Kamis, 16 Maret 2023

Memahami Dinamika Pendidikan Islam di Era Modernitas

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Pendidikan Islam
Dosen pengampu : Arif Fardhan, M.Hi
Oleh Kelompok 7:
1. Nur Faridah (SBA)
2. Raisa Salsabila (PAI)
3. Siti Rohmah (SBA)
4. Tanti R. Apadu (SBA)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami senantiasa haturkan atas kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Memahami Dinamika Pendidikan Islam di Era Modernitas sebagai salah satu tugas mata kuliah sejarah pendidikan islam.

Sholawat serta salam tercurahkan kepada Nabi kita Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, beserta keluarga beliau, dan sahabat-sahabat beliau Insya Allah sampai kepada kita yang senantiasa berusaha mengamalkan sunnah-sunnah beliau.

Tujuan dibuatnya makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah sejarah pendidikan islam serta bisa membuat kita semua yang membaca makalah ini mengetahui bagaimana cara untuk memahami dinamika pendidikan islam di era modernitas.

Kami menyadari masih banyak celah dan kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diperlukan demi perbaikan makalah ini.

Segala kekurangan yang ada pada makalah ini adalah milik kami penyusun dan segala kelebihannya milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami penyusun khususnya dan bagi para pembaca.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.
DAFTAR ISI.
BAB I PENDAHULUAN.
1.1 Latar Belakang.
1.2 Rumusan Masalah.
1.3 Tujuan.
BAB II PEMBAHASAN.
2.1 Pengertian Pendidikan Islam, Dinamika dan Modernitas.
2.2 Dinamika pendidikan Islam era modernitas.
2.3 Tantangan pendidikan Islam era modernitas.
2.4 Urgensi pendidikan Islam era modernitas.
BAB III PENUTUP.
3.1 Kesimpulan.
3.2 Saran.
DAFTAR PUSTAKA.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan proses kegiatan yang menjadikan perhatian yang lebih dan menjadi focus utama untuk membentuk akhlak dan mental peserta didik. Pendidikan harus mempunyai misi dan nilai yang terkandung dalam nilai pendidikan yaitu membangun pendidikan karakter peserta didik.

Era modernitas merupakan era kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang canggih membawa berbagai perubahan dalam tatanan kehidupan bermasyarakat. Era modernisasi telah berhasil mengembangkan pengetahuan dan teknologi canggih dalam kemajuan materil, namun disisi lain, ilmu pengetahuan dan teknologi canggih tersebut tidak mampu menumbuhkan moralitas (akhlaq) yang mulia.

Bahkan dunia global saat ini, termasuk Indonesia diperhadapkan pada berbagai krisis, termasuk krisis spiritual yang membawa masyarakat kepada kemorosotan moral. Untuk mewujudkan manusia yang sanggup menghadapi tantangan modernitas, pendidikan Islam memiliki arti yang sangat urgen dan signifikan dalam memecahkan dan merespon berbagai krisis terutama krisis spiritual yang dihadapi masyarakat modern, karena pendidikan Islam di dalamnya mencakup pendidikan ketauhidan, pendidikan ibadah dan pendidikan akhlak.

Pendidikan Islam berkaitan dengan pembinaan sikap mental spiritual yang dapat mendasari tingkah laku manusia dalam berbagai bidang kehidupan yang disebut dengan insan kamil. Pendidikan Islam merupakan proses transformasi dan internalisasai ilmu pengetahuan dan nilai-nilai pada diri peserta didik melalui bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran Islam dengan mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh, dan mengawasi guna mencapai keselarasan kesempurnaan hidup dalam segala aspeknya.

1.2 Rumusan Masalah

Dari Latar belakang yang dipaparkan kami mengambil beberapa rumusan masalah yakni :
1. Apa pengertian pendidikan islam, dinamika dan modernitas ?
2. Apa saja dinamika pendidikan islam era moderenitas?
3. Apa saja Tantangan pendidikan islam era modernnitas ?
4. Bagaimana urgensi pendidikan islam era moderenitas?
5. Bagaimana implementasi pendidikan islam era moderenitas ?

1.3 Tujuan

Dari rumusan masalah di atas maka kami menentukan tujuan dari makalah ini, yakni :
1. Mengetahui pengertian pendidikan islam, dinamika dan modernitas.
2. Mengetahui apa saja dinamika pendidikan islam era moderenitas.
3. Mengetahui apa saja Tantangan pendidikan islam era modernnitas
4. Mengetahui urgensi pendidikan islam era moderenitas
5. Mengetahui cara mengiimplementasikan pendidikan islam era moderenitas

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendidikan Islam, Dinamika dan Modernitas

1. Pendidikan Islam

Kata "Pendidikan" berasal dari kata "didik" yang berarti pelihara dan latih (Pusat bahasa, 2008). Pendidikan adalah prose pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.[1]
[1] Zabairi dkk, Dinamika Pendidikan Islam (Indramayu : Penerbit Adab, 2023) hal 4

Al-Ghazali merumuskan pendidikan adalah proses memanusiakan manusia sejak masa kejadiannya hingga akhir hayatnya melalui berbagai ilmu pengetahuan yang disampaikan dalam bentuk pengajaran secara bertahap, dimana proses pengajaran itu menjadi tanggung jawab orang tua dan masyarakat menuju pendekatan diri kepada Allah Subhanahu Wata'ala. Sehingga menjadi manusia sempurna (Huda, 2010). Yaitu manusia yang dapat diharapkan oleh orang tua karena kepatuhannya kepada Allah Subhanahu Wata'ala dan berguna bagi masyarakat dan lingkungannya.[2]
[2] Ibid, hal 4

Marimba menyatakan bahwa pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidikan terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Kepribadian yang taat dan patuh kepada Allah Subhanahu Wata'ala. Dan tahu akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara.[3]
[3] Ibid, hal 5

Pendidikan islam adalah suatu pendidikan yang melatih perasaan murid-murid dengan begitu rupa sehingga dalam sikap hidup, tindakan, keputusan, dan pendekatan mereka terhadap segala jenis pengetahuan, mereka dipengaruhi oleh nilai spritual dan sangat sadar akan nilai etis islam (Syed Sajjad Husain dan Syed Ali Ashraf, 1986: 2) atau pendidikan islam mengantarkan manusia pada perilaku dan perbuatan manusia berpedoman pada syariat Allah(Abdurrahman an-Nahlawi, 1995:26). Pendidikan islam bukan sekedar "transfer of knowledge" ataupun "transfer of training" tetapi lebih merupakan suatu sistem yang terkait secara langsung dengan Tuhan (Roehan Achwan, 1991:50). Pendidikan islam adalah suatu kegiatan yang mengarahkan dengan sengaja perkembangan seseorang sesuai atau sejalan dengan nilai-nilai islam.[4]
[4] Hujair A.H. Sanaky, Studi Pemikiran Pendidikan Islam Modern. IPI FIA I Jurusan Tarbiyah Vol V tahun IV Agustus 1999, hal 5

2. Dinamika

Kata dinamika secara umum diartikan sebagai sesuatu yang berkesinambungan, bergerak atau berjalan. Dinamika merupakan sesuatu yang mempunyai kekuatan selalu bergerak berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadap keadaan.

Apabila kata dinamika mempunyai arti gerak atau kekuatan yang dimiliki sekumpulan orang dalam masyarakat untuk dapat menimbulkan perubahan tata hidup masyarakat, maka dinamika pendidikan merupakan suatu proses atau gerak yang dapat menimbulkan perubahan tatanan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang melalui proses pengajaran dan pelatihan.[5]
[5] F. Ridwan Sanjaya, 21 Refleksi Pembelajaran Daring Dimasa Darurat (Semarang : Universitas Katholik Soegijapranata, 2020), hal 269-270

3. Modernitas

Modernitas merupakan sebuah konsep yang tidak memiliki kesetaraan dengan peradaban lain karena merupakan peradapan dari barat karena memiliki pandangan pada waktu dimana waktu adalah linier, yang tidak dapat diubah. Hal ini juga memiliki 3 makna level yaitu: arus, baru, sementara maka dari itu modernitas erat dengan kemodernan atau yang sekarang ialah apa yang membuatnya berbeda/baru dari masa lalu dan mewujudkan jalan menuju masa depan. Modernitas juga digambarkan sebagai sebuah istirahatnya tradisi, dimana menolak warisan dari masa lalu.[6]
[6] Tsabit Nur Hasan Bab 6 Pendekatan Perancangan http://repository.unika.ac.id/24414/7/16.AL.0098_Tsabit%Nur%20Hasan%_Bab%20VI_a.pdf Diakses 10 Maret 2023 Pukul 19.33

Modernitas merupakan elemen yang menyatukan 2 proses yaitu perkembangan sosial ekonomi (modernisasi) dan tanggapan yang bersifat subyektif (modernis). Maka dari itu modernitas merupakan sebuah fenomena yang memiliki dua aspek yaitu aspek objektif yang berhubungan dengan proses sosial serta aspek artistic maupun pengalaman. Hal yang membuat modernitas menarik yaitu merupakan aspek yang berbeda, terprogram, dan sementara. Dimana dalam hal ini pengembangan diri dan menemukan diri.

Konsep modernitas dimana memiliki ciri khas maju ke depan dan dengan cara ini modernitas memiliki sikap terhadap keterkaitan dengan proses yang berkelanjutan, berevolusi serta transformasi dengan orientasi yang menuju masa depan yang merupakan masa yang berbeda. Modernitas diradikalisasikan menjadi perubahan sesaat, dimana hal ini menjadi perubahan berkelanjutan maka dari itu ini disebut dengan perubahan.

2.2 Dinamika pendidikan Islam era modernitas

Pendidikan Islam dimulai sejak Nabi Muhammad SAW diutus menjadi Rasul. Pendidikan pertama yang ditanamkan oleh Rasulullah SAW adalah pendidikan akhlak yaitu mengajarkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan Umat pada saat itu. Setelah peletakan tonggak pertama pendidikan oleh Rasulullah, dinamika pendidikan Islam berlangsung sangat progresif, terutama pada masa klasik pada tiga periode pertama (sekitar tahun 650-1000 Masehi), yaitu pada masa kejayaan Islam. Dinamika pendidikan Islam terus berkembang hingga masa modern, tepatnya pada akhir abad ke XIX dan semakin berkembang pada periode sesudahnya. Dinamika perkembangan pendidikan Islam diikuti pula oleh pengembangan institusi atau kelembagaan pendidikan Islam. Pendidikan Islam secara kelembagaan mengalami perubahan secara fluktuatif mulai dari periode pertama sampai saat ini, seperti yang terjadi di Indonesia. Institusi dan metodologi yang diterapkan disesuaikan dengan perkembangan zaman, sehingga pelembagaan pendidikan Islam juga mengalami perkembangan mulai dari masa klasik sampai masa modern.

Berbagai problematika yang sedang dihadapi pendidikan di Indonesia sebenarnya bermuara kepada semakin jauhnya manusia dari titik axix dalam dirinya. Manusia modern lebih banyak memberikan porsi waktu dan perhatiannya kepada berbagai masalah yang bersifat normatif-teknis, daripada harus memikirkan ulang hal-hal prinsip dan fundamental. Karena memiliki paradigma pemikiran pragmatis seperti ini, menurut John Naisbit, manusia modern belum mampu menemukan jati dirinya secara holistis, sehingga berujung kepada semakin dirasakannya dampak dari something lost dalam dirinya. Dengan pemahaman seperti ini, diprediksi peran agama pada masa mendatang (post modern) semakin signifikan, sehingga kejayaan era agama pada periode pertengahan dapat menjadi new spirit untuk menjawab split personality yang dialami manusia modern. Kebangkitan era agama ini tentu saja diiringi dengan kebangkitan-kebangkitan dalam bidang lain seperti biologi, kebudayaan, globalisasi ekonomi, nasionalisme kultur, swastanisasi negara sejahtera, kepemimpinan wanita, kebangkitan wilayah pasifik dan sikap individualisme.[7]
[7] Mukani, Dinamika Pendidikan Islam (Malang : Madani, 2016) hal 216

Berbagai dampak negatif kehidupan modern harus diminimalisasi dalam berbagai sektor kehidupan manusia modern, termasuk pendidikan. Jika hal ini mampu dipahami secara cermat, maka yang menjadi tugas utama sekarang adalah upaya menampilkan pendidikan dalam konteks modern dengan visi yang baru yang mampu berperan aktif dan memiliki konstribusi yang signifikan dalam kancah modernitas itu sendiri. Dengan demikian, upaya merenungkan dan mencermati kembali terhadap substansi pendidikan yang dilaksanakan selama ini merupakan keharusan, meliputi filsafat, teori dan kurikulum pendidikan. Hal ini perlu memperoleh tekanan yang lebih mengingat ketiganya adalah variabel yang harus ada dalam proses pendidikan, yang berfungsi memberikan arah dan model pendidikan itu sendiri.[8]
[8] Ibid, hal 217

2.3 Tantangan pendidikan islam era modernitas

Pembahasan pendidikan islam masa kini, berarti mencakup pembahasan pendidikan islam, era modern, terkini, yang sedang dhadapi pada saat sekarang ini. Pendidikan islam dalam konteks kekinian sedang dihadapkan berbagai tantangan. Salah satu tantangan pendidikan islam saat ini adalah tantangan globalisasi.[9]
[9] Samsul Nizar, Zainal Efendi Hasibuan, Kepemimpinan Pendidikan Islam Dalam Perspektif Hadis (Jakarta Timur : Kencana, 2019) Hal 265-269

Globalisasi yaitu proses dimana manusia baik individu maupun masyarakat menjadi semakin terkait terhubungkan satu sama lain dlam semua aspek kehidupannya; sosialkultural, bisnis-ekologikal, ideologi-politikal, sains teknologikal. Muhaimin mengatakan bahwa, era globalisasi adalah era pasar bebas sekaligus persaingan bebas dalam produk material dan jasa. Jika dahulu, misalnya untuk membangun basis ekonomi masyarakat yang kuat sangat mengandalkan money capital (modal uang), selanjutnya berevolusi pada human capital yakni SDM yang menguuasai iptek, dapat mengerjakan secara profesional, serta berperilaku dan berpribadi mandiri.

Hasan Langgulung mengemukakan tujuh tantangan yang dihadapi pendidikan islam pada era globalisasi, yaitu:

1). Tantangan filsafat dan epistemologi, diantaranya:
a. Sains dan teknologi dianggap sebagai suatu yang bebas nilai dan sekuler.
b. Isme-isme yang bersifat normatif dalam pengetahuan modern.
c. Tiadanya hierarki dan filsafat transendens.
d. Struktur metodelogi ilmu.

2). Tantangan sosial dan kultural yaitu:
a. Visi bersama tentang masyarakat madani.
b. Rencana pengembangan dan perguruan teknologi.
c. Memelihara nilai-nilai tradisional.
d. Proses akulturasi dalam skala luas.
e. Menyempitkan kesenjangan antara the behave dan the have not.
f. Menciptakan masyarakat elektronik.

3). Tantangan dalam politik, yaitu:
a. Peralihan kekuasaan dalam negeri dan lintas batas negara.
b. Pemerintahan global.
c. Pengetahuan adalah kekuasaan.

4) Tantangan dalam prasarana, yaitu:
a. Harga yang mahal dalam pengembangan informasi dan teknologi.
b. Peranan yang terbatas oleh pemerintah.
c. Investasi asing bisa membawa kepada penjajahan kembali.
d. Ketidakseimbangan kota dan luar kota.

5) Tantangan dalam ekonomi, yaitu:
a. Ekonomi informasi bisa membawa kepada pengangguran masal.
b. Pembagian kerja baru yang bersifat internasional.
c. Rezim kepemilikan. Hak milik intelektual penuh kekuatan dan kekayaan.
d. Monopoli oleh korporasi yang berkuasa.

6) Tantangan dalam teknologi, yaitu:
a. Teknologi merupakan senjata persaingan yang baru.
b. Harga mahal dari R&D menimbulkan sekatan-sekatan baru.
c. Kekurangan sumber daya manusia.
d. Penghijrahan otak.

7) Tantangan dalam agama dan kerohanian, yaitu:
a. Menjadikan pengetahuan sebagai basis yang betul dalam keimanan dan kepercayaan.
b. Terkikisnya nilai-nilai tradisional.
c. Kurangnya mekanisme perantara dalam pembagian dan perolehan pengetahuan.

2.4 Urgensi Pendidikan Islam Era Modernitas

Era modernitas merupakan era kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang canggih membawa berbagai perubahan dalam tatanan kehidupan bermasyarakat. Era modernisasi telah berhasil mengembangkan pengetahuan dan teknologi canggih.

Pembaruan atau modernisme pendidikan islam merupakan pra-syarat bagi kebangkitan kaum muslimin dimasa modern. Karena itu pemikiran dan kelembagaan pendidikan islam haruslah dimodernisasi. Hal ini juga sejalan dengan gagasan KH. Ahmad Dahlan[10], bahwa pembaharuan pendidikan islam harus diintegrasikan dengan pendidikan umum, dalam penyelenggaraannya tidak ada yang namanya dikotomi.
[10] Mukhamad Fadhir, Yoka Yushafa, Naufal Kristaufanani, “Urgensi Pendidikan Islam Di Era Modernisasi”, Pundi, Maret 13, 2023, http://pundi.or.id/pundi/artikel/urgensi-pendidikan-islam-di-era-modernisasi

Konsep pendidikan islam yang mengacu kepada ajaran Al-qur’an, sangat jelas terurai dalam kisah Luqman. Dr. M. Sayyid Ahmad Al-Musayyar[11], menukil beberapa ayat Al-Qur’an dalam surat Luqman. Beliau mengatakan, ada tiga kaedah asasi pendidikan dalam islam menurut Al-Qur’an yang dijalankan oleh Luqman kepada anaknya. Seperti diketahui, Luqman diberikan keutamaan Allah berupa hikmah, yaitu ketepatan bicara, ketajaman nalar dan kemurnian fitrah. Dengan keistimewaannya tersebut, Luqman ingin mengajari anaknya hikmah dan membesarkannya dengan metode hikmah itu pula.
[11] Ibid

Pentingnya pendidikan islam tidak semata-mata mementingkan individu, melainkan erat kaitannya dengan kehidupan sosial kemasyarakatan. Konsep belajar/pendidikan dalam islam berkaitan erat dengan lingkungan dan kepentingan umat. Oleh karena itu, dalam proses pendidikan senantiasa dikorelasikan dengan kebutuhan lingkungan, dan lingkungan dijadikan sebagai sumber belajar. Seorang peserta didik yang diberi kesempatan untuk belajar yang berwawasan lingkungan akan menumbuhkan kembangkan potensi manusia sebagai pemimpin.

Firman Allah (QS. Al Baqarah : 30) menyatakan : “Sesungguhnya Aku jadikan manusia sebagai pemimpin (khalifah) di atas bumi”. Kaitan dengan pentingnya pendidikan bagi umat, Allah berfirman : “Hendaklah ada diantara kamu suatu umat yang mengajak kepada kebajikan dan memerintahkan yang ma’ruf dan melarang yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al Imran : 104).

Semangat menjalankan ajaran islam, datangnya lebih banyak dari komunikasi di luar sekolah, antar berbagai komponen masyarakat islam.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pendidikan Islam suatu kegiatan yang mengarahkan dengan sengaja perkembangan seseorang sesuai atau sejalan dengan nilai-nilai Islam. Sementara dinamika pendidikan merupakan suatu proses atau gerak yang dapat menimbulkan perubahan tatanan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang melalui proses pengajaran dan pelatihan.

Modernitas merupakan sebuah konsep yang tidak memiliki kesetaraan dengan peradaban lain karena merupakan peradaban dari berat karena memiliki pandangan pada waktu adalah linier, yang tidak dapat diubah. Salah satu tantangan pendidikan Islam era modernitas adalah globalisasi dan urgensi pendidikan Islam era modernitas pentingnya pendidikan Islam tidak semata-mata mementingkan individu, melainkan erat kaitannya dengan kehidupan sosial masyarakat.

3.2 Saran

Dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kekurangan, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan makalah yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Fadhir, Mukhamad, Yushafa, Yoka, Kristaufanani, Naufal. 2021. “Urgensi Pendidikan Islam Di Era Modernisasi”, http://pundi.or.id/pundi/artikel/urgensi-pendidikan-islam-di-era-modernisasi, diakses pada 13 Maret 2023 pukul 07.56.

Hasan, Tsabit Nur (2020) Bab 6 Pendekatan Perancangan Diakses 10 Maret 2023, http://repository.unika.ac.id/24414/7/16.AL.0098_Tsabit%20Nur%20Hasan%_Bab%20VI_a.pdf

Mukani. (2016). Dinamika Pendidikan Islam. Malang:Madani

Nizar, Samsul dan Zainal Efendi Hasibuan.(2019) Kepemimpinan Pendidikan Islam Dalam Perspektif Hadis Jakarta Timur: Kencana

Sanaky, Hujair A.H. (1999) Studi Pemikiran Pendidikan Islam Modern , JPI FIA I Jurusan Tarbiyah Vol V hal 5

Sanjaya, F. Ridwan. (2020). 21 Refleksi Pembelajaran Daring Dimasa Darurat. Semarang: Universitas Katholik Soegijapranata

Zubair,dkk (2023)Dinamika Pendidikan Indramayu: Penerbit Adab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar