuatu objek yang terlalu kecil/besar, 4) sulit memperoleh pengalaman langsung, 5) sulit memahami pelajaran yang diceramahkan, 5) sulit untuk memahami konsep yang rumit, 7) terbatasnya waktu untuk belajar.
[3] Degeng, I Nyoman Sudana. (1993). Buku Pegangan Teknologi Pendidikan Pusat Antar Universitas untuk Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional Universitas Terbuka.Jakarta: Dirjen Dikti, Depdikbud RI.
[4] Miarso, Yusufhadi. (2005).Menyemai Benih Teknologi Pendidikan.Jakarta: Kencana Prenada Media Group, hlm 554

Mengingat banyaknya permasalahan belajar, karena itu tentu saja perlu dicarikan cara atau solusi untuk mengatasi permasalahan belajar tersebut, dengan harapan kiranya permasalahan belajar yang ditemukan tersebut, bisa diatasi dan bisa dicarikan jalan keluarnya. Sehingga dengan demikian pembelajaran akan berlangsung dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Diantara banyak faktor yang turut mampu mengatasi permasalahan belajar tersebut adalah teknologi pendidikan. Teknologi pendidikan akan mampu membantu memecahkan masalah belajar.Sehubungan dengan hal tersebut, maka teknologi pendidikan berperan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Ada beberapa peran teknologi pendidikan dalam pembelajaran. Sebagaimana dikemukakan oleh Miarso[5] yakni sebagai berikut:
[5] Ibid

• Meningkatkan produktivitas pendidikan dengan jalan: a) memperlaju penahapan belajar, b) membantu guru untuk menggunakan waktunya secara lebih baik, c) mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga guru dapat lebih banyak membina dan mengembangkan kegiatan belajar anak didik.

• Memberikan kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual dengan jalan: a) mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional, b) memberikan kesempatan anak didik untuk berkembang sesuai dengan kemampuan perorangan mereka.

• Memberikan dasar pembelajaran yang lebih ilmiah dengan jalan: a) perencanaan program pembelajaran secara bersistem, b) mengembangkan bahan ajaran yang dilandasi penelitian.

• Meningkatkan kemampuan pembelajaran dengan memperluas jangkauan penyajian, dan kecuali itu penyajian pesan dapat lebih konkret.

• Memungkinkan belajar lebih akrab, karena dapat: a) mengurangi perbedaan antara pelajaran di dalam dan di luar sekolah, b) memberikan pengalaman tangan pertama.

• Memungkinkan pemerataan pendidikan yang bermutu, terutama dengan: a) dimanfaatkan bersama tenaga atau kejadian langka, b) didatangkannya pendidikan kepada mereka yang memerlukan.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teknologi pendidikan cukup berperan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Apatah lagi melihat dari 5 kawasan teknologi pendidikan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka akan semakin jelas dipahami bahwa teknologi pendidikan mulai berperan dari awal, yakni saat mendesain atau merancang pembelajaran. Ini dapat dijelaskan bahwa bagaimana seorang guru sebelum melaksanakan pembelajaran merancang pembelajaran dengan sebaik mungkin, karena rancangan yang baik tentu saja akan mempengaruhi kualitas pembelajaran nantinya. Dalam rancangan itu mulai dikaji bagaimana merancang sistem pembelajaran, merancang pesan, strategi pembelajaran dan karakteristik peserta didik. Jika ini semua dipahami oleh guru maka diharapkan pembelajaran yang dilaksanakan nantinya akan berkualitas. Selanjutnya setelah dirancang tentu saja dikembangkan dalam hal ini juga ada empat hal yang bisa dikembangkan mulai dari teknologi cetak, teknologi audio visual, teknologi berbasis komputer dan teknologi terpadu. Kesemua itu sudah barang tentu akan bisa mendorong peningkatan kualitas pembelajaran. Tentu akan timbul pertanyaan. Tidak semua satuan pendidikan memiliki perangkat teknologi berbasis komputer bahkan teknologi terpadu. Disinilah kreativitas seorang guru bagaimana memanfaatkan teknologi yang ada secara maksimal, tanpa bergantung hanya kepada satu alat atau teknologi.

Berikutnya setelah dikembangkan tentu saja dimanfaatkan. Pada kawasan pemanfaatan ini juga terdiri dari empat aspek, yakni difusi inovasi, pemanfaatan media, implementasi dan institusionalisasi, serta kebijakan dan regulasi. Pemanfaatan media penting kiranya dilakukan oleh seorang guru dalam upaya bagaimana pembelajaran itu bisa berlangsung dengan baik. Pemanfaatan media tentu saja harus didukung oleh difusi inovasi. Inovasi tentu saja adalah suatu hal yang sangat dituntut bagi seorang guru agar anak tidak bosan dan pembelajaran menjadi menarik. Jika inovasi sudah ditemukan, tentu saja harapannya inovasi tersebut harus juga diimplementasikan di satuan pendidikan atau di sebuah lembaga pendidikan, dan tidak hanya itu hal tersebut hendaknya juga harus melembaga. Agar suatu inovasi bisa melembaga dalam suatu satuan pendidikan perlu adanya kebijakan dan regulasi yang dibuat oleh pimpinan satuan pendidikan tersebut.

Setelah pemanfaatan tentu juga penting kiranya dikelola, dalam hal pengelolaan maka juga ada empat aspek, yakni pengelolaan proyek, pengelolaan sumber, pengelolaan sistem penyampaian dan pengelolaan informasi. Terakhir kawasan penilaian, dimulai dari analisis masalah, pengukuran acuan patokan, penilaian formatif dan penilaian sumatif.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang perlu dijelaskan dan dikaji dalam makalah ini adalah:

1. Apa pengertian teknologi dalam pendidikan?
2. Apa fungsi teknologi dalam pembelajaran?
3. Apa peran teknologi dalam pembelajaran?
4. Apa contoh teknologi yang di gunakan dalam pembelajaran?

1.3 Manfaat Penelitian.

Adapun berdasarkan rumusan masalah diatas, manfaat dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1. Mengetahui pengertian teknologi dalam pendidikan.
2. Mengetahui fungsi teknologi dalam pembelajaran.
3. Mengetahui peran teknologi dalam pembelajaran.
4. Mengetahui contoh teknologi yang di gunakan dalam pembelajaran.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teknologi dalam Pendidikan

Teknologi Pendidikan sekarang sangat jauh berkembang. Dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat membuat proses pembelajaran lebih cepat dan efektif. Kita masih ingat untuk mendapatkan sebuah bacaan berupa buku sangat sulit, apalagi di tempat-tempat pelosok. Mereka hanya bisa mengandalkan guru-guru mereka sebagai sumber tunggal materi. Berbeda dengan sekarang, perkembangan teknologi telah membawa banyak perubahan bagi dunia pendidikan. Sebut saja teknologi yang sangat berperan penting adalah layanan internet. Hanya mengetik kata yang berhubungan dengan informasi yang kita ingin cari pada web search engine, maka dengan cepat kita akan mendapatkan informasi tersebut.

Berikut beberapa definisi teknologi pendidikan :

Teknologi pendidikan adalah suatu cara yang sistematis dalam mendesain, melaksanakan, dan mengevaluasi proses keseluruhan dari belajar dan pembelajaran dalam bentuk tujuan pembelajaran yang spesifik, berdasarkan penelitian dalam teori belajar dan komunikasi pada manusia dan menggunakan kombinasi sumber-sumber belajar dari manusia maupun non-manusia untuk membuat pembelajaran lebih efektif. Dengan demikian, sejak tahun 1970an, sudah ada pandangan bahwa manusia (dalam hal ini guru) bukanlah satu-satunya sumber belajar.

Menurut Tom Cutchall (1999) teknologi pendidikan merupakan penelitian dan aplikasi ilmu perilaku dan teori belajar dengan menggunakan pendekatan sistem untuk melakukan analisis, desain, pengembangan, implementasi, evaluasi dan pengelolaan penggunaan teknologi untuk membantu memecahkan masalah belajar dan kinerja. Tujuan utamanya adalah pemanfaatan teknologi untuk membantu memecahkan masalah belajar dan kinerja manusia

Teknologi pendidikan adalah satu bidang dalam memfasilitasi belajar manusia melalui identifikasi, pengembangan, pengorganisasian dan pemanfaatan secara sistematis seluruh sumber belajar dan melalui pengelolaan proses kesemuanya itu. Obyek formal menurut pengertian ini adalah bagaimana memfasilitasi belajar.

Teknologi Pendidikan adalah proses kompleks yang terintegrasi meliputi orang, prosedur, gagasan, sarana dan organisasi untuk menganalisis masalah dan merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah dalam segala aspek belajar manusia. Obyek formal teknologi pendidilkan adalah memecahkan masalah belajar manusia. Dilakukan dengan cara menganalisis masalah terlebih dahulu, baru kemudian melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah tersebut.

Definisi terbaru, teknologi pendidikan adalah studi dan praktek etis dalam upaya memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan cara menciptakan, menggunakan atau memanfaatkan, dan mengelola proses dan sumber-sumber teknologi yang tepat.

Jelas, tujuan utamanya masih tetap untuk memfasilitasi pembelajaran (agar efektif, efisien dan menarik) dan meningkatkan kinerja.

Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa:

• Teknologi pendidikan adalah suatu disiplin /bidang (field of study).
• Istilah teknologi pembelajaran dipakai bergantian dengan istilah teknologi pendidikan.

Tujuan utama teknologi pembelajaran adalah Untuk memecahkan masalah belajar atau memfasilitasi pembelajaran; dan Untuk meningkatkan kinerja ;

Dalam mewujudkan tersebut menggunakan pendekatan sistemi (pendekatan yag holistik/komprehensif, bukan pendekatan yang bersifat parsial);

Kawasan teknologi pendidikan dapat meliputi kegiatan yang berkaitan dengan analisis, desain, pengembangan, pemanfaatan , pengelolaan, implementasi dan evaluasi baik proses-proses maupun sumber-sumber belajar.

Teknologi pembelajaran tidak hanya bergerak di persekolahan tapi juga dalam semua aktifitas manusia (seperti perusahaan, keluarga, organisasi masyarakat, dll) sejauh berkaitan dengan upaya memcahkan masalah belajar dan peningkatan kinerja.

Yang dimaksud dengan teknologi disini adalah teknologi dalam arti yang luas, bukan hanya teknologi fisik (hardtech), tapi juga teknologi lunak (softtech).[6]
[6] https://disdikpora.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/teknologi-pendidikan-71#:~:text=Teknologi%20pendidikan%20adalah%20satu%20bidang,melalui%20pengelolaan%20proses%20kesemuanya%20itu, diakses tanggal 09 Maret 2024, Jam 09.39 WIB.

2.2 Fungsi Teknologi Dalam Pembelajaran

Teknologi mempunyai tiga fungsi utama yang dipakai pada aktivitas pembelajaran, di antaranya yaitu:

1. Teknologi sebagai alat, teknologi dipakai sebagai alat bantu bagi pengajar atau siswa untuk membantu pembelajaran, misalnya dalam mengelola kata, mengelola angka, membuat unsur grafis, membuat database, membuat program administratif untuk siswa, guru dan staf, data kepegawaian, keuangan dan sebagainya.

2. Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science). Teknologi menjadi bagian dari disiplin ilmu yang wajib dikuasai oleh siswa. Contohnya TIK menjadi muatan lokal di sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta.

3. Teknologi menjadi bahan dan alat bantu untuk proses pembelajaran. Teknologi dimaknai sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu untuk menguasai sebuah kompetensi berbantuan komputer. Dalam hal ini komputer telah diprogram sedemikian rupa sehingga siswa dibimbing secara bertahap dengan menggunakan prinsip pembelajaran tuntas untuk menguasai kompetensi. Dalam hal ini posisi teknologi tidak ubahnya sebagi guru yang berfungsi sebagai :fasilitator, transmiter, motivator, dan evaluator.

4. Teknologi juga berfungsi memperkecil kesenjangan penguasaan teknologi mutakhir, khususnya pada dunia pendidikan. Pelaksanaan pendidikan berbasis TIK paling tidak menaruh dua keuntungan. Pertama, sebagai motivasi bagi pelaksana pendidikan (termasuk guru) untuk lebih apresiatif dan berinovatif. Kedua, memberikan kesempatan luas pada pendidik dan peserta didik dalam memanfaatkan setiap potensi yang ada untuk memperoleh sumber informasi yang tidak terbatas.[7]
[7] Farid Ahmadi, Guru SD di Era Digital (Pendekatan, Media, Inovasi), (Semarang: Pilar Nusantara, 2017), hlm 8-9

Kemunculan teknologi dengan berbagai program yang ditawarkannya telah mengubah jutaan manusia didunia ini. Ada berbagai manfaat dan aspek positif yang diperoleh dari beranekaragamnya aplikasi yang ditawarkan. Banyak hal yang sebelumnya tidak terbayangkan, kini hadir dan memperkaya warna kehidupan. Bahkan, kehidupan manusia sekarang ini maju sangat pesat karena pengaruh teknologi. Namun, banyak juga yang merasa gelisah karena berbagai dampak negatif dari teknologi. Harus jujur diakui bahwa teknologi tidak hanya menawarkan aspek positif tetapi juga membawa aspek negatif. Dari aspek moralitas, misalnya, teknologi telah menjadi media persebarluasan berbagai perilaku yang melanggar norma agama dan sosial. Jika dimanfaatkan secara bijak, sebenarnya teknologi informasi dan komunikasi memberikan banyak manfaat.[8]
[8] Ngainum Naim, Menipu Setan, (Jakarta: Media Komputindo, 2015), hlm 2

2.3 Peran Teknologi Dalam Pembelajaran

Teknologi pembelajaran di ruang kelas merupakan cara inovatif untuk menggunakan komputer agar dapat memotivasi peserta didik untuk belajar. Dengan menggunakan sarana elektronik, kita dapat mengajari peserta didik dengan cara mencari dan menafsirkan informasi dengan cara menggunakan komputer untuk berbagai proyek. Apa peran teknologi pembelajaran dalam pendidikan? Perannya adalah membantu pendidik memberikan pengalaman belajar yang sangat menarik, interaktif, dan dipersonalisasi. Tidak seperti bentuk pendidikan tradisional, teknologi pembelajaran menghilangkan batasan geografis, memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi, dan memungkinkan akses informasi yang lebih cepat.

Teknologi pembelajaran telah benar-benar merevolusi seluruh sistem pendidikan. Sampai saat ini, para guru digunakan untuk menjadi satu-satunya penafsir pengetahuan bagi peserta didik dan buku teks dan satu-satunya sumber daya. Teknologi pembelajaran telah mempengaruhi peran konvensional dan telah membuka bidang baru fungsi guru seperti pengelolaan sumber daya dan pengelolaan pembelajaran. Saat ini, guru memiliki berbagai media untuk membantu dan melengkapi pekerjaan instruksional.

Menurut investigasi UNESCO (2013), ada lima manfaat yang bisa diraih melalui penerapan TIK dalam Pendidikan sistem, yaitu: (1) untuk menyederhanakan dan memperluas akses ke pendidikan; (2) meningkatkan 5 Pendidikan kesetaraan (equity ineducation); (3) meningkatkan kualitas pembelajaran (the delivery of quality belajar dan mengajar); (4) meningkatkan profesionalisme guru (guru pengembangan profesional); (5) meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan, pemerintahan, dan administrasi pendidikan. Ada sumber lain yang juga mengungkapkan pendapatnya pemanfaatan TIK dalam rangka mendukung pelaksanaan pembelajaran, yaitu: (1) meningkatkan kualitas pembelajaran; perluasan akses untuk pendidikan dan pembelajaran; (2) untuk membantu memvisualisasikan ideide abstrak; (3) memfasilitasi pemahaman tentang materi yang dipelajari; menampilkan materi pembelajaran menjadi lebih menarik; memungkinkan interaksi antara mempelajari materi yang sedang dipelajari.

Guru bahkan dapat menentukan niat belajar, memilih topik, mengidentifikasi situasi stimulus, menentukan media, mengelola pembelajaran dan akhirnya melakukan evaluasi dan memodifikasi pembelajaran berdasarkan hasil evaluasi. Proses pendidikan tidak dapat berjalan secara sistematis tanpa bantuan teknologi pembelajaran. Setiap aspek sistem pendidikan sepenuhnya tercerahkan dengan teknologi pembelajaran. Berikut adalah peran penting teknologi pembelajaran dalam membantu meningkatkan mutu Pendidikan.

1. Teknologi pembelajaran telah memberikan landasan ilmiah bagi teori dan praktik pendidikan. Hal ini telah mengubah ruang kelas pasif menjadi ruang kelas yang aktif dan interaktif, dengan audio-visual, grafik dan model, ruang kelas cerdas dan ruang e-learning yang secara drastis memotivasi dan meningkatkan tingkat perhatian siswa. Meningkatkan keterlibatan, partisipasi, dan interaktivitas maksimal baik dari mahasiswa maupun fakultas merupakan bidang yang potensial untuk ditingkatkan dalam pendidikan (Faghihi dkk, 2016). Ada kecenderungan yang meningkat menuju pergeseran dari pengajaran tradisional ke pengajaran yang berpusat pada peserta didik yang secara aktif melibatkan peserta didik (Meguid, 2017). Memperbaiki setting 6 kegiatan pendidikan dari kegiatan tradisional - hampir sepihak (pembicara) - ke kedua belah pihak (pembicara dan peserta didik) berpartisipasi dalam kegiatan hasil belajar yang interaktif, menghibur, dan lebih tinggi dapat meningkatkan kegiatan pendidikan untuk hasil yang lebih baik (Russell, 2016).

2. Pengenalan teknologi pembelajaran telah memodernisasi iklim belajar mengajar lembaga pendidikan. Peserta didik akan dihadapkan pada program yang dirancang secara profesional di video atau komputer. Pembelajaran Terprogram adalah perangkat pembelajaran mandiri. Seorang peserta didik cepat dapat mempelajari materi dengan cepat dan peserta didik lambat dapat melanjutkan dengan langkahnya sendiri. Ini membantu pelajar untuk mengajar dirinya sendiri di setiap tempat dan kecepatan sesuai dengan kenyamanannya.

3. Teknologi pembelajaran telah membantu dan melengkapi guru dalam program pembelajaran mereka melalui pelajaran terstruktur untuk tujuan remedial, pengayaan atau latihan. Peserta didik mendapatkan pelatihan untuk pembelajaran mandiri dan guru dibebaskan dari beban pengulangan rutin untuk tujuan latihan dan revisi. Teknologi pembelajaran telah mengubah sektor pembelajaran. Sehingga pembelajaran lebih bersifat hands on. Banyak platform online tersedia, peserta didik dapat mengakses informasi lain di luar buku. Guru dapat mengajar siswa mereka secara kreatif yang membantu peserta didik tetap terlibat. Teknologi pembelajaran telah membantu pekerjaan remedial yang dibutuhkan peserta didik untuk 'mengejar ketinggalan' dengan rekan-rekan mereka dan dengan demikian mencegah masalah akademik yang sedang berlangsung. Ketika siswa tertinggal, kesenjangan terbuka antara kemampuan mereka dan rekan-rekan mereka. Seiring waktu, kesenjangan ini mengumpulkan kecepatan dan melebar ke titik di mana pembelajaran di bidang lain terpengaruh.

4. Melalui pengorganisasian konten dan bahan ajar yang sistematis, teknologi pembelajaran telah menyediakan bahan terstruktur yang terintegrasi dengan baik untuk guru sehingga menghemat banyak waktu mereka yang pada gilirannya dapat digunakan untuk pekerjaan kreatif dan peningkatan kualitas. Griffin (2003) menggunakan integrasi teknologi sebagai penggunaan teknologi pembelajaran dan aktivitas terkait teknologi dalam pembelajaran dan manajemen sehari-hari. Integrasi teknologi menurut Protheroe (2005) efektif digunakan dalam berbagai peluang belajar baru yang didukung oleh teknologi. Holznogel (2005) mendefinisikan integrasi teknologi yang efektif sebagai cara dan alasan penggunaan teknologi seperti menyiapkan materi pelajaran, berinteraksi dengan siswa di kelas, dan mengevaluasi efektivitas belajar mengajar.

5. Pelatihan dan penggunaan teknologi pembelajaran berkontribusi terhadap pertumbuhan profesional guru. Ini membekali mereka dalam penggunaan metode ilmiah untuk memecahkan masalah pendidikan dan administrasi. Ini menambah kompetensi mengajar guru dan menanamkan pandangan ilmiah dan temperamen ilmiah pada guru dan siswa. Teknologi memungkinkan guru dan peserta didik untuk membuat model dan mengeksplorasi konsep yang sebaliknya tidak mungkin atau sulit untuk dijelajahi, untuk mendukung penyelidikan peserta didik dan untuk memperjelas dan menampilkan pemikiran. Teknologi Pembelajaran dapat menjadi alat penting untuk membantu memenuhi peningkatan profesionaliats pendidik, dengan membantu menyediakan akses ke konten pendidikan yang lebih banyak dan lebih baik, membantu dalam tugas-tugas administrasi rutin, menyediakan model dan simulasi praktik pengajaran yang efektif, dan memungkinkan jaringan dukungan pelajar, baik secara langsung maupun tidak langsung.

6. Teknologi pembelajaran telah meningkatkan proses belajar-mengajar dan membuatnya lebih efektif dan berorientasi pada proses. Televisi, Radio, VCR, Komputer dan proyektor LCD, dll. telah memperkaya dan memfasilitasi transmisi pengetahuan yang efektif. Saat ini, guru memiliki berbagai media untuk membantu dan melengkapi pekerjaan instruksional. Guru bahkan dapat menentukan niat belajar, memilih topik, mengidentifikasi situasi stimulus, menentukan media, mengelola pengajaran dan akhirnya melakukan evaluasi dan memodifikasi instruksi berdasarkan hasil evaluasi.

7. Teknologi pembelajaran tidak hanya mempertahankan standar pendidikan tetapi juga meningkatkan cara mengajar dengan memberikan Alat Peraga dan Bahan Ajar Terprogram. Alat peraga adalah alat dan perlengkapan yang digunakan dalam mengajar sebagai pelengkap di ruang kelas. Bahan ajar adalah katalis penting dari pembelajaran yang efektif. Selain metode pengajaran tradisional, ada banyak jenis pengajaran bantuan yang tersedia bagi guru. Mereka membantu peserta didik untuk meningkatkan kemampuan membaca dan keterampilan lainnya melalui penggunaan teknologi pembelajaran. Salah satu faktor penting lainnya tentang bahan ajar adalah bahwa bahan ajar harus memenuhi kebutuhan peserta didik karena setiap orang memiliki tingkat pemahamannya sendiri. Peserta didik terutama orang dewasa dan remaja yang lebih canggih perlu merasa bahwa materi yang mereka pelajari harus terhubung dengan dunia nyata dan pada saat yang sama mereka harus dikaitkan secara positif dengan aspek-aspek riasan batin mereka seperti usia, tingkat pendidikan, sikap sosial, kemampuan intelektual dan tingkat kematangan emosi. Teknologi pembelajaran mampu menyediakan semua itu dengan kecanggihan yang sangat optimal.

8. Mekanisme perangkat umpan balik untuk modifikasi perilaku belajar-mengajar telah menghasilkan guru yang efektif di lembaga pelatihan guru. Kontribusi utama dari modifikasi perilaku termasuk pengembangan dan evaluasi sejumlah besar teknik dengan penelitian kelas yang luas. Sebagai konsekuensi langsung dari pengembangan teknik, modifikasi perilaku telah mampu menyediakan guru dengan pilihan praktik kelas dan informasi mengenai penggunaannya. Meskipun penerapan prinsip-prinsip perilaku secara luas dalam pendidikan, beberapa keterbatasan dapat diidentifikasi termasuk tanggapan yang diubah, penekanan pada konsekuensi tanggapan, fokus pada kinerja anak daripada perilaku guru dan orang lain, dan kurangnya pemeliharaan perbaikan terbukti dalam banyak program. Meskipun keterbatasan dapat diidentifikasi di lapangan, kemajuan luar biasa telah dibuat dalam mengidentifikasi praktik pendidikan yang dapat meningkatkan perilaku siswa dan guru. Keterbatasan utama dalam menerapkan modifikasi perilaku untuk pendidikan berkaitan dengan penyebaran dan perluasan teknik yang ada ke sejumlah besar pengaturan yang mungkin menguntungkan penggunaannya.

9. Siswa yang mengikuti ujian pada tingkat yang lebih tinggi atau kompetitif telah diuntungkan oleh program pendidikan di TV, Radio dan Internet. Penting untuk mempertimbangkan di sini Radio dan TV. Meskipun bukan teknologi baru, keduanya telah digunakan selama beberapa dekade untuk memberikan kursus dan pendidikan. Ini adalah elemen yang memperluas konsep kelas tradisional, dengan satu guru memberikan kursus kepada banyak anak. Secara individual, TV dan Radio memiliki masalah terkait konten: bagaimana mengembangkan atau mengakses konten, dan kemudian menyiarkannya? Tetapi Web dapat menjembatani masalah ini dengan menyediakan akses ke konten yang telah ditulis dari seluruh dunia. Sangat mudah hari ini untuk menyiarkan di saluran TV video yang ada di Web. Juga sangat mudah untuk menyiarkan di radio file audio yang ada di Web. Jelas bahwa TV dan Radio adalah jalur akses potensial untuk konten Web, tanpa apa pun di Radio atau stasiun TV selain komputer dan koneksi Internet.

10. Teknologi pembelajaran telah membuka bidang baru penelitian pendidikan di bidang proses ujian, evaluasi dan pengajaran di kelas. Di bidang pendidikan, teknologi pembelajaran telah memungkinkan penyebaran pengetahuan tersebar secara instan dan memungkinkan terjadinya komunikasi yang lebih cepat dan efektif. Selain itu, teknologi pembelajaran telah memungkinkan siswa untuk terlibat dan belajar dengan cara yang belum pernah mereka lakukan di ruang kelas sebelumnya. Teknologi pembelajaran adalah kontributor yang kuat dalam belajar jika digunakan untuk memperdalam keterlibatan peserta didik dalam kurikulum yang bermakna dan otentik secara intelektual. Teknologi pembelajaran alat yang harus dipilih ketika itu adalah alat terbaik bagi peserta didik untuk belajar. Anak-anak di sekolah dasar harus mulai menggunakan perangkat teknologi yang sudah dikenal sebagai bagian dari program akademik mereka. Guru harus memodelkan penggunaan teknologi untuk mendukung kurikulum sehingga anak-anak dapat melihat penggunaan teknologi yang tepat dan mendapat manfaat dari paparan aplikasi yang lebih maju yang akan mereka gunakan secara mandiri ketika mereka lebih tua (DePasquale, McNamara, & Murphy, 2003).

11. Teknologi pembelajaran telah memberikan praktik dan strategi yang membantu guru untuk mengajar sesuai dengan perbedaan individu peserta didik. Dengan penggabungan teknologi pembelajaran ke sekolah, tujuan utamanya adalah untuk mengubah cara guru dan peserta didik mengumpulkan, mengakses, menganalisis, menyajikan dan mengirimkan informasi. Hal ini dapat mendemokratisasikan informasi di kelas serta membantu membedakan pengajaran, terutama untuk peserta didik dengan kebutuhan khusus.

12. Teknologi pembelajaran telah memberikan landasan ilmiah bagi pendidikan melalui teori-teori pembelajaran dan kecerdasan. Dengan demikian teknologi pembelajaran diperlukan dalam setiap aspek proses belajar mengajar. Teknologi pembelajaran melayani semua tujuan untuk pendidikan modern. Pendidikan saat ini tidak dapat berjalan jauh tanpa bantuan teknologi pembelajaran. Inovasi teknologi di bidang pendidikan telah memberikan keajaiban bagi proses pendidikan. Ini tidak hanya mempertahankan struktur tetapi juga meningkatkan sifat proses pendidikan.[9]
[9] Peran Teknologi Pembelajaran Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan, Darmansyah (Email: darmansyah2013tp@gmail.com) Prodi Teknologi pembelajaranPascasarjana UNP

2.4 Contoh teknologi Yang Digunakan Dalam Pembelajaran

Banyak sekali teknologi yang dapat kita manfaatkan untuk pembelajaran saat ini, diantaranya sebagai berikut :

2.4.1 E-Learning.

Dengan munculnya e-learning sebagai salah satu bentuk inovasi dalam pembelajaran, peserta didik tidak hanya mampu memperoleh uraian materi tetapi juga berbagai potensi peserta didik juga mengalami perubahan. Dengan e-learning peseta didik juga akan aktif dalam mengamati, mendemonstrasikan, melakukan, dan lain sebagainya. Disamping itu materi bahan ajar juga dapat di virtualisasikan dengan semenarik mungkin dengan berbagai bentuk sesuai dengan yang kita kehendaki, sehingga membuat peserta didik untuk lebih nyaman dan betah/tidak mudah jenuh dalam prses pembelajaran. Disamping itu e-learning juga sangat cocok utuk diterapkan dalam pembelajaran daring tanpa harus ada pertemuan tatap muka langsung antara pendidik dan peserta didik.

Dalam kondisi seperti saat ini, agar pembelajaran siswa tetap bisa berlangsung dengan maksimal, pendidik dituntut untuk berupaya memaksimalkan pembelajaran jarak jauh menggunakan system online/daring, dengan menggunakan e-learning sebagai salah satu media pembelajaran dengan memanfaatkan akses internet, disamping itu pendidik juga dipaksa untuk merubah model/strategi pembelajaran yang biasanya diterapakan secara klasikan mejadi digital.

Dalam penggunaan e-learning pendidik harus betul-betul mempertimbangkan beberapa hal misalnya: kemampuan siswa dalam teknologi, kondisi/ latarbelakang orang tua, dan sarana prasarana yang ada, hal tersebut perlu dilakukan agar nanti ketika sudah menggunakan perangkat yang dipilih tidak menimbulkan masalah baru.

Secara bahasa e-learning berasal dari kata ‘e’ yang berarti electronic dan ‘learning’ yang berarti pembelajaran. Sehingga kata elearning bisa di artikan pembelajaran yang memanfaatkan jasa elektronika. Sedangkan pengertian e-learning secara umum adalah materi pembelajaran yang dikirim menggunakan suatu alat media elektronik bisa berupa intranet/extranet, internet, audio/video, tape, satellite broadcast, interactive TV, CD-ROM, dan computer-based training (CBT), sehingga lebih fleksibel untuk mendukung dan meningkatkan proses pengajaran, pembelajaran dan penilaian. Sedangkan lebih khusus e-learning juga dapat diartikan sebagai suatu pemanfaatan teknologi internet untuk menyebarkan/mentransfer materi pembelajaran, sehingga dapat diakses oleh peserta didik kapanpun dan dimanapun mereka berada. Menurut Micheal, (2013:27) dalam (Toto Sugiarto, S.Pd., n.d.-a) E-learning adalah pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan sistem elektronik dan komputer sehingga mampu mendukung proses pembelajaran. Sedangkan menurut Chandrawati, 2010 dalam (Toto Sugiarto, S.Pd., n.d.-a) pembelajaran e-learning adalah proses pembelajaran jarak jauh dengan menggabungkan prinsip-prinsip dalam proses pembelajaran dan teknologi.

E-learning merupakan suatu pembelajaran yang mana proses transformasi pembelajaran antara peserta didik dengan pendidik menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. E-learning ialah suatu teknologi informasi dan komunikasi yang bisa menjadikan peserta didik lebih aktif dalam belajar dimanapun dan kapanpun mereka membutuhkan. E-learning adalah penggabungan antara prinsip-prinsip pembelajaran dengan teknologi informasi dalam suatu pembelajaran yang dilakukan dengan cara jarak jauh. Jaya Kumar C. Koran mengatakan bahwa elearning merupakan suatu proses pengajaran dan pembelajaran yang cara menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan dengan memanfaatkan alat elektronik baik berupa internet. Di samping itu ada pula yang mengartikan bahwa e-learning adalah bentuk pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan fasilitas jaringan internet sebagai penghubungnya.

Secara umum ada beberapa manfaat dari e-learning bagi dunia pendidikan antara lain:

1. Perubahan budaya belajar dan peningkatan mutu kegiatan belajar mengajar.
2. Meningkatkan Brand Image.
3. Tersedianya materi pembelajaran yang luas, yang mudah diakses.
4. Independent learning.
5. Efektifitas pengajaran.
6. Fleksibilitas tempat dan waktu.
7. Kecepatan distribusi.
8. Penghematan biaya.
9. Ketersediaan On-Demand.
10. Standarisasi pengajaran.
11. Fleksibilitas kecepatan pembelajaran.

Adapun fungsi e-learning pada suatu pembelajaran dibagi menjadi 3 antara lain:

1. Tambahan (Suplemen)

Peserta didik memiliki kebebasan untuk memilih, apakah belajar dengan tradisonal atau menggunakan e-learning, karena tidak ada kewajiban bagi mereka untuk menggunakan e-learning, jadi hanya bersifat opsional. Meskipun demikian siswa yang menggunakan e-learning, jauh akan lebih memiliki wawasan dan pengetahun yang luas.

2. Pelengkap (Komplemen)

Fungsi ini diprogramkan untuk menjadi materi reinforcement (pengayaan) atau memberikan remedi untuk peserta didik didalam mengikuti pembelajaran tradisional.

3. Pengganti (Substitusi)

Bagi sekolah yang sudah maju biasanya menyediakan alternative pembelajaran berupa e-learning, hal ini dimaksudkan agar jika sewaktu-waktu jika pendidik tidak bias hadir dalam kelas bisa dengan mudah menggantinya dengan melakukan pembelajaran menggunakan e-learning, disamping itu juga siswa secara fleksibel dapat mengelola kegiatan pembelajarannya sesuai aktifitas sehari-hari.

Segala sesuatu pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, termasuk juga sebuah metode pembelajaran sudah pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. E-learning sebagai salah satu metode pembelajaran memiliki beberapa kelebihan antara lain:

1. Kwalitas pembelajar menjadi lebih optimal.
2. User friendly, bebas dari kerepotan.
3. Cara belajar yang aman, nyaman dan sehat.
4. Waktu proses belajar mengajar menjadi lebih hemat.
5. Ilmu dan pengetahuan peserta didik dapat berkembang, serta peserta didik lebih bisa mandiri.
6. Tidak menggunakan kertas.
7. Peserta didik dapat mengakses sesuai dengan keinginannya, sehingga lebih fleksibel.
8. Tersedianya fasilitas e-moderating.
9. Siswa dan guru bisa memanfaatkan bahan ajar yang telah tersedia melalui akses internet.
10. Siswa bisa dengan mudah untuk mempelajari kembali bahan ajar kapanpun sesuai dengan yang dikehendaki, karena bahan ajar sudah ada didalam computer.
11. Dengan memanfaatkan akses internet, siswa dengan leluasa bisa memperoleh informasi materi pembelajaran yang terkait sesuai dengan yang dibutuhkan.
12. Dapat digunakan sebagai ajang diskusi bagi pendidik dan peserta didik, tanpa ada batasan jumlah, sehingga bisa menambah wawasan keilmuan yang lebih luas.
13. Peserta didik yang awalnya pasif akan berubah menjadi lebih aktif.
14. Biaya transportasi menjadi lebih hemat.
15. Secara keseluruhan biaya pendidikan menjadi lebih hemat.
16. Wilayah yang dijangkau jauh lebih luas.

Disamping kelebihan-kelebihan diatas, e-learning juga tak lepas dari kekurangan, adapun kekurangannya antara lain:

1. Proses interaksi langsung antara guru dan siswa jauh menjadi berkurang, bahkan interaksi langsung antar siswapun juga akan jarang dilakukan mengingat mereka sudah berkomunikasi menggunakan e-learning. Sehingga hal ini dapat menghambat terbentuknya value-value dalam kegiatan belajar-mengajar.

2. Kecenderungan mendorong tumbuhnya aspek bisnis serta terabaikannya aspek akademik atau aspek sosial.

3. Berubahnya peran pendidik dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional.

4. Lebih cenderung kearah pelatihan daripada kearah pendidikan.

5. Belum meratanya akses internet disetiap daerah, yang disebabkan oleh belum tersedianya aliran listrik, telepon, ataupun internet).

6. Siswa yang motivasi belajarnya rendah, akan cenderung gagal.

7. Rendahnya skill peserta didik dalah menggunakan teknologi.

Menurut Rosenberg (2001) dalam (Toto Sugiarto, S.Pd., n.d.-b) Karakteristik e-learning bersifat jaringan yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi.

Karakteristik e-learning menurut Nursalam (2008:135) dalam (Toto Sugiarto, S.Pd., n.d.-b) adalah sebagai berikut :

1. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik.

2. Memanfaatkan keunggulan komputer.

3. Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri, kemudian disimpan dikomputer sehingga dapat diakses oleh dosen dan mahasiswa kapan saja dan dimana saja.

Perubahan zaman saat ini terasa begitu pesat, hal ini ditandai dengan semakin berkembangnya dunia teknologi informasi dan komunikasi. Perubahan ini menjadikan kehidupan social masyarakat juga ikut berubah. Saat ini setiap orang dapat mengakses informasi dengan mudah dan cepat meskipun berada pada tempat yang jauh, setiap orang juga bisa berkomunikasi jarak jauh dengan memanfaatkan media sosisal seperti aplikasi Whatsapp, Telegram, zoom, google meet.

2.4.2 Virtual Reality

Teknologi lainnya yang di manfaatkan dalam pembelajaran yaitu yang semakin Virtual Reality. Virtual Reality adalah pemunculan gambar-gambar tiga dimensi yang dibuat oleh komputer sehingga terlihat nyata dengan bantuan sejumlah peralatan tertentu, yang menjadikan penggunanya seolah-olah terlibat langsung secara fisik dalam lingkungan tersebut.

Virtual Reality menjadi konsep berinteraksi yang cukup mudah digunakan seiring dengan perkembangan teknologi mobile yang dapat difungsikan sebagai media tersebut. Penerapan media pembelajaran berupa teknologi Virtual Reality pada bidang pendidikan memiliki tujuan untuk meningkatkan daya serap informasi yang diterima oleh peserta didik. Beberapa peranan Virtual Reality seperti simulasi, media pembelajaran interaktif, promosi, dan permainan kini semakin banyak dikembangkan.

Penggunaan teknologi Virtual Reality memungkinkan orang untuk mengalami apa yang tampak seperti lingkungan nyata saat menggunakan ponsel cerdas mereka. Virtual Reality memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan item dalam lingkungan virtual yang tidak hanya terlihat asli tetapi juga terasa nyata. Interaksi pengguna dalam realitas virtual menjadi lebih tepat dan detail meskipun munculnya peralatan realitas virtual yang semakin kompleks. Treadmill Omni Virtual Reality memungkinkan pengguna untuk merekam gerakan kaki mereka, memungkinkan mereka untuk bernavigasi di lingkungan virtual yang sama seperti yang mereka lakukan di dunia nyata.

Virtual Reality dapat digunakan dalam kegiatan pendidikan karena berbagai alasan. Virtual Reality memiliki kemampuan untuk menginspirasi dan memotivasi siswa untuk belajar sekaligus membimbing mereka untuk membuat penemuan baru. Berikut sejumlah manfaat Virtual Reality dalam pendidikan, termasuk:

1. Virtual Reality menawarkan pengalaman non-simbolis orang pertama yang dibuat khusus untuk membantu siswa dalam mempelajari materi pelajaran.

2. Tidak ada cara lain di sekolah formal untuk mendapatkan pengalaman ini.

3. Penggunaan Virtual Reality menciptakan interaksi dengan perspektif orang ketiga yang mirip dengan yang ada di dunia nyata tetapi tidak mungkin dalam kenyataan.

4. Filosofi ideal untuk membuat aplikasi pendidikan Virtual Reality adalah konstruktivisme.

5. Memungkinkan peserta didik untuk mengubah ukuran suatu objek di dunia maya menggunakan sumber yang tidak terlihat di dunia fisik (benda yang sulit untuk diwakili).

Contoh penerapan pemanfaatan Virtual Reality dalam beberapa pembelajaran:

1. Sistem pencernaan pada pembelajaran mata pelajaran Biologi.

Biasanya kita mempelajari sistem pencernaan dari gambar dan video saja akan tetapi dengan Virtual Reality ini yang mampu selain menampilkan gambar sistem pencernaan dapat juga melihat langsung proses pencernaan makanan berlangsung dari mulai organ organ nya sampai ke aliran darah, denyut jantung dll.

2. Pelajaran mata pelajaran Geografi

Dengan menggunakan Virtual Reality bisa melihat jelas permukaan bumi, benda benda di tata surya. Dimana pada sebelumnya siswa hanya dapat melihat permukaan dari peta dan globe.

Jenis jenis Virtual Reality Box / Headset:

1. Entry - level Mobile VR / Google Cardboard.

2. Mobile Virtual Reality / Samsung Gear VR.

3. High Level Virtual Reality/ Oculus Quest 2.

4. Virtual Mobile Theater / Sony HMZ-TI.


2.4.3 Augmented Reality

Augmented Reality atau disingkat dengan AR merupakan teknologi yang menggabungkan objek maya dua dimensi atau tiga dimensi lalu diproyeksikan terhadap dunia nyata. (AR) dapat didefinisikan sebagai sebuah teknologi yang mampu menggabungkan benda maya dua dimensi atau tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan yang nyata kemudian memunculkannya atau memproyeksikannya secara real time. AR dapat digunakan untuk membantu memvisualisasikan konsep abstrak untuk pemahaman dan struktur suatu model objek. Beberapa aplikasi AR dirancang untuk memberikan informasi yang lebih detail pada pengguna dari objek nyata. Jadi Kalau Virtual Reality kita masuk ke dalam dunia virtual, tapi Augmated Reality ini kebalikannya. Dunia virtual yang kita bawa ke dunia nyata. Simpelnya mungkin kaya hologram.

Teknologi AR dapat diaplikasikan untuk semua indera, termasuk pendengaran, sentuhan dan penciuman. Selain dapat digunakan dalam bidang seperti kesehatan, milite, industry manufaktur, AR juga telah diaplikasikan dalam perangkat-perangkat yang digunakan banyak orang seperti contoh saja smartphone. Augmented Reality bekerja berdasarkan deteksi citra, dan citra yang digunakan adalah marker. Cara kerjanya adalah kamera akan mendeteksi marker yang diberikan, kemudian setelah mengenali dan menandai pola marker webcam akan melakukan perhitungan apakah marker sesuai dengan database yang dimiliki. Bila tidak, maka informasi marker tidak akan diolah, tetapi bila sesuai maka informasi marker akan digunakan untuk me-render dan menampilkan objek 3D atau animasi yang telah dibuat sebelumnya. ini ditampilkan dengan dibantu perangkat mobile. Disini perangkat mobile bertugas memberikan output berupa proyeksi objek 2 dimensi maupun 3 dimensi dengan dunia nyata secara real-time.

Perlu diketahui, jika Augmented Reality ada beberapa jenis, yaitu sebagai berikut :

1. Marker Based AR

Teknologi Marker Base AR merupakan Augmented Reality dengan menggunakan marker atau penanda objek yang memiliki pola yang akan dibaca melalui media webcam pada perangkat komputer atau mobile. Untuk visual yang digunakan dapat berbentuk apa saja, yang paling umum digunakan adalah berupa kode QR yang dicetak hingga symbol khusus sebagai penanda.

Marker based AR bekerja dengan cara menghitung posisi dan orientasi marker untuk memposisikan konten. Dengan begitu, marker akan menampilkan objek 2 dimensi maupun 3 dimensi dan dapat dilihat melalui perangkat sehingga dapat dilihat oleh pengguna. Contoh penggunaan marker based AR adalah filter pada Instagram.

2. Markerless AR

Markerless AR merupakan teknologi AR yang memungkinkan objek maya untuk diposisikan dilingkungan gambar nyata dengan memeriksa fitur yang ada dakam data secara real time.

AR jenis ini bergantung pada hardware yang ada pada ponsel, baik itu kamera atau GPS untuk menagkap data yang ada, Tanpa perlu memindai gambar nyata seperti halnya teknologi Marker Based AR.

Ada empat kategori AR tanpa penanda:

• Location-based AR, seperti pada game Pokemon GO;

• Projection-based AR, seperti dalam replika bisnis atau industri;

• Overlay AR, seperti menggantikan tampilan asli suatu objek dengan gambar virtual terbaru dari objek tersebut untuk mata manusia;

• Contour-based AR, seperti untuk menguraikan objek tertentu dengan garis agar dapat memfasilitasi situasi tertentu.

Contoh Penerapan Augmented Reality dewasa ini juga dunia pendidikan sedang gencar menerapkan teknologi AR. Kecanggihan ini mampu memberikan warna baru di bidang pendidikan. Penggunaannya tidak hanya berpusat pada wawasan, tapi juga menyentuh sisi emosional siswa. Pengalaman yang dirasakan merangsang otak mereka untuk meyerap ilmu lebih progresif.

Berikut ini bisa menjadi gambaran untuk bagaimana teknologi Augumented Reality diterapkan dalam pembelajaran.

1. Mempelajari Anatomi Makhluk Hidup

Dalam mata pelajaran biologi, media berbasis AR akan sangat membantu guru dan siswa. Terutama dalam mempelajari anatomi beragam makhluk. Melihat satu sel saja akan memberikan pengalaman yang sangat berbeda jika hanya dilihat menggunakan mikroskop.

Visualisasi 3 dimensi dalam AR menampilkan bentuk sel dari berbagai sisi. Siswa dapat mempelajari setiap inci dari sisi sel yang dilihatnya. Jika mengggunakan mikroskop, siswa hanya bisa memperhatikan bentuknya. Namun ketika media ajar berbasis AR digunakan, semua yang dilihatnya dilengkapi dengan teoritis dan terdapat banyak tambahan informasi yang tidak ada di media ajar lain.

2. Melihat Lebih Jelas Jenis Atom dalam Pelajaran Kimia

Sama halnya dengan mengenal anatomi makhluk hidup, menjelajahi dunia atom akan lebih menarik dengan media AR. Proses bagaimana atom itu terbentuk hingga perjalanannya menyatu dengan atom yang lain bisa dinikmati siswa secara gamblang.

Siswa dapat leluasa mengulik lebih banyak pengetahuan di dalamnya. Kemungkinan untuk bisa berinteraksi dengan obyek pun menjadi daya tarik tersendiri. Penyerapan materi akan kian mudah dengan melibatkan emosional siswa.

3. Pembahasan Tentang Bumi dan Antariksa

Materi tentang bumi dan antariksa memang sangat membutuhkan teknologi ini. Sudah banyak lembaga pendidikan yang menerapkannya untuk menunjang mata pelajaran geografi yang seringkali sulit dipahami istilah-istilahnya. Guru juga termotivasi untuk mendampingi siswa-siswinya dalam menelusuri sisi bumi da luar angkasa.

Media ajar tidak lagi hanya terpaku pada atlas dan globe. Alat peraga tersebut kurang relevan di zaman sekarang ini karena kaku dan cenderung membosankan. Kehadiran AR memang lah menjadi sebuah harapan baru dalam dunia pendidikan untuk terus berkembang secara cepat dan efisien.

4. Pemutaran Film yang Menggunakan AR

Tenaga pengajar juga dapat menunjukkan kecanggihan AR dengan menyuguhkan film atau video edukatif berbasis teknologi ini. Video yang ditonton tentu harus berkaitan dengan materi pelajaran yang akan dibahas.

Biasanya video-video atau film yang menggunakan Augumented Reality memberikan visual yang lebih menggugah. Kualitas gambar dan suasana yang dibangun di dalamnya membuat penonton merasakan lebih nyata. Anda juga bisa memulainya dengan cara ini dalam kelas. Berikan pengalaman belajar yang memorable kepada siswa Anda.

5. Memperkenalkan Topologi Jaringan Komputer

Bagi Anda yang mengajar di jurusan Jaringan Komputer, sebisa mungkin mengusahakan untuk mulai menerapkan AR dalam pembelajaran. Pasalnya, sudah cukup banyak sekolah vokasi yang memanfaatkannya untuk menjelaskan pada peserta didik tentang topologi jaringan komputer. Beberapa aplikasi juga sudah diluncurkan untuk menunjang proses pembelajaran di bidang tersebut.

Detail dari topologi jaringan komputer yang terbilang rumit dapat diurai dan dipelajari secara mandiri. Proses belajar siswa akan meningkat pencapaiannya dalam memahami materi tanpa harus mengulang berkali-kali.

6. Belajar Geometri

Siapa sangka bahwa belajar bangun ruang itu juga bisa menjadi lebih menyenangkan? Ya, berkat kehadiran teknologi berbasis AR, persoalan dalam geometri dapat ditepis dengan cara sederhana. Jika di sekolah tempat Anda mengajar belum menerapkannya, maka segeralah ajukan untuk menambah kualitas belajar mengajar. Siswa yang takut akan matematika tidak lagi punya alasan untuk tidak belajar. Media ini menjadi alternative yang membantu memahamkan siswa tanpa harus memaksa.

7. Cerita 3D yang Mengandung Sejarah

Mengenalkan sejarah kepada siswa juga butuh inovasi. Saat ini teknologi AR juga tidak hanya fokus mengembangkan pendidikan kategori eksak. Bidang sosial pun membutuhkan peranan kecanggihannya untuk menarik minat belajar siswa. Apalagi jika terdapat media yang menggunakan kacamata 3D saat memperlihatkan cerita bersejarah. Mereka pasti akan meresapi dengan sungguh-sungguh karena seakan mereka benar-benar terlibat di dalamnya.

Berdasarkan penelitian yang sempat disinggung di atas, peranan teknologi Augmented Reality ternyata sangat berpengaruh pada proses belajar. Motivasi serta kemauan untuk belajar lebih dalam lagi adalah efek yang luar biasa bagi siswa. Jika Anda belum menggunakan sama sekali metode ini, jangan ragu karena dampaknya sangat positif. Tidak hanya untuk siswa Anda, tapi juga untuk diri anda sendiri.

BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Dari makalah diatas kita dapat mengetahui bahwasannya teknologi Pendidikan sekarang sangat jauh berkembang. Dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat membuat proses pembelajaran lebih cepat dan efektif. teknologi pendidikan adalah studi dan praktek etis dalam upaya memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan cara menciptakan, menggunakan atau memanfaatkan, dan mengelola proses dan sumber-sumber teknologi yang tepat. Fungsi dari teknologi yaitu : Teknologi sebagai alat, teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science), teknologi menjadi bahan dan alat bantu untuk proses pembelajaran. Banyak sekali teknologi yang dapat kita manfaatkan untuk pembelajaran saat ini, diantaranya : E-learning, virtual reality dan augmented reality.

3.2  Saran

Makalah ini kami sadari masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami penyusun sangat mengharapkan tambahan pengetahuan, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca agar dapat mendalami pokok bahasan makalah ini dengan lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Magdalena,Ina., Andriyanto., Riki, Rezi Refaldi. (2020). Pemanfaatan Media Pembelajaran E-Learning Menggunakan Whatsapp Sebagai Solusi Tengah Penyebaran Covid-19 di SDN Gembong 1. Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 2, 1-18. https://ejurnal.stitpn.ac.id/index.php/assabiqun

Almira, Heldina Ghina., Azwardi., Mustaziri. (2021). Penggunaan Teknologi Virtual Reality Pada Media Pembelajaran Mata kuliah Fotografi Dasar. Jurnal Laporan Akhir Teknik Komputer , 1(2). https://jurnal.polsri.ac.id/index.php/JLATK

Budiartawan. (2022, November 3). Apa Itu Augmented Reality?. https://upftik.undiksha.ac.id/apa-itu-augmented-reality/

Baisuni, Miela. (2021, Maret 23). 7 Contoh Penerapan Augmented Reality Pembelajaran. https://blog.kejarcita.id/7-contoh-penerapan-augmented-reality-pembelajaran/

Panda21, Guru. (2023, Maret).Peran Teknologi Virtual Reality (VR) Pembelajaran. (Video). https://youtu.be/_VN9CIMMseM?si=hBOhQOaKFRPX2XyE

Peran Teknologi Pembelajaran Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan, Darmansyah (Email: darmansyah2013tp@gmail.com) Prodi Teknologi pembelajaranPascasarjana UNP

https://disdikpora.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/teknologi-pendidikan-71#:~:text=Teknologi%20pendidikan%20adalah%20satu%20bidang,melalui%20pengelolaan%20proses%20kesemuanya%20itu, diakses tanggal 09 Maret 2024, Jam 09.39 WIB.

https://blog.kejarcita.id/7-contoh-penerapan-augmented-reality-dalam-pembelajaran/, diakses tanggal 11 Maret 2024, Jam 11.30 WIB.

https://idr.uin-antasari.ac.id/10457/4/BAB%20I.pdf diakses tanggal 12 Maret 2024, Jam 13.30 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar