Jumat, 17 Mei 2024

Evaluasi Inovasi Pendidikan

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Inovasi Pendidikan
Dosen Pengampu : Syarifaeni Fahdiyah, M.Hum
Oleh Kelompok 11 Angkatan 5 :
Oleh Kelompok 11 Angkatan 5 :
1. Azka Hasanah (SBA)
2. Harnum Suri (PAI)
3. Khairun Nisa Nurpratiwi (PAUD)
4. Yossy Darma (PAUD)

KATA PENGANTAR

الحمد لله الذي أرسل رسوله بالهدى ودين الحق ليظهره على الدين كله، وكفى بالله شهيداً.وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله صلى الله عليه وعلى آله وصحبه وسلم تسليماً مزيداً.أما بعد

Segala puji bagi Allah. Kami memuji-Nya, meminta pertolongan, dan memohon ampunan kepada-Nya. Diantara kewajiban yang harus seseorang terhadap perintah dan larangan dari Allah adalah berilmu dengan hal tersebut.

Maka kami kelompok sebelas akan berusaha menjadi bagian dari penyusunan sebuah pembahasan tentang Evaluasi Inovasi Pendidikan semoga penyusunan makalah ini dicatat sebagai amal shalih disisi Allah dan semua yang terlibat memperoleh ganjaran berlipat ganda

Akan tetapi jika dalam penyusunan ini terdapat kesalahan, kami selaku penyusun meminta saran dan kritiknya untuk memperbaiki apa yang kurang dari pembahasan pada makalah ini.

Shalawat berserta salam semoga Allah curahkan kepada Nabi-Nya, Muhammad bin Abdillah, juga kepada keluarganya dan para sahabat beliau serta kepada orang-orang yang setia mengikuti jalannya hingga hari kiamat. Aamiin

Banjarnegara, 6 Mei 2024

Penyusun Makalah
Kelompok 11

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.
DAFTAR ISI.
BAB I PENDAHULUAN.
1.1 Latar Belakang.
1.2 Rumusan Masalah.
1.3 Manfaat Penelitian.
BAB II PEMBAHASAN.
2.1 Definisi Evaluasi Inovasi Pendidikan.
2.2 Prinsip Evaluasi Inovasi Pendidikan.
2.3 Tujuan Evaluasi Inovasi Pendidikan.
2.4 Karakteristik Evaluasi Inovasi Pendidikan.
BAB 3 PENUTUP.
3.1 Kesimpulan.
Daftar Pustaka.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan suatu bangsa. Kemajuan pendidikan akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, inovasi dalam bidang pendidikan terus dilakukan untuk meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat.

Inovasi dalam dunia pendidikan dapat berupa pembaharuan dalam hal kurikulum, metode pembelajaran, media pembelajaran, sistem penilaian, dan lain sebagainya. Inovasi ini bertujuan untuk menciptakan proses pembelajaran yang lebih efektif, efisien, dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan kualitas lulusan yang dihasilkan.

Namun, tidak semua inovasi yang diterapkan dalam dunia pendidikan dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi terhadap inovasi yang telah dilakukan untuk mengetahui efektivitas dan dampaknya terhadap proses pendidikan.

Evaluasi inovasi pendidikan menjadi penting untuk dilakukan agar dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari inovasi yang telah diterapkan. Hasil evaluasi tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan perbaikan atau penyempurnaan terhadap inovasi yang ada, serta menjadi dasar dalam perencanaan dan pengembangan inovasi pendidikan selanjutnya.

Evaluasi inovasi pendidikan juga dapat memberikan informasi yang berguna bagi para pengambil kebijakan dalam bidang pendidikan untuk menentukan langkah-langkah strategis yang tepat dalam upaya peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah definisi dari evaluasi inovasi ?
2. Apa saja prinsip dari evaluasi inovasi pendidikan?
3. Apa saja tujuan dari evaluasi inovasi pendidikan ?
4. Apa saja karakteristik Evaluasi Inovasi pendidikan ?

1.3 Manfaat penelitian

1. Mengetahui apa itu definisi dari evaluasi inovasi pendidikan
2. Mengetahui prinsip evaluasi inovasi pendidikan
3. Mengetahui tujuan dari evaluasi inovasi pendidikan
4. Mengetahui karakteristik evaluasi pendidikan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Evaluasi Inovasi Pendidikan

Evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation yang diartikan suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu yang berakhir dengan mengambil suatu keputusan atau dapat dikatakan pula evaluasi terhadap data yang dikumpulkan dari hasil penilaian (assessment). Terjadinya pengambilan keputusan dalam evaluasi dengan berdasarkan data yang didapat dari pengukuran dan penilaian hasil belajar yang menggunakan instrumen tes dan non tes yang mengukur dan menilai pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar, dan di dalamnya berlangsung proses komunikasi atau interaksi antara siswa dengan guru serta antar siswa dalam rangka ada perubahan sikap dan tingkah laku siswa.

Dalam proses pembelajaran baik guru maupun siswa bersama-sama menjadi pelaku terlaksananya tujuan pembelajaran. Evaluasi pembelajaran adalah kegiatan atau proses untuk menentukan sampai sejauh mana kegiatan pembelajaran telah mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan atau dapat diartikan pula sebagai suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran, dan yang berakhir dengan pengambilan keputusan. Dalam evaluasi pembelajaran ada evaluasi hasil belajar yang didalamnya berusaha untuk mengukur dan menilai hasil belajar selanjutnya di-evaluasi untuk diputuskan apakah siswa tersebut lulus atau tidak lulus.

Sedangkan inovasi secara etimologis berasal dari bahasa Latin innovation yang berarti pembaruan atau perubahan. Inovasi adalah perubahan baru untuk perbaikan, berbeda dari perubahan sebelumnya, atau perubahan sebelumnya yang disengaja, dan direncanakan. Sedangkan inovasi pendidikan menurut Ibrahim (1988) adalah inovasi untuk memecahkan masalah pendidikan. Oleh karena itu, inovasi pendidikan dirasakan atau diamati sebagai sesuatu yang baru bagi individu atau sekelompok orang (masyarakat) dalam bentuk intervensi (penemuan baru) atau penemuan (newly found people) yang digunakan untuk mencapai pendidikan berupa gagasan, objek, dan metode untuk menyelesaikan tujuan atau masalah pendidikan nasional.[1]
[1] Gilang p, "inovasi pendidikan" 2 Mei, 2024, https:www.gramedia.comliterasi inovasi-pendidikan

2.2 Prinsip – Prinsip Evaluasi Inovasi Pendidikan

Evaluasi inovasi Pendidikan merupakan proses yang sistematis untuk menilai efektivitas dan efisiensi suatu inovasi dalam mencapai tujuan pendidikannya. Evaluasi ini penting untuk dilakukan agar dapat menentukan apakah inovasi tersebut layak dilanjutkan, dimodifikasi, atau dihentikan.

Berikut adalah beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam evaluasi inovasi Pendidikan:

1. Berorientasi pada tujuan

Evaluasi harus berorientasi pada tujuan yang ingin dicapai oleh inovasi pendidikan. Tujuan ini harus dirumuskan secara jelas, terukur, dan dapat dicapai (SMART). Dengan demikian, evaluasi dapat menilai apakah inovasi tersebut telah berhasil mencapai tujuannya atau tidak[2].
[2] Syofyan, Harlinda. "Modul 11 Inovasi Dalam Evaluasi Pembelajaran." Universitas Esa Unggul, 2020.https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Course-18404-modul%2011.pdf

2. Berkelanjutan

Evaluasi inovasi pendidikan harus dilakukan secara berkelanjutan. Artinya, evaluasi tidak hanya dilakukan sekali saja, tetapi dilakukan secara berkala untuk memantau kemajuan dan efektivitas dari inovasi tersebut.

Evaluasi berkelanjutan memungkinkan untuk melakukan penyesuaian dan perbaikan terhadap inovasi jika diperlukan.

3. Melibatkan Berbagai Pihak

Evaluasi inovasi pendidikan harus melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan, seperti guru, siswa, orang tua, dan pemangku kepentingan lainnya. Keterlibatan berbagai pihak-pihak ini akan membantu dalam mendapatkan informasi yang lebih komprehensif dan objektif mengenai efektivitas inovasi tersebut.

4. Menggunakan Berbagai Macam Metode

Evaluasi inovasi pendidikan harus menggunakan berbagai metode pengumpulan data, seperti observasi, wawancara, angket, dan tes. Penggunaan berbagai metode ini akan memberikan gambaran lebih lengkap tentang efektivitas dari inovasi tersebut.

5. Memperhatikan Etika

Evaluasi inovasi pendidikan harus dilakukan dengan memperhatikan etika penelitian. Artinya, evaluasi harus dilakukan dengan cara yang menghormati privasi peserta evaluasi.

6. Memberikan Hasil yang Berguna dan Bermanfaat

Hasil evaluasi inovasi pendidikan harus bermanfaat bagi berbagai pihak, seperti guru, siswa, orang tua, dan pemilik kepentingan lainnya. Hasil evaluasi ini dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas inovasi dan pembelajaran.

2.3 Tujuan Evaluasi Inovasi Pendidikan

Evaluasi inovasi pendidikan merupakan proses yang penting untuk memastikan bahwa inovasi tersebut berjalan efektif dan memberikan dampak positif pada sistem pendidikan. Beberapa tujuan utama dari evaluasi inovasi pendidikan adalah sebagai berikut:

1. Mengukur Efektivitas dan Dampak Inovasi

Salah satu tujuan utama evaluasi inovasi pendidikan adalah untuk mengukur sejauh mana inovasi tersebut berhasil mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Evaluasi memungkinkan kita untuk menilai dampak inovasi terhadap prestasi belajar siswa, motivasi belajar, hasil pembelajaran, dan aspek-aspek lain yang relevan. Dalam melakukan evaluasi inovasi pendidikan, salah satu tujuan utama adalah mengukur efektivitas dari inovasi tersebut. Berikut adalah beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas dalam evaluasi inovasi pendidikan:

a. Menggunakan tes standart

- Melibatkan penggunaan tes baku atau tes prestasi belajar yang valid dan reliabel untuk mengukur pencapaian akademik siswa sebelum dan sesudah implementasi inovasi.

- Membandingkan hasil tes siswa sebelum dan sesudah inovasi, atau membandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak mengalami inovasi

b. Survei dan Kuesioner

- Menggunakan survei atau kuesioner untuk mengumpulkan data tentang persepsi, sikap dan pendapat dari siswa, guru, orang tua atau pemangku kepentingan lain terkait efektivitas inovasi

- Mengukur aspek-aspek seperti motivasi belajar, kepuasan dengan proses pembelajaran atau persepsi tentang manfaat inovasi

c. Observasi dan wawancara

- Melakukan observasi langsung terhadap proses implementasi inovasi di kelas atau lingkungan belajar.

- Mengamati perubahan perilaku siswa, interaksi guru-siswa, atau penggunaan metode pembelajaran baru.

- Melakukan wawancara dengan guru, siswa, atau pemangku kepentingan lain untuk mendapatkan umpan balik dan perspektif tentang efektivitas inovasi.

d. Analisis data dan indikator kinerja

- Mengumpulkan dan menganalisis data kuantitatif seperti tingkat kehadiran, tingkat putus sekolah, atau persentase kelulusan.

- Membandingkan data sebelum dan sesudah implementasi inovasi, atau membandingkan dengan kelompok kontrol.

- Menggunakan indikator kinerja yang relevan, seperti persentase siswa yang mencapai standar kompetensi tertentu.

e. Studi kasus atau pendekatan Campuran

- Melakukan studi kasus mendalam pada sekolah atau kelas tertentu yang mengimplementasikan inovasi.

- Menggunakan pendekatan campuran (kuantitatif dan kualitatif) untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif tentang efektivitas inovasi.

- Mengombinasikan berbagai metode seperti tes, survei, observasi, dan wawancara.

Pemilihan metode yang tepat bergantung pada jenis inovasi, tujuan evaluasi, sumber daya yang tersedia, dan konteks di mana evaluasi dilakukan. Kombinasi dari beberapa metode dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang efektivitas inovasi Pendidikan[3]
[3] Stufflebeam, D. L., & Shinkfield, A. J. (2007). Evaluation theory, models, and applications. San Francisco, CA: Jossey-Bass.

2. Mendentifikasi Kekuatan dan Kelemahan Inovasi

Melalui evaluasi, kita dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari inovasi pendidikan yang diimplementasikan. Hal ini membantu dalam menentukan komponen-komponen yang berfungsi dengan baik dan yang perlu diperbaiki, serta mengevaluasi aspek-aspek positif dan negatif dari implementasi inovasi.

Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan inovasi merupakan salah satu tujuan penting dalam melakukan evaluasi inovasi pendidikan. Berikut adalah beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan inovasi melalui evaluasi:

a. Observasi dan analisis proses implementasi

- Melakukan observasi langsung terhadap proses implementasi inovasi di lingkungan belajar atau kelas

- Mengamati bagaimana inovasi tersebut dijalankan kendala yang dihadapi dan faktor-faktor yang mendukung atau menghambat pelaksanaannya

- Menganalisis data observasi untuk mengidentifikasi aspek-aspek yang berjalan baik dan aspek-aspek yang perlu diperbaiki.

b. Wawancara dengan pemangku kepentingan

- Melakukan wawancara mendalam dengan guru, siswa, orang tua, administrator atau pemangku kepentingan lain yang terlibat dalam implementasi inovasi

- Mengumpulkan perspektif pengalaman dan umpan balik dari berbagai pihak terkait kekuatan dan kelemahan inovasi

- Mengidentifikasi aspek-aspek positif yang dianggap bermanfaat dan aspek-aspek negatif yang menjadi kendala atau tantangan

c. Survei dan Kuesioner

- Menggunakan survei atau kuesioner untuk mengumpulkan data tentang persepsi, sikap dan pendapat dari berbagai pemangku kepentingan

- Menyertakan pertanyaan atau pernyataan yang terkait dengan kekuatan dan kelemahan inovasi

- Menganalisis data survei atau kuesioner untuk mengidentifikasi pola atau tren kekuatan dan kelemahan yang dilaporkan

d. Analisis data dan indikator kerja

- Mengumpulkan dan menganalisis data kuantitatif seperti tingkat kehadiran, prestasi akademik, atau presentase kelulusan

- Membandingkan data sebelum dan sesudah implemenatsi inovasi, atau membandingkan dengan kelompok kontrol

- Mengidentifikasi area-area dimana inovasi menunjukkan keberhasilan atau kekurangan berdasarkan indikator kinerja yang relevan

e. Studi kasus atau pendekatan campuran

- Melakukan studi kasus mendalam pada sekolah atau kelas tertentu yang mengimplementasikan inovasi

- Menggunakan pendekatan campuran (kuantitatif dan kualititaif) untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif tentang kekuatan dan kelemahan inovasi

- Mengkombinasikan metode seperti observasi, wawancara, survey dan analisis data untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap.

Dengan menggunakan kombinasi dari beberapa metode di atas, evaluator dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan inovasi secara lebih komprehensif. Informasi ini sangat berharga untuk memberikan rekomendasi perbaikan dan pengembangan lebih lanjut dari inovasi pendidikan tersebut.

3. Pengembangan Lebih Lanjut Evaluasi

Inovasi pendidikan bertujuan untuk memberikan masukan dan rekomendasi yang berguna untuk memperbaiki dan mengoptimalkan implementasi inovasi di masa depan. Informasi dari evaluasi dapat digunakan untuk mengidentifikasi peluang modifikasi atau adaptasi inovasi sesuai dengan konteks dan kebutuhan spesifik

4. Mempertanggungjawabkan Penggunaan Sumber Daya Inovasi

Pendidikan seringkali melibatkan investasi sumber daya yang signifikan, seperti waktu, dana, dan tenaga. Oleh karena itu, evaluasi diperlukan untuk menilai apakah investasi sumber daya tersebut sebanding dengan hasilnya dan untuk memberikan pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan

5. Mendukung Proses Pembelajaran dan Perbaikan Berkelanjutan Evaluasi

Inovasi pendidikan juga bertujuan untuk mendukung proses pembelajaran dan perbaikan berkelanjutan dalam sistem pendidikan. Evaluasi memberikan wawasan dan pemahaman mendalam tentang proses implementasi inovasi, mengidentifikasi praktik-praktik terbaik, dan mempromosikan budaya evaluasi

Secara keseluruhan, evaluasi inovasi pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan keberhasilan implementasi inovasi, memfasilitasi pengambilan keputusan, mendorong akuntabilitas, dan meningkatkan pembelajaran untuk perbaikan di masa depan. Oleh karena itu, evaluasi inovasi pendidikan harus dilakukan dengan saksama dan melibatkan semua pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan yang diharapkan[4].
[4] Preskill, H., & Torres, R. T. (1999). Evaluative inquiry for learning in organizations. Thousand Oaks, CA: Sage Publications.

2.4 Karakteristik Evaluasi Inovasi Pendidikan

Karakteristik inovasi pendidikan adalah ciri khas atau bentuk-bentuk watak atau karakter yang dimiliki oleh setiap individu, corak tingkah laku, tanda khusus. Jadi bisa diartikan sebagai ciri atau karakter yang dimiliki oleh suatu ide, barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok masyarakat baik berupa hasil invention atau discovery yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau masalah pendidikan (Sa’ud,2012). Muhammad kristawan mengatakan bahwa karakteristik inovasi pendidikan antara lain relative advantage artinya relatif berguna dibandingkan dengan yang telah ada sebelumnya, compatibility artinya apakah inovasi tersebut akan konsisten terhadap nilai-nilai, pengalaman dan kebutuhan para adopter, testability artinya seberapa jauh inovasi tersebut bisa diuji cobakan di sekolah atau di lembaga pendidikan, observability artinya apakah inovasi tersebut dapat diperlihatkan secara nyata hasilnya kepada para peserta didik apakah kita bisa melihat variasi-variasi saat mengaplikasikan inovasi tersebut, complexity artinya apakah guru-guru memerlukan pelatihan untuk mengaplikasikan inovasi tersebut dan apakah akan menambah tugas kerja guru (Kristiawan, 2018). Cepat lambatnya penerimaan inovasi oleh masyarakat luas dipengaruhi oleh :

1. Keuntungan relatif, yaitu sejauh mana inovasi dianggap menguntungkan bagi penerimanya.

2. Kompatibel (compatibility) adalah tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai pengalaman masa lalu dan kebutuhan dari penerima. Inovasi yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang diyakini oleh penerima tidak akan diterima secepat inovasi yang sesuai dengan norma yang ada.

3. Kompleksitas (Complexity) ialah tingkat kesukaran untuk memahami dan menggunakan inovasi bagi penerima. Suatu inovasi yang mudah dimengerti dan mudah digunakan oleh penerima akan cepat tersebar, sedangkan inovasi yang sukar dimengerti atau sukar digunakan oleh penerima akan lambat proses penyebarannya

4. Trialabilitas (Trialability) ialah dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi oleh penerima. Suatu inovasi yang dicoba akan cepat diterima oleh masyarakat daripada inovasi yang tidak dapat dicoba terlebih dahulu.

5. Dapat diamati (Observability) ialah mudah tidaknya diamati suatu hasil inovasi. Suatu inovasiyang hasilnya mudah diamati akan makin cepat diterima oleh masyarakat dan sebaliknya inovasi yang sukar diamati hasilnya akan lama diterima oleh masyarakat. Zaman Duncan dan mengemukakan bahwa cepat lambatnya penerimaan inovasi dipengaruhi oleh atribut sendiri. Suatu inovasi dapat merupakan kombinasi dari berbagai macam atribut.

1. Pembiayaan (cost), cepat lambatnya penerimaan inovasi dipengaruhi oleh pembiayaan baik pembiayaan pada awal (penggunaan) maupun pembiayaan untuk pembinaan selanjutnya.

2. Balik modal (return to investment), atribut ini hanya ada dalam inovasi di bidang perusahaan atau industri.

3. Efisiensi, inovasi akan cepat diterima jika pelaksanaan dapat menghemat waktu dan juga terhindar dari berbagai masalah / hambatan.

4. Resiko dari ketidakpastian inovasi akan cepat diterima jika mengandung resiko yang sekecil-kecilnya bagi penerima inovasi.

5. Mudah dikomunikasikan mudah diterima oleh peserta didik

6. Kompatibilitas kesesuaian dengan nilai-nilai masyarakat

7. Kompleksitas mudah digunakan dengan cepat

8. Status ilmiah mudah dimengerti dan digunakan

9. Kadar keaslian atau originalitas ialah merupakan karya baru

10. Dapat dilihat kemanfaatannya mudah diamati dan diterima hasilnya

11. Dapat dilihat batas sebelumnya ialah mudah dibandingkan dengan inovasi yang ada

12. Keterlibatan sasaran perubahan dari inovasi diperlukan kerja sama dengan masyarakat agar hasilnya mudah

13. Hubungan interpersonal ialah menjalin hubungan dan komunikasi yang baik dengan masyarakat

14. Kepentingan umum atau pribadi lebih mengutamakan kemanfaatannya untuk kepentingan pribadi

15. Penyuluh inovasi atau gatekeepers mengenalkan inovasi yang baru kepada organisasi agar dapat membentuk tim penyuluh inovasi yang bertugas mensosialisasikan program inovasi yang terbaru[5]
[5] kristiawan muhammad dkk,2018 Inovasi pendidikan, jawa timur wadegroup https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url

BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan.

Evaluasi dalam pembelajaran merupakan proses menentukan nilai atau keberhasilan dari kegiatan pembelajaran dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi tidak hanya mengukur hasil belajar siswa, tetapi juga meliputi penilaian terhadap proses pembelajaran itu sendiri.

Inovasi pendidikan adalah perubahan atau pembaruan dalam bidang pendidikan, baik berupa ide, metode, atau produk baru yang bertujuan untuk memecahkan masalah atau meningkatkan kualitas pendidikan.

Evaluasi inovasi pendidikan merupakan proses sistematis untuk menilai efektivitas dan efisiensi suatu inovasi dalam mencapai tujuan pendidikan. Evaluasi ini penting untuk dilakukan agar dapat menentukan apakah inovasi tersebut layak dilanjutkan, dimodifikasi, atau dihentikan.

Tujuan utama evaluasi inovasi pendidikan meliputi: mengukur efektivitas dan dampak inovasi, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan inovasi, memberikan rekomendasi untuk pengembangan lebih lanjut, mempertanggungjawabkan penggunaan sumber daya, dan mendukung proses pembelajaran dan perbaikan berkelanjutan.

Karakteristik evaluasi inovasi pendidikan meliputi: berorientasi pada tujuan, berkelanjutan, melibatkan berbagai pihak, menggunakan berbagai metode, memperhatikan etika, dan memberikan hasil yang berguna dan bermanfaat.

Dalam melakukan evaluasi inovasi pendidikan, perlu memperhatikan prinsip-prinsip seperti kejelasan tujuan, keterlibatan pemangku kepentingan, penggunaan metode yang beragam, dan etika dalam penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Kristiawan, M. et al. (2018). Inovasi Pendidikan. Jawa Timur: Wadegroup.

Preskill, H., & Torres, R. T. (1999). Evaluative Inquiry for Learning in Organizations. Thousand Oaks, CA: Sage Publications.

Stufflebeam, D. L., & Shinkfield, A. J. (2007). Evaluation Theory, Models, and Applications. San Francisco, CA: Jossey-Bass.

Gilang, P. (2 Mei 2024). Inovasi Pendidikan. Gramedia. https://www.gramedia.com/literasi/inovasi-pendidikan

Syofyan, H. (2020). Modul 11 Inovasi Dalam Evaluasi Pembelajaran. Universitas Esa Unggul. https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Course-18404-modul%2011.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar