Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Straregi Pembelajaran
Dosen Pengampu : Humaidi Tamri, Lc, M.Pd
Disusun Oleh Kelompok 7 Angkatan 5:
1. Efni Redho (PAI)
2. Fitrianti A (PAI)
3. Nur Fadhillah (PAI)
4. Putri Rahemah (SBA)
5. Roslina Asis (PAI)
6. Yopi Son Haji (SBA)
KATA PENGANTAR
الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ اَنْعَمَ عَلَيْنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ وَهَدَىنَا عَلَى الدِّيْنِ الْاِسْلَامِ صَلَاةُ اللهِ وَسَلَامُهُ عَلَى خَيْرِ الْأَنَامِ وَءَالِهِ وَصَحْبِهَ اَجْمَعِيْنَ، أمَّا بَعْدُ
Syukur Alhamdulillah atas segala limpahan karunia Allah subhanahu wa ta’ala atas izin-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tak lupa pula kami kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Beserta keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh umatnya yang senantiasa istiqomah hingga akhir zaman.
Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Strategi Pembelajaran berjudul “Strategi Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa dan Inkuiri” dan bahan penambah ilmu pengetahuan serta informasi yang semoga bermanfaat.
Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal mungkin. Namun, kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan.
Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini mohon kritik, saran dan pesan dari semua yang membaca makalah ini terutama dosen mata kuliah Strategi Pembelajaran yang kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami.
Jakarta, November 2022
Penyusun Makalah
Kelompok 7
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 MANFAAT PENELITIAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Tujuan Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa dan Inkuiri.
2.2 Manfaat Strategi Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa dan Inkuiri.
2.3 Peran Guru dalam Pembelajaran Aktivitas Siswa dan Inkuiri.
2.4 Implementasi Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa dan Inkuiri.
2.5 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa dan Inkuiri.
BAB III PENUTUP.
3.1 Kesimpulan.
3.2 Saran.
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas tersebut. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak dapat dipisahkandari kehidupan. Sifatnya mutlak dalam kehidupan, baik dalamkehidupan seseorang, keluarga, maupun bangsa dan Negara. Maju mundurnya suatu bangsa banyak ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan bangsa itu.
Sebagaimana dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) nomor 20 Tahun 2003, Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah subhanahu wa ta’ala, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mecapai tujuan pendidikan nasional tersebut, guru sebagai ujung tombak pelaksana pendidikan di lapangan sangat menentukan keberhasilannya. Dalam hal ini guru dapat dikatakan sebagai pemegang peranan utama dalam proses pendidikan yang tercermin dalam proses belajar-mengajar di sekolah.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apakah tujuan strategi pembelajaran berorientasi aktivitas siswa dan inkuiri?
2. Apa manfaat pembelajaran berorientasi aktivitas siswa dan inkuiri?
3. Apa saja peran guru dalam pembelajaran berorientasi aktivitas siswa dan inkuiri?
4. Apakah implementasi pembelajaran berorientasi akrivitas siswa dan inkuiri?
5. Apa saja Kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran berorientasi siswa dan inkuiri?
1.3 MANFAAT PENELITIAN
1. Mengerti tujuan pembelajaran berorientasi aktivitas siswa dan inkuiri.
2. Mengetahui apa manfaat pembelajaran berorientasi aktivitas siswa dan inkuiri.
3. Dapat mengenal peran guru dalam pembelajaran aktivitas siswa dan inkuiri.
4. Mengetahui implementasi pembelajaran berorientasi aktivitas siswa dan inkuiri.
5. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing strategi pembelajaran.
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Tujuan Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa dan Inkuiri
💢 Tujuan pembelajaran berorientasi aktivitas siswa
Pembelajaran berorientasikan aktivitas siswa dapat dipandang sebagai sesuatu pendekatan dalam pembelajaran yang menekan pada aktivitas siswa secara optimal untuk memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, efektif, dan psikomotor secara seimbang.
Pembelajaran yang berorientasikan pada aktivitas siswa ini menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal, artinya pembelajran menghendaki keseimbangan antara aktivitas fisik, mental, termasuk emosional dan aktivitas intelektual. Seorang siswa yang tampaknya hanya diam, tidak berarti memiliki kadar pembelajaran berorientasi aktivitas siswa yang rendah dibandingkan dengan seseorang yang sibuk mencatat. Sebab, mungkin saja yang duduk itu secara mental ia aktif, misalnya menyimak, menganalisis dalam pikirannya. Sebaiknya, siswa yang sibik mencatat tidak bisa dikatakan memiliki kadar pembelajaran atau aktivitas yang tinggi jika yang bersangkutan hanya sekedar secara fisik aktif mencatat, tidak diikuti oleh aktivitas secara mental dan emosional.
Pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa juga haruslah memiliki hasil belajar yang seimbang dan terpadu antara kemampuan intelektual (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor). Artinya, dalam pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa, pembentukan siswa secara keseluruhan merupakan tujuan utama dalam pembelajaran. Pembelajaran berorientasi pada aktivitas siswa ini tidak seharusnya pembentukan siswa yang secara intelektual cerdas tanpa diimbangi oleh sikap, keterampilan dan sebagainya.
Tujuan pendekatan pembelajaran ini adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran agar lebih bermakna. Melalui pembelajaran berorientasi pada aktivitas siswa ini, siswa tidak hanya dituntut untuk menguasai sejumlah informasi, tetapi juga bagaimana memanfaatkan informasi itu untuk kehidupannya. Dihubungkan dengan tujuan Pendidikan nasional yang ingin dicapai yang bukan hanya membentuk manusia ya bertakwa dan memili keterampilan disamping memiliki sikap budi luhur, maka pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa ini merupakan pendekatan yang sangat cocok dikembangkan.
💢 Tujuan pembelajaran Inkuiri
Tujuan utama pembelajaran inkuiri adalah menolong siswa untuk dapat mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berpikir dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu mereka.[1]
[1] Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana,2006), hlm.195
Selain itu inkuiri dapat mengembangkan nilai dan sikapyang sangat dibutuhkan agar siswa mampu berpikir ilmiah, seperti;
▪️ Keterampilan melakukan pengamatan, pengumpulan dan pengorganisasian data termasuk merumuskan dan menguji hipotesisserta menjelaskan fenomena,
▪️ Kemandirian belajar.
▪️ Keterampilan mengekspresikan secara verbal.
▪️ Kemampuan berpikir logis.
▪️ Kesadaran bahwa ilmu bersifat dinamis dan tentatif.
2.2. Manfaat Strategi Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa dan Inkuiri
💢 Manfaat Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS)
Manfaat dari pembelajaran berorientasi aktivitas siswa adalah untuk merangsang aktiviatas belajar peserta didik, dimana hasil belajar peserta didik pada umumnya hanya sampai pada tingkat penguasaan. Para siswa belajar dengan Teknik menghafal apa yang dicatat dari penjelasan guru atau dari buku-buku, sumber belajar juga pada umumnya terbtas pada guru, dan selain itu, guru dalam belajar kurang merangsang aktivitas belajar siswa secara optimal, dan tidak jarang ditemui penguasaan dan keterampilan yang kurang.
Kondisi kegiatan belajar mengajar yang diciptakan dan disediakan oleh guru untuk peserta didik kurang menunjang. Dan siswa sendiri tenggelam di dalam lingkungan yang kurang merangsang aktivitas belajar yang optimal. Maka dengan itu, pembelajaran berorientasi aktivitas siswa dirancang untuk merangsang aktivitas belajar siswa. Selain itu, dalam pembelajaran berorientasi aktivitas siswa dengan proses ini melibatkan mental peserta didik, maka dengan pembelajaran ini dapat menambah tinggi bobot aktivitas mental dalam belajar.
💢 Manfaat Pembelajaran inquiri.
1. Menjadi “pemanasan” bagi otak sebelum belajar.
Sebelum memulai pelajaran, mulailah dengan “pemanasan” dengan memutar video atau memberikan dokumen sumber utama seperti poster atau buku cerita tentang topik baru yang menurut siswa menarik. Kemudian, guru dapat memberikan pertanyaan terbuka untuk dijawab baik secara individu maupun kelompok.
2. Menumbuhkan rasa ingin tahu.
Memulai kegiatan pembelajaran dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan terbuka dapat membangkitkan rasa ingin tahu dan merangsang kemampuan dalam hipotesis.
3. Memahami pelajaran secara lebih dalam.
Pembelajaran inkuiri mendorong siswa untuk menjadi mandiri dalam melakukan pembelajaran. Pembelajaran ini juga mendorong siswa untuk memahami sebuah konsep secara menyeluruh dan mendalam karena mereka secara aktif mencari tahu informasi terkait topik yang dipelajari untuk menjawab keingintahuannya. Ditambah lagi dengan adanya kolaborasi atau Kerjasama antara siswa, siswa bisa mendapatkan pengetahuan baru dari berbagai sudut pandang.
4. Meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan analisis.
Pembelajaran inkuiri dapat memdorong siswa untuk berfikir secara kritis untuk mencegah masalah dengan mencoba menemukan strategi mereka sendiri.
Anak belajar berpikir analisis dan mencoba memecahkan problema yangdihadapi sendiri, kebiasaan ini akan ditransfer dalam kehidupan bermasyarakat.[2]
[2] B. Suryosubroto, Proses belajar mengajar di Sekolah, (Jakarta:PT Rineka Cipta, 2002),Cet.1, Hlm. 191-192
5. Membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan berharga.
Menurut artikel dari Harvard Educational Review, banyak anak yang belajar untuk mendapat pengakuan dari orang tua dan guru, sehingga mereka cenderung takut untuk mengalami kegagalan atau melakukan kesalahan. Anak cenderung berfokus pada hasil, sedangkan belajar itu adalah sebuah proses dimana sebuah kesalahan yang terjadi juga bisa menjadi momen pembelajaran.
Dengan pembelajaran berbasis inkuiri, anak didorong untuk menghargai proses pembelajaran dan menjadikan penemuan terkait pengetahuan baru menjadi sebuah pencapaian yang berharga bagi diri anak itu sendiri. Demikian, dengan pembelajaran inkuiri ini, mendorong anak untuk menemukan sendiri jawaban dari masalah yang diberikan dan yang mereka hadapi.
2.3. Peran Guru dalam Pembelajaran Berorentasi Aktivitas Siswa dan Inkuiri
💢 Peran guru dalam pembelajaran berorentasi aktivitas siswa.
Sering munculnya kekeliruan bahwa adanya anggapan, dengan pembelajaran berorientasi pada aktivitas siswa peran guru semakin berkurang. Anggapan semacam ini tentu saja tidak tepat. Disebabkan, walaupun pembelajaran ini di desain untuk meningkatkan aktivitas siswa, tidak berarti mengakibatkan kurangnya peran dan tanggungjawab guru. Baik guru maupun siswa sama-sama harus berperan penuh, oleh karena peran mereka sama-sama menjadi subjek belajar. Adapun yang membedakan hanya terletak pada tugas yang harus dikerjakan.
Dalam pembelajaran ini, guru tidak berperan sebagai satu-satunya sumber belajar yang menuangkan materi pelajaran kepada siswa, akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana memfasilitasi agar siswa belajar. Oleh karena itu, pembelajaran berorientasi pada aktivitas siswa menuntut guru untuk kreatif dan inovatif sehingga mampu menyesuaikan kegiatan mengajar dengan gaya dan karakteristik belajar siswa. Dalam upaya ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guru, antaranya:
▪️ Mengemukakan berbagai alternatif tujuan pembelajaran yang harus dicapai sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
Artinya, tujuan pembelajaran tidak semata-mata ditentukan oleh guru, akan tetapi diharapkan siswa pun terlibat dalam menentukan dan merumuskannya.
▪️ Menyusun tugas belajar Bersama-sama.
Artinya, tugas apapun yang sebaiknya dikerjakan oleh siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, tidak hanya ditentukan guru tetapi juga siswa. Hal ini dilakukan unutk memupuk tanggungjawab siswa. Biasanya manakala siswa terlibat dalam menentukan jenis tugas dan batas akhir penyelesaiannya, siswa akan lebih bertanggungjawab untuk mengerjakannya.
▪️ Memberikan informasi tentang kegiatan yang harus dilakukan.
Dengan pemberitahuan rencana pembelajaran, maka siswa akan semakin faham apa yang harus dilakukan.
▪️ Memberikan bantuan dan pelayanan kepada siswa yang membutuhkannya.
Guru perlu menyadari bahwa siswa memiliki kemampuan yang beragam. Karena itu guru harus memiliki kontrol apalagi terhadap siswa yang dianggap lambat dalam belajar.
▪️ Memberi motivasi.
Mendorong siswa untuk melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan.
▪️ Membantu siswa dalam menarik kesimpulan.
Dalam pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa, guru tidak menyimpulkan sendiri pokok bahasan yang telah dipelajari.
Selain peran-peran diatas, masih banyak tugas yang menjadi tanggungjawab guru. Guru tidak hanya menempatkan diri sebagai sumber informasi, tetapi berperan sebagai penunjuk dan fasilitator dalam memanfaatkan sumber belajar.
💢 Peran guru dalam pembelajaran inkuiri
Peranan utama guru dalam menciptakan kondisi pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut:[3]
[3] Metodologi penelitian, W. Gulo, 2004, hal 86-87.
▪️ Motivator, yang memberikan rangsangan supaya siswa aktif dalam berfikir.
▪️ Fasilitator, yang menunjukakan jalan keluar jika ada hambatan dalam proses berfikir siswa.
▪️ Penanya, untuk menyadarkan siswa dari kekeliruan yang mereka perbuat dan memberikan keyakinan pada diri sendiri.
▪️ Administrator, yang bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan di dalam kelas.
▪️ Pengarah, yang memimpin arus kegiatan berfikir siswa pada tujuan yang diharapkan.
▪️ Manager, yang mengelola sumber belajar, waktu dan organisasi kelas.
▪️ Rewarder, yang memberi penghargaan pada prestasi yang dicapai dalam rangka meningkatkan semangat siswa.
Dalam pembelajaran melalui pendekatan inkuiri guru tidak lagi berperan sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi, sekalipun hal itu sangat diperlukan. Guru dituntut untuk dapat mengarahkan siswa agar aktif mencari informasi dari berbagai sumber sehingga dapat menemukan informasi secara langsung baik oleh individu maupun kelompok.
2.4. Implementasi Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa dan Inkuiri.
Implementasi pembelajaran berorientasi aktivitas siswa melalui metode inkuiri di Pendidikan Sekolah, digunakan untuk untuk mengatasi permasalahan atau kendala agar peserta didik tidak merasa bosan ketika belajar. Tujuan metode ini pengembangan aktivitas dan kemampuan berpikir siswa. Dengan demikian, metode pembelajaran ini selain berorientasi kepada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar. Sehingga aktivitas siswa melalui metode inkuiri siswa lebih cepat paham dan lebih semangat belajaran. Berorientasi aktivitas siswa melalui metode inkuiri mampu meningkatkan aktivitas peserta didik karena peserta didik dituntut untuk berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Dengan peningkatan aktivitas peserta didik ini peserta didik menjadi cepat memahami dan menyerap pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai denganoptimal.
2.5. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa dan Inkuiri.
💢 Kelebihan dan kekurangan pembelajaran berorientasi aktivitas siswa.[4]
[4] https://id.scribd.com/document/508140478/Kelebihan-Dan-Kekurangan-Strategi-Pembelajaran-Yang-Berorientasi-Pada-Peserta-Didik
Strategi pembelajaran sebagai suatu metode untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam penggunaannya tidak selalu cocok dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Olehkarenanya strategi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut ini kelebihan dankekurangan strategi pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik yaitu sebagai berikut:
💠 Kelebihan Strategi Pembelajaran Yang Berorientasi pada aktivitas siswa
▪️ Metode ini dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif, dan dapat mengembangkan berbagai aspek peseta didik yakni aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
▪️ Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan.
▪️ Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan.
▪️ Pembelajaran yang dilakukan lebih kontekstual.
▪️ Peserta didik akan mempunyai sifat kooperatif, kolaboratif, serta suportif.
▪️ Akan berkembangnya karakter peserta didik (life-long learning).
▪️ Kualitas lulusan akan lebih kreatif, inovatif, dan selalu memecahkan masalah tidak secara tekstual melainkan secara kontekstual.
▪️ Memberikan rasa percaya diri bagi peserta didik yang mempunyai kekurangan dalam akademis serta memiliki rasa kepemimpinan, kemandirian, kekritisan dalam berpikir, kemampuan berkomunikasi dan bekerja dalam tim.
▪️ Peserta didik dapat berpartisipasi aktif dan memperoleh pengalaman langsung.
💠 Kekurangan Strategi Pembelajaran Yang Berorientasi pada Peserta aktivitas siswa.
▪️ Terganggunya peserta didik yang bersifat pasif.
Dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktifitas siswa aktif dan tidak aktifnya siswa berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaranhanya siswa yang mengetahuinya secara pasti. Karena keaktifan siswa ada yang dapat diamatisecara langsung seperti mengerjakan tugas, berdiskusi, megumpulkan data dan lainnya. Namunada hal yang tidak dapat diamati seperti kegiatan mendengarkan dan menyimak.
▪️ Peserta didik kurang mendapat arahan dari pengajar, sehinggga bagian-bagian yang penting kurang diketahui.
Keberhasilan strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktifitas siswa sangat tergantung kepada apa yang dimiliki oleh guru seperti kemampuan guru, sikap profesionalitas guru, latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar guru. Karena hal-hal tersebut yang sangatmenentukan bagaimana guru bisa menjalankan perannya sebagai penunjuk dan fasilitator sehingga guru dapat memfasilitasi siswanya untuk belajar. Tanpa hal-hal yang harus dimiliki oleh guru tersebut dapat dipastikan proses kegiatan pembelajaran tidak akan berhasil dengan baik.
▪️ Menggunakan waktu yang cukup banyak
Dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktifitas siswa penekanan hanya pada proses bukan pada hasil dan memerlukan waktu yang panjang.
💢 Kelebihan dan kekurangan pembelajaran inkuiri.
Dalam strategi pembelajaran inkuiri ini memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan.
💠 Beberapa kelebihan pembelajaran inkuiri, yaitu:
▪️ Membantu peserta didik untuk mengembangkan, kesiapan, serta penguasaan keterampilan dalam proses kognitif.
▪️ Peserta didik memperoleh pengetahuan secara individual sehingga dapat dimengerti dan mengendap dalam pikirannya.
▪️ Dapat membangkitkan motivasi dan semangat belajar peserta didik untuk belajar lebih giat lagi.
▪️ Memberikan peluang untuk berkembang dan maju sesuai dengan kemampuan dan minat masing-masing.
▪️ Memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan proses penemuan sendiri. Karena pembelajaran berpusat pada peserta didik dengan peran guru yang sangat terbatas.
💠 Kekurangan pembelajaran inkuiri, yaitu:
▪️ Siswa harus memiliki kesiapan dan kematangan mental. Siswa harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya dengan baik.
▪️ Keadaan di kelas, dan kenyataan banyaknya jumlah siswanya, maka pembelajaran ini tidak akan mencapai hasil yang memuaskan.
▪️ Guru dan siswa yang sudah sangat terbiasa dengan pembelajaran metode lama, maka pembelajaran inkuiri ini akan mengecewakan.
▪️ Ada kritik, bahwa proses dalam pembelajaran inkuiri terlalu mementingkan proses pengertian saja, kurang memperhatikan perkembangan sikap dan keterampilan siswa.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulannya, pada saat proses belajar mengajar maka akan terjadi hubungan timbal balik antara guru dan siswa yang beraneka ragam, dan itu akan mengakibatkan terbatasnya waktu guru untuk mengontrol bagaimana pengaruh tingkah lakunya terhadap motivasi belajar siswa.
Selama pelajaran berlangsung guru sulit menentukan tingkah laku mana yang berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa, misalnya gaya mengajar mana yang memberi kesan positif pada diri siswa selama ini, strategi mana yang dapat membantu kejelasan konsep selama ini, media dan metode mana yang tepat untuk dipakai dalam menyajikan suatu bahan sehingga dapat membantu mengaktifkan siswa dalam belajar.
Hal tersebut memperkuat anggapan bahwa guru dituntut untuk lebih kreatif dalam proses belajar mengajar, sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan pada diri siswa yang pada akhirnya meningkatkan motivasi belajar siswa
Demikian, agar terlaksananya pembelajaran yang efektif dan optimal, dibutuhkan proses pembelajaran yang dirancang dengan sangat baik dan mudah. Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan strategi pembelajaran yang sudah dirancang berdasarkan konsep dan ditata dengan efisien.
Telah banyak metode atau strategi pembelajaran yang dirancang, dan strategi pembelajaran berorientasi aktivitas siswa dan inkuiri adalah salah satunya. Dengan strategi pembelajaran tersebut dapat membantu dalam merangsang peserta didik dalam berfikir dan menarik minat peserta didik dalam belajar dengan lebih giat lagi.
3.2. Saran
Dengan penyusunan makalah ini, kami berharap kepada pembaca, khususnya para mahasiswa berikutnya dapat mengembangkan makalah ini supaya lebih sederhana dan lebih mudah dimengerti serta semoga pengetahuan mengenai ma’rifatul islam dan tingkatan-tingkatannya dalam pembentukan keperibadian ini dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun, agar kami dapat menyusun makalah lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Wina Sanjaya, 2007, Metode Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana
B. Suryosubroto, Proses belajar mengajar di Sekolah, (Jakarta:PT Rineka Cipta, 2002), Cet.1, Hlm. 191-192
https://id.scribd.com/document/508140478/Kelebihan-Dan-Kekurangan-Strategi-Pembelajaran-Yang-Berorientasi-Pada-Peserta-Didik
https://text-id.123dok.com/document/4yr14no7q-peran-guru-dalam-pembelajaran-melalui-pendekatan-inkuiri-kelebihan-dan-kekurangan-pendekatan-inkuiri.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar