Jumat, 15 Desember 2023

Memahami Karakteristik Media Cetak (Printed) dan Non Cetak Dalam Media Pembelajaran

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pengajaran
Dosen Pengampu : Dwi Puji Astuti, S.S1, MSc
Disusun Oleh Kelompok 4 Angkatan 5 :
1. Suci Mardhotilla (PAUD).
2. Aisyah (PAI).
3. Ega Cahya Ningrum (PAI).
4. Nurul Haslinda (PAI).
5. Fitrianti Ali (PAI).

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Subhanahu wata’ala yang telah memberikan hidayah serta nikmat-Nya, terutama nikmat sehat dan waktu luang sehingga kami bisa menyelesaikan makalah mata kuliah “Media Pengajaran”.

Sholawat serta salam tidak lupa kita sampaikan kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, para sahabat dan pengikutnya hingga hari kiamat kelak.

Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ustadzah Dwi Puji Astuti, S.SI MSc selaku dosen pembimbing mata kuliah Media Pengajaran dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini maka itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Lahat, 12 Desember 2023 M
            Rabi’ul Awal 1444 H

Penyusun Makalah Memahami Karakteristik Media Cetak (Printed) dan Non Cetak Dalam Media Pembelajaran
Kelompok 4

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.
DAFTAR ISI.
BAB IPENDAHULUAN.
1.1 Latar Belakang.
1.2 Rumusan Masalah.
1.3 Manfaat Penelitian.
BAB II PEMBAHASAN.
2.1 Pengertian Media Cetak dan Non Cetak.
2.2 Macam-Macam Media Cetak dan Non Cetak dalam Media Pembelajaran.
2.3 Karakteristik Media Cetak dan Non Cetak Dalam Media Pembelajaran.
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Media Cetak dan Media Non Cetak Dalam Media Pembelajaran.
BAB III PENUTUP.
3.1 Kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu tugas pendidik adalah menyediakan suasana belajar yangmenyenangkan. Pendidik harus mencari cara untuk membuat pembelajaran menjadi menyenangkan dan mengesampingkan ancaman selama proses pembelajaran. Salah satu cara untuk membuat pembelajaran menjadi menyenangkan adalah dengan menggunakan bahan ajar yang menyenangkan pula,yaitu bahan ajar yang dapat membuat peserta didik merasa tertarik dan senang mempelajari bahan ajar tersebut. Media dan bahan ajar juga mempermudah guru atau pendidik dalam melakukan proses belajar mengajar. Dengan adanya hal itu maka dalam perancangan sebuah media dan bahan ajar harus ditinjau secara keefektivannya dalam pembelajaran.[1]
[1] Adelia Priscila Ritonga, Nabila Putri Andini dan Layla Iklmah, Pengembangan Bahan Ajaran Media, Jurnal Multi Disiplin Dehasen (MUDE), (2022). Hal 343

Bahan ajar merupakan salah satu komponen yang penting dalam proses pembelajaran. Guru selaku pendidik wajib memiliki bahan ajar yang akan digunakan sebagai acuan dalam proses pembelajaran. Melalui bahan ajar memungkinkan peserta didik untuk mempelajari kompetensi dasar secara sistematis sehingga secara akumulatif peserta didik dapat memahami kompetensi dasar secara terpadu.

Secara umum bahan ajar terdiri atas 2 jenis yaitu bahan ajar cetak dan non cetak. Bahan ajar cetak adalah perangkat pembelajaran yang berbasis teknologi cetak sedangkan bahan ajar non cetak adalah perangkat pembelajaran yang tidak dicetak dan umumnya berbentuk audio, audio-visual dan elektronik. Pemilihan bahan ajar merupakan hal yang penting bagi guru karena berkaitan dengan pencapaian kompetensi peserta didik. Pemilihan dan penggunaan bahan ajar yang tepat akan membuat peserta didik mudah dan nyaman mengikuti proses pembelajaran. Bahan ajar juga dapat dikatakan efektif jika sesuai dengan tujuan pembelajaran pada khususnya dan tujuan pendidikan nasional pada umumnya.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam makalah ini, penyusun membuat rumusan masalah sebagai barikut:

1. Apa pengertian media cetak dan media non cetak ?
2. Apa saja macam-macam media cetak dan non cetak ?
3. Apa saja karakteristik media cetak dan non cetak dalam media pembelajaran?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan media cetak dan media non cetak dalam media pembelajaran ?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Mengetahui apa pengertian media cetak dan media non cetak ?
2. Mengetahui macam-macam media cetak dan non cetak ?
3. Mengetahui karakteristik media cetak dan non cetak dalam media pembelajaran?
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan media cetak dan media non cetak dalam media pembelajaran ?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Media Cetak Dan Media Non Cetak

Media merupakan bentuk jamak dari medium yang berasal dari bahasa latin berarti pengantar atau perantara. Secara istilah media adalah sesuatu yang mampu menyampaikan informasi kepada orang lain. Di dalam suatu pembelajaran yang menggunakan media disebut sebagai media pembelajaran.[2]
[2] Sudrajat, A, Media pembelajaran, Online at http://akhmadsudrajat.wordpress.com. (2008). (Diunduh tanggal 9 April 2010)

Adapun menurut Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association) mengartikan media merupakan beberapa bentuk komunikasi baik secara tercetak ataupun audiovisual dan meliputi semua peralatannya.[3]
[3] Arief Sadiman, dkk. Media Pendidikan. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012). h. 7.

Berbagai bentuk media pembelajaran yang dapat digunakan oleh pendidik dalam melaksanakan proses belajar mengajar menurut Robert M. Gagne media cetak berupa benda untuk didemostrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara, dan mesin belajar.[4]
[4] Ali Muhson, Pengembangan media pembelajaran berbasis teknologi informasi, Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, (2010)

Media cetak merupakan suatu media visual yang bertujuan menyampaikan sebuah informasi melalui tulisan dan ataupun gambar yang menarik agar mudah untuk dipahami.[5] Beberapa jenis media cetak dalam pembelajaran antara lain : buku teks, majalah, surat kabar, pamflet, poster, modul dan lain sebagainya.[6]
[5] Drs. Rudi Susilana, Cepi Riyana, Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian, CV. Wacana Prima. (2008)
[6] Hadi Mustofa, Pemanfaatan media cetak dalam pembelajaran IPS kelas V sekolah dasar, Jilid 8. No. 4. Jurnal Ilmu Pendidikan, (2001)

Buku teks adalah salah satu bentuk media cetak berupa lembaran materi tertentu yang disusun sesuai dengan urutan materi. Buku dibuat dengan maksud agar memudahkan pengguna baik itu siswa maupun guru dalam menyampaikan materi sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.[7] Sedangkan modul merupakan salah satu bentuk media cetak yang berupa sebuah rangkaian paket pemahaman untuk siswa yang lengkap disertai dengan petunjuk guru dan beberapa latihan serta lembar kegiatan untuk siswa. Modul juga merupakan pelengkap dari buku paket.
[7] Drs. Rudi Susilana, Cepi Riyana, Media Pembelajaran, (2008)

Media non cetak sendiri adalah inovasi baru yang bisa dimanfaatkan guru sekarang ini. Bahan ajar tersebut sering disebut sebagai media ajar digital. Bahan ajar jenis non cetak ini merupakan inovasi yang tidak melibatkan media-media cetak, seperti buku, modul, handout, dan lain sebagainya. Dengan pemanfaatan teknologi yang semakin maju tentu bisa dimanfaatkan sebagai peluang positif di dunia pendidikan, apalagi jika ada aplikasi digital yang menyediakan e-learning secara virtual. Beberapa jenis media non cetak dalam pembelajaran antara lain : Audio, Video, Power point, Modul Elektronik, Multimedia Interaktif.[8]
[8] Universitas123, “Jenis-Jenis Bahan Ajar Non Cetak Dan Keunggulannya”, https://www.universitas123.com/news/jenis-jenis-bahan-ajar-non-cetak-dan-keunggulannya, (Diakses pada tanggal 13 Desember 2023)

2.2 Macam-Macam Media Cetak Dan Non Cetak Dalam Media Pembelajaran

Bahan ajaran cetak merupakan bahan untuk ajar berupa lembaran buku kertas yang dapat dipegang dan dibaca secara langsung. Seperti modul, handout, dan lembar kerja.

1. Buku

Buku adalah sejumlah lembaran kertas baik cetakan maupun kosong yang dijilid dan diberi kulit. Buku sebagai bahan ajar merupakan buku yang berisi suatu ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis.

Biasanya pendidik menggunakan buku sebagai sumber referensi ajar. Buku pelajaran berisi tentang ilmu pengetahuan yang dapat digunakan oleh peserta didik untuk belajar, buku fiksi akan berisi tentang fikiran-fikiran fiksi si penulis, dan seterusnya.

Buku pelajaran hendaknya bersifat aktual menggambarkan pengetahuan kekinian. Perlu diperhatikan buku yang baik adalah buku yang ditulis dengan menggunakan bahasa yang baik dan mudah dimengerti oleh pembacanya serta disajikan secara menarik dilengkapi dengan gambar dan keterangan-keterangannya, isi buku juga menggambarkan sesuatu yang sesuai dengan ide penulisannya.

2. Handout

Kalau kalian kuliah tentu sudah sering menerima bahan ajar yang satu ini, handout. Handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru/dosen untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Handout adalah pernyataan atau gagasan yang telah disiapkan oleh pembicara.

Handout biasanya dikutip dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang diajarkan/ KD dan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik. Saat ini handout dapat diperoleh dengan berbagai cara, antara lain dengan cara down-load dari internet, atau menyadur dari sebuah buku.

3. Modul

Jenis bahan ajar cetak lain yang sering ditemui yakni modul. Jenis modul biasanya sering ditemui oleh mahasiswa Universitas Terbuka. Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru. Maka modul harus menggambarkan KD yang akan dicapai oleh peserta didik, disajikan dengan menggunakan bahasa yang baik, menarik, dilengkapi dengan ilustrasi yang jelas dan tidak membingungkan.

4. Lembar Kegiatan Siswa

Lembar kegiatan siswa (student worksheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas KD yang akan dicapainya. Lembar kegiatan dapat digunakan untuk mata pembelajaran apa saja.[9]
[9] Deepublish, “Jenis-Jenis Bahan Ajar Cetak dan Non Cetak”, https://penerbitdeepublish.com/bahan-ajar/, (Diakses pada tanggal 13 Desember 2023)

Bahan ajar non-cetak terbagi menjadi empat bagian yaitu audio, audio visual, multimedia dan display. Berikut akan dijelaskan masing-masing dari bahan ajar non cetak :

1. Bahan Ajar Audio

Bahan ajar audio adalah bahan ajar yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara atau piringan suara) yang dapat merangsang pikiran dan persaan sehingga terjadinya proses belajar (Legendari & Raharjo, 2016). Bahan ajar audio terdiri dari beberapa macam yaitu kaset/piringan hitam/compact disk (CD), radio dan lainnya.

2. Bahan Ajar Audio Visual

Bahan ajar audio visual adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara (Haryoko, 2009). Alat-alat audio visual adalah alat-alat “audible” artinya dapat didengar dan alat-alat yang “visible” artinya dapat dilihat. Alat-alat audio visual gunanya untuk membuat komunikasi menjadi lebih efektif. Diantara alat-alat audio visual yaitu video, film bersuara, dan televisi. Sebagai bahan ajar, audio visual mempunyai sifat sebagai berikut:

a. Kemampuan untuk meningkatkan persepsi.
b. Kemampuan untuk meningkatkan pengertian.
c. Kemampuan untuk meningkatkan transfer (pengalihan) belajar.
d. Kemampuan untuk memberikan penguatan (reinforcement) atau pengetahuan hasil yang dicapai.
e. Kemampuan untuk meningkatkan ingatan

Audio visual ada tiga macam yaitu:

1) Audio visual diam

Gabungan dari suara dan gambar yang tidak bergerak. Contoh audio visual diam yaitu Sound slide (Film Bingkai), film strip dan komik dengan bingkai.

2) Audio Visual Semi Diam

Contohnya Telewrier dan media board (smartboard).

3) Audio visual gerak

Contoh audio visual gerak yaitu video. Video berasal dari bahasa latin, video-vidi-visum yang artinya melihat (mempunyai daya penglihatan); dapat melihat (K. Prent dkk., Kamus Latin-Indonesia, 1969). Video merupakan bahan ajar non cetak yang kaya informasi yang menyajikan gambar bergerak disertai suara sehingga dapat membawa tingkat retensi(daya serap dan daya ingat) peserta didikterhadap materi pelajaran (Winaya, Santyasa, & Rasana, 2013).

3. Bahan Ajar Multimedia

Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafik, gambar, foto, audio, dan animasi secara terintegrasi. Pembelajaran multimedia melibatkan indera penglihatan dan pendengaran, mendefinisikan multimedia sebagai media yang menghasilkan bunyi dan teks. TV, presentasi powerpoint berupa teks, gambar bersuara sudah dapat dikatakan multimedia (Muntu, 2017). Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu :

1) Multimedia Linear

Multimedia linear adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan). Contohnya TV dan film (Legendari & Raharjo, 2016).

2) Multimedia Interaktif

Multimedia interaktif adalah kombinasi dari dua atau lebih media (audio, teks, grafik, gambar, dan video) yang oleh penggunanya dimanipulasi untuk mengendalikan perintah dan atau perilaku alami dari sebuah presentasi. Multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses pembelajaran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali (Nugraha, Binadja, & Supartono, 2013). Multimedia interaktif antara lain :

Ø Computer Assisted Instruction (CAI). Media pembelajaran yang dipakai adalah, Physics Education Technology (PhET), macromedia flash, power point dan tracker.

Ø Compact disk (CD) multmedia pembelajaran interaktif

Ø Web ( web based learning materials)

4. Bahan Ajar Display

Display adalah sarana yang dimanfaatkan untuk menampilkan gambar, kartun, poster, dan objek-objek 3 dimensi yang kecil atau material belajar lainnya. Bahan ajar display adalah jenis bahan ajar yang berisi materi tulisan atau gambar yang dapat ditampilkan di dalam kelas, di kelompok kecil atau peserta didik secara perseorangan tanpa menggunakan alat proyeksi.

Bahan ajar display merupakan bahan ajar non cetak, akan tetapi jenis bahan ajar display agak berbeda sifat dan karakteristiknya dengan jenis bahan ajar cetak maupun non cetak. Karena didalamnya termasuk semua materi tulisan ataupun gambar. Pada umumnya, bahan ajar jenis display ini digunakan oleh pendidik pada saat ia menyampaikan informasi kepada peserta didiknya didepan kelas. Bahan ajar display menurut Pannen adalah bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan pendidik dan peserta didikdalam proses pembelajaran.

Muhaimin mengungkapkan bahwa bahan ajar display adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu pendidik/instruktur dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Contoh-contoh media display yaitu flip chart, papan bulletin dan grafik.[10]
[10] Laura aliyah agnezi, nyswatul khair, dan Sinta Yolanda, Makalah : Pengertian, Jenis-Jenis Dan Karakteristik Bahan Ajar Non Cetak Meliputi: Audio, Audio Visual, Video, Multimedia, Display (Berbasis ICT), (Padang: Universitas Negeri Padang, 2009), Hal 14-64

2.3 Karakteristik Media Cetak Dan Non Cetak Dalam Media Pembelajaran

1. Karakteristik Media Cetak

Media cetak memiliki beberapa karakteristik yang harus kita ketahui terutama untuk media pembelajaran, yang tidak bisa kita samakan dengan dengan media non cetak (elektronik). Berikut beberapa karakteristik media cetak :[11]
[11] Fifi aliffiya, Media Pembelajaran Berbasis Cetak, https://www.academia.edu/42238088/Media_Pembelajaran_Berbasis_Cetak. (Diakses pada tanggal 11 Desember 2023)

a. Menyampaikan suatu pesan yang dicetak di atas kertas.

b. Menampilkan suatu pesan yang secara diam yang tidak dapat berubah, bergerak maupun bersuara.

c. Teks yang terdapat pada media yang dicetak, dibaca dari satu arah, sedangkan visual disajikan dari segala arah. Seperti pada suatu karya seni rupa dimensi yang hanya dapat kita lihat dari satu arah saja dan tiga dimensi yang dapat dilihat dari berbagai arah.

d. Bersifat fleksibal, mudah untuk dibawa ke manapun dan dapat dibaca kapan saja tanpa terikat waktu dan dapat dibaca berulang-ulang tanpa batas yang terhad.

e. Menampilkan komunitas secara reseptif (terbuka terhadap pendapat ataupun menerima saran). Kritik sosial yang disampaikan dengan media cetak kan lebih efektif karena diulas secara mendalam dan menampung banyak opini dari pengkritik.

f. Pengembangannya sangat tergantung pada prinsip pembahasan dan persepsi visual, karena menbaca dapat merangsang orang untuk berinteraksi dengan cara lebih aktif berfikir dan mencerna sesuatu secara kreatif, sehingga hal tersebut dapat lebih membuka peluang berdialog atau diskusi dengan pembaca untuk mengulas permasalahan secara detail dan spesifik.

g. Berorientasi atau berpusat pada siswa, maksudnya pendekatan dalam pembelajaran ini yang menekankan pada kebutuhan siswa secara individual. Manakala pengajar atau guru sebagai penunjang, fasilitator dan memberi semangat kepada siswa saja.

2. Karakteristrik Media Non Cetak (Elektronik)

Media Non Cetak (elektronik), Information and Communication Technology (ICT) based learning material atau lebih dikenal dengan Media/Bahan Ajar berbasis TIK/ICT, yaitu media pembelajaran yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Peran penting Media pembelajaran berbasis TIK/ICT dalam proses pembelajaran didasari oleh karakteristik Media Pembelajaran yang lebih kompleks dibanding jenis bahan ajar lain. Beberapa karakteristik Bahan Ajar berbasis TIK/ICT dapat dikemukakan antara lain :[12]
[12] Ajelita winda kesuma dkk, karakteristik media cetak (printed) dan non cetak (elektronis) / media pembelajaran berbasis audio / media pembelajaran berbasis media proyeksi, (Banda aceh: Universitas syiah kuala, 2017), Online https://id.scribd.com/document/368194164/MAKALAH-KELOMPOK-5 (diakses pada tanggal 11 Desember 2023)

a. Memanfaatkan teknologi elektronik, di mana guru dan siswa, siswa dengan sesama siswa atau guru dengan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relatif tanpa dibatasi dengan hal-hal yang protokoler.

b. Memanfaatkan keunggulan computer (digital media ataupun teknologi jaringan atau computer network).

c. Memanfaatkan teknologi multimedia, sehingga suasana pembelajaran menjadi menarik, tidak membosankan dan pada akhirnya memotivasi siswa untuk belajar mandiri.

d. Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya.

e. Memanfaatkan Pertukaran Data (Information Sharing) yang secara interaktif dapat dilihat setiap saat di komputer.

2.4 Kelebihan Dan Kekurangan Media Cetak Dan Media Non Cetak Dalam Media Pembelajaran

1. Kelebihan dan Kekurangan Media Cetak

Media cetak tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan dibandingkan media lainnya. Berikut ini beberapa kelebihan media cetak:

a. Dapat dibaca berulang kali, dengan cara menyimpannya.
b. Membuat seseorang berpikir secara lebih spesifik mengenai isi tulisan tersebut.
c. Dapat dikoleksi.
d. Harganya yang cukup terjangkau begitu juga dalam distribusinya.
e. Mampu menjelaskan hal yang bersifat kompleks dengan lebih baik.

Berikut ini beberapa kekurangan dari media cetak:

a. Media cetak lebih lambat dalam memberikan informasi, dikarenakan media cetak perlu menunggu proses cetak dan pendistribusian sebelum menyebarkan informasi tersebut.
b. Tidak dapat menyebarkan informasi secara langsung.
c. Media cetak hanya dapat menampilkan tulisan dan gambar.
d. Efek visual dari media cetak tersebut hanya berupa gambar.
e. Biaya produksi cukup mahal. Dikarenakan perlu dicetak dan dikirim sebelum sampai kepada pembaca.[13]
[13] Made Suyasa, Nyoman Sedana, “Mempertahankan Eksistensi Media Di Tengah Gempuran Media Online” dalam Jurnal Komunikasi dan Budaya, Volume 01, Nomor 01, Juni 2020, (Denpasar Bali: 2020), hal. 59

2. Kelebihan dan Kekurangan Media Non Cetak

Setiap media pembelajaran tidak ada yang sempurna. Masing-masing media pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan dan kekurangan dari media non cetak adalah sebagai berikut:

a) Kelebihan dan kekurangan media non cetak dengan jenis audio:

Kelebihan dari media non cetak dengan jenis audio antara lain :

1. Dengan menggunakan alat perekam, program audio dapat disesuaikan dengan kebutuhan pendengar,

2. Media audio dapat melatih peserta didik untuk mengembangkan daya imajinasi yang abstrak,

3. Media audio dapat merangsang partisipasi aktif para pendengar,

4. Program audio dapat menggugah rasa ingin tahu peserta didik tentang sesuatu sehingga merangsang kreatifitas,

5. Media audio dapat menanamkan nilai-nilai dan sikap positif terhadap para pendengar,

6. Media audio dapat menyajikan laporan-laporan yang aktual (benar-benar terjadi) dan orisinil (asli) yang sulit menggunakan media lain,

7. Program audio dapat mengatasi batasan waktu serta jangkauannya sangat luas.

Kekurangan dari media non cetak dengan jenis audio antara lain :

1. Sifat komunikasinya hanya satu arah.

2. Lebih banyak menggunakan suara bahasa verbal, dan hanya dapat dimengerti oleh pendengar yang memiliki kemampuan bahasa yang baik.

3. Hanya akan melayani secara baik untuk mereka yang suka berpikir abstrak.

4. Dapat menimbulkan verbalisme (perkataan atau ucapan verbal) bagi pendengar.[14]
[14] Laura aliyah agnezi, nyswatul khair, dan Sinta Yolanda, Op.Cit., Hal. 83

b) Kelebihan dan kekurangan media non cetak dengan jenis audio visual

Kelebihan dari media non cetak dengan jenis audio visual antara lain :

1. Dengan media berupa video atau film seseorang dapat belajar sendiri.

2. Melalui video atau film dapat menyajikan sesuatu yang komunikatif dan dapat diulang-ulang.

3. Dapat menampilkan sesuatu yang detail dari benda yang bergerak yang sulit dilihat dengan mata.

4. Video dapat dipercepat maupun diperlambat, dapat di ulang pada bagian tertentu yang perlu lebih jelas, dan bahkan dapat diperbesar.

5. Memungkinkan pula untuk membandingkan antara dua peran berbeda diputar dalam waktu yang bersamaan.

6. Video juga dapat digunakan sebagai tampilan nyata dari suatu peran, mengangkat suatu situasi diskusi, dokumentasi, promosi untuk suatu produk, wawancara, dan menampilkan satu percobaan yang berproses.

Kekurangan dari media non cetak dengan jenis audio visual antara lain :

1. Media audio visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, karena media audio visual cenderung tetap di tempat.

2. Biaya pengadaannya relatif mahal.

3. Apabila pendidik tidak mampu berpartisipasi aktif maka peserta didik akan cenderung menikmati visualisasi dan suaranya saja.

c) Kelebihan dan kekurangan media non cetak dengan jenis multimedia:

Kelebihan dari media non cetak dengan jenis multimedia antara lain :

1. Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif.

2. Mampu menimbulkan rasa senang selama proses pembelajaran berlangsung sehingga akan menambah motivasi peserta didik.

3. Mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio, animasi gambar atau video dalam satu kesatuan yang saling mendukung sehingga tercapai tujuan pembelajaran.

4. Mampu menvisualisasikan materi yang abstrak.

5. Media penyimpanan yang relative mudah dan fleksibel.

Kekurangan dari media non cetak dengan jenis multimedia antara lain :

1. Desain yang buruk menyebabkan kebingungan dan kebosanan sehingga pesan tidak tersampaikan dengan baik.

2. Kendala bagi orang dengan kemampuan terbatas / cacat / disable.

3. Kemampuan SDM dalam penggunaan multimedia masih perlu ditingkatkan.

4. Belum memadainya perhatian dari pemerintah.

5. Belum memadainya infrastruktur untuk daerah tertentu.[15]
[15] Laura aliyah agnezi, nyswatul khair, dan Sinta Yolanda, Op.Cit., Hal. 84-85

d) Kelebihan dan kekurangan media non cetak dengan jenis display:

Kelebihan dari media non cetak dengan jenis display antara lain :

1. Sifatnya konkrit. Gambar atau foto lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibanding dengan media verbal semata.

2. Gambar dapat mengatasi masalah batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas.

3. Dapat diletakkan dengan mudah di kelas atau di ruang-ruang sekolah, harganya relatif murah.

4. Dapat dikembangkan sendiri oleh pendidik yang memiliki bakat seni dan dapat dikembangkan untuk hampir semua mata pelajaran.

5. Display yang bagus mampu menarik perhatian peserta didik, merangsang minat.

6. Mampu memperjelas arti dan mampu menyederhanakan informasi yang kompleks atau saling berkaitan.

Kekurangan dari media non cetak dengan jenis display antara lain :

1. Terlalu kecil untuk dimanfaatkan dalam proses pembelajaran, kecuali yang telah dirancang khusus untuk keperluan tersebut.

2. Jenis media pembelajaran display merupakan media diam sehingga tidak cocok untuk mengajarkan hal-hal yang berkaitan dengan gerakan.[16]
[16] Laura aliyah agnezi, nyswatul khair, dan Sinta Yolanda, Op.Cit., Hal. 86

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Media cetak merupakan suatu media visual yang bertujuan menyampaikan sebuah informasi melalui tulisan dan ataupun gambar yang menarik agar mudah untuk dipahami. Media non cetak sendiri adalah inovasi baru yang bisa dimanfaatkan guru sekarang ini. Bahan ajar tersebut sering disebut sebagai media ajar digital.

Bahan ajar terdiri dari 2 macam yaitu bahan ajar cetak dan bahan ajar non cetak. Bahan ajar cetak berupa buku, handout, modul dan lembar kerja siswa. Bahan ajar cetak memiliki kelebihan dapat disimpan dan harga relative murah, namun kekurangannya adalah informasi yang disampaikan agak lambat, tidak bisa disampaikan secara langsung dan biaya produksi yang cukup mahal. Bahan ajar non cetak terdiri dari 4 jenis yaitu media ajar audio, media ajar audio visual, media ajar multimedia dan media ajar display.

Setiap bahan ajar memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, jadi dapat disesuaikan dengan kebutuhan para guru dan murid. Karena media pembelajaran adalah komponen yang penting untuk menunjang pembelajaran. Dengan adanya media pembelajaran seorang guru dapat memberikan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Media pembelajaran yang baik dapat membantu para guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif.


DAFTAR PUSTAKA

Adelia Priscila Ritonga, Nabila Putri Andini dan Layla Iklmah. 2022. Pengembangan Bahan Ajaran Media. Jurnal Multi Disiplin Dehasen (MUDE).

Ajelita winda kesuma dkk. 2017. Karakteristik Media Cetak (Printed) Dan Non Cetak (Elektronis) / Media Pembelajaran Berbasis Audio / Media Pembelajaran Berbasis Media Proyeksi. Banda aceh. Universitas syiah kuala. Online https://id.scribd.com/document/368194164/MAKALAH-KELOMPOK-5

Ali Muhson. 2010. Pengembangan media pembelajaran berbasis teknologi informasi. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia

Arief Sadiman, dkk. 2012. Media Pendidikan. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada

Deepublish. 14 Februari 2023. Jenis-Jenis Bahan Ajar Cetak dan Non Cetak. Diakses pada tanggal 13 Desember 2023. https://penerbitdeepublish.com/bahan-ajar/

Drs. Rudi Susilana, Cepi Riyana. 2008. Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. CV. Wacana Prima

Fifi aliffiya. 2020. Media Pembelajaran Berbasis Cetak. Diakses pada tanggal 11 Desember 2023. https://www.academia.edu/42238088/Media_Pembelajaran_Berbasis_Cetak.

Hadi Mustofa. 2001. Pemanfaatan media cetak dalam pembelajaran IPS kelas V sekolah dasar. Jilid 8. No. 4. Jurnal Ilmu Pendidikan

Laura aliyah agnezi, nyswatul khair, dan Sinta Yolanda. 2009. Pengertian, Jenis-Jenis Dan Karakteristik Bahan Ajar Non Cetak Meliputi: Audio, Audio Visual, Video, Multimedia, Display (Berbasis ICT). Makalah. Padang: Universitas Negeri Padang

Made Suyasa, Nyoman Sedana. 2020. Mempertahankan Eksistensi Media Di Tengah Gempuran Media Online.Volume 01, Nomor 01. Jurnal Komunikasi dan Budaya. Denpasar Bali

Sudrajat, A. 2008. Media pembelajaran. Diunduh tanggal 9 April 2010. http://akhmadsudrajat.wordpress.com

Universitas123. 13 Juni 2022. Jenis-Jenis Bahan Ajar Non Cetak Dan Keunggulannya. Diakses pada tanggal 13 Desember 2023. https://www.universitas123.com/news/jenis-jenis-bahan-ajar-non-cetak-dan-keunggulannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar