Rabu, 16 November 2022

Klasifikasi Strategi Pembelajaran

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah startegi pembelajaran
Dosen pengampu : Humaedi Tamri, Lc, M.Pd
Oleh Kelompok 6 Angkatan 5 :
1. Aisyah (PAI)
2. Binty Sholikhah (SBA)
3. Nanda Nur Azizah (PAI)
4. Nurfahira Sahman (PAI)
5. Nurul Izzah (PAI)

KATA PENGANTAR

انَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.، أَمَّا بَعْدُ

Segala puji hanya milik Allah semata Rabb alam semesta yang sudah melimpahkan rahmat serta taufik-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah strategi pembelajaran dengan baik serta tepat waktu. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alihi wasallam, kepada para kerabatnya, serta para sahabatnya.

Adapun makalah ini tentang mengidentifikasi ragam "Klasifikasi Strategi Pembelajaran” telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan rekan-rekan kelompok 6, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada rekan-rekan sekalian yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasa ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari guru mata pelajaran guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.

Penyusun berharap mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Bekasi, 10 November 2022
Penyusun

DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulis
D. Metodologi Penelitian
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi Pembelajaran
B. Fungsi Komponen Strategi Pembelajaran
C. Konsep Dasar Strategi Pembelajaran
D. Langkah Strategi Pembelajaran
E. Prinsip Memilih Strategi Pembelajaran
F. Klasifikasi Strategi Pembelajaran
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Kritik & Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses pembelajaran akan dapat terlaksana dengan baik dan optimal apabila dirancang dengan baik. Untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal juga memerlukan strategi yang terkonsep dan tertata. Berbagai macam strategi dalam pembelajaran sudah banyak kita jumpai, namun tetap diperlukan adanya klasifikasi dalam strategi pembelajaran. Semakin banyaknya variasi dalam strategi pembelajaran, akan merangsang peserta didik untuk semakin menyukai dan bersemangat dengan adanya pembelajaran. Maka pembelajaran tersebut menjadi lebih mudah diserap dan terarah, serta akan mempermudah bagi pendidik maupun peserta didik dalam proses pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah kami paparkan diatas, maka kami merumuskan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yakni:
1. Apa itu strategi pembelajaran?
2. Apa saja fungsi komponen strategi pembelajaran?
3. Apa saja konsep dasar strategi pembelajaran?
4. Apa saja langkah strategi pembelajaran?
5. Apa saja prinsip memilih strategi pembelajaran ?
6. Apa saja klasifikasi strategi pembelajaran?

C. Tujuan Penulis

Dari pemaparan rumusan masalah diatas maka kami menentukan tujuan pemakalahan ini sebagai berikut:
1. Agar mengetahui pengertian dari strategi pembelajaran.
2. Agar mengetahui apa saja fungsi komponen strategi pembelajaran.
3. Agar mengetahui konsep dasar strategi pembelajaran.
4. Agar mengetahui langkah strategi pembelajaran.
5. Agar mengetahui prinsip memilih strategi pembelajaran.
6. Agar mengetahui apa saja klasifikasi strategi pembelajaran.

D. Metodologi Penelitian

Dalam menyusun makalah ini kami menggunakan metode kualitatif yaitu pengumpulan data, kami lakukan dengan literasi dari berbagai sumber baik buku-buku, maupun web dengan beberapa perubahan dalam penulisannya yang bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Strategi Pembelajaran

Untuk mengurai dan paham akan makna strategi pembelajaran, setidaknya kita harus memahami dulu apa itu strategi dan apa itu pembelajaran. Kata “strategi" memiliki arti sebagai struktur umum kegiatan yang dijadikan rencana untuk pelaksanaan sebuah kegiatan, yang didalamnya melibatkan banyak unsur yang harus diatur. Menurut Slameto (2010) “bahwa strategi adalah suatu rencana pendayagunaan dan penggunaan potensi dan sarana yang ada untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengajaran”.

Menurut Sanjaya (2008) “strategi diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. “Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif” (Wikipedia, 2021b).

Sedangkan pembelajaran menurut Wikipedia (2021a) ialah “proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. “Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik, dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik” ( Wikipedia, 2021a ).[1]
[1] Supriadi Panggabean dkk., “Konsep dan Strategi Pembelajaran”, Yayasan Kita Menulis, 2021, hlm 3

Strategi pembelajaran juga bisa diartikan sebagai sebuah aktivitas pembelajaran yang dilakukan bersama guru-siswa dengan prosedur tertentu dan mengorganisasikan komponen pelaksana pembelajaran dengan baik, untuk efektivitas dan efisiensi tujuan pembelajaran.[2]
[2]Supriadi Panggabean dkk., “Konsep dan Strategi Pembelajaran”, Yayasan Kita Menulis, 2021, hlm 5

Secara garis besar, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran menggambarkan upaya aktif oleh individu dengan berbagai tujuan dan pandangan ( out-mode ) kepada peserta didik sebagai penerima pasif instruksi. Strategi pembelajaran dilakukan secara disengaja, dipilih dan dikendalikan secara sadar. Individu harus menerapkan satu atau lebih strategi, karena beberapa prosedur diperlukan dalam mempelajari materi atau informasi yang baru, serta adanya perbedaan tingkat kesesuaian dari masing-masing siswa terhadap strategi yang digunakan.

Beberapa strategi khusus, dapat diterapkan dan sesuai hanya di rentang waktu tertentu. Oleh karena itu, perlu bagi seseorang pendidikan untuk membedakan dua kategori utama dalam strategi pendidikan. Dua kategori tersebut dinamakan strategi utama dan self regulasi (mengatur sendiri). Strategi pembelajaran utama digunakan ketika keterlibatan langsung dengan materi yang akan dipelajari, mempengaruhi proses pemilihan, pengkodean penyimpanan, dan pengambilan kembali oleh pembelajar. Sebaliknya strategi self regulasi (mengatur sendiri) merupakan strategi yang memiliki dampak secara tidak langsung, yang mempengaruhi bagaimana peserta didik mempertahankan motivasi, berusaha mandiri, mengendalikan kecemasan dan memantau kemajuannya.[3]
[3] Yulia Rizki Ramadhani dkk., “Pengantar Strategi Pembelajaran”, Yayasan Kita Menulis 2022, hlm 3-4

B. Fungsi Komponen Strategi Pembelajaran

a. Kegiatan belajar atau metode belajar mengajar 

Kegiatan belajar atau metode belajar mengajar tidak dapat dilakukan secara informal. Diperlukan rencana yang lengkap dan terperinci untuk kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Demikian pula dalam pendidikan formal dimana tujuan pembelajaran harus dicapai untuk mencapai tujuan pembelajaran secara keseluruhan. Dalam proses pembelajaran, sangat penting untuk memilih dan menentukan strategi atau pembelajaran yang tepat. Pemilihan strategi pembelajaran ini akan menentukan bagaimana melakukan proses kegiatan pembelajaran. Strategi pembelajaran yang dipilih juga akan menentukan kemana arah proses pembelajaran.

Strategi pembelajaran terdiri dari beberapa komponen utama yang perlu diperhatikan, dimulai dari perencanaan, pemilihan dan penentuan pelaksanaan strategi belajar mengajar. Komponen strategi pembelajaran ini terdiri dari bentuk strategi belajar mengajar yang lengkap, antar lain :

1. Tujuan Utama Pembelajaran.

Tujuan Pembelajaran yang terpenting adalah memilih strategi belajar mengajar yang tepat Jika pendekatan pembelajarannya berbasis pengetahuan, sementara tujuan pengajaran yang konstruktif tidak akan tercapai menentukan pendekatan belajar bermanfaat untuk mengetahui tujuan utama dan fokus dari pembelajaran. Misalnya, jika tujuan awal belajar adalah untuk bisa masuk ke perguruan tinggi ternama, maka target yang harus ditetapkan adalah memiliki nilai yang sangat mumpuni. Pengembangan dari tujuan dan sasaran tersebut adalah agar siswa memiliki keinginan untuk lebih bersemangat dalam memahami. Bukan hanya itu, tujuan dan sasaran pembelajaran akan membantu siswa tetap terpusat dan fokus melalui proses pemahaman.

2. Pendidik.

Setiap penddidik berbeda-beda sesuai dengan pada pengalaman, pengetahuan, keterampilannya utuk melakukan dan mengatur pelajaran, metode pengajaran, gaya hidup atau visi. Perbedaan tersebut pada kenyataannya akan mempengaruhi pilihan metode pengajaran dan pelatihan yang akan digunakan dalam pembelajaran.

3. Peserta Didik.

Setiap siswa juga memiliki pengalaman yang berbeda dalam proses pendidikannya. Seperti aspek lingkungan social, lingkungan budaya, gaya belajar, status ekonomi, status psikologis serta level kecerdasannya. Setiap kelompok tersebut berbeda-beda dan merupakan bagian dari siswa. Semakin tinggi tingkat kemajemukan kelompok sosialnya, terdapat bermacam tingkat perbedaan dalam aspek belajar dikelas. Dalam hal ini, perlu diperhatikan dalam pengembangan dan implementasi strategi dan pelatihan yang tepat.

4. Materi Pembelajaran.

Bagian subjek atau materi dapat dibagi menjadi materi formal dan informal. Materi formal merupakan bagian isi dari buku teks yang disediakan oleh sekolah, sedangkan materi informal adalah bahan belajar yang berasal dari lingkungan sekolah yang bersangkutan. Komponen tersebut merupakan salah satu aspek yang sangat perlu dimiliki dalam penerapan proses belajar mengajar.

5. Metode Pembelajaran.

Kesesuaian dan ketetapan pemilihan metode dapat mempengaruhi berbagai strategi belajar mengajar.

6. Media Pembelajaran.

Tingkat keberhasilan suatu kurikulum bergantung pada ketepatan dan keefektifan media yang dipilih oleh guru, bukan pada canggihnya media yang digunakan.

7. Aspek administrasi dan keuangan.

Pada aspek ini mencakup kondisi belajar, kondisi kelas, suasana lingkungan, dan lain-lain.

Dick dan Carey mendeskripsikan bawah strategi pembelajaran merupakan perancangan sebagai suatu system dan pembelajaran sebagai proses yang sistematis. Pendekatan system selalu mengacu pada langkah-langkah keseluruhan dalam pengembangan strategi. Menurut Dick dan Carey komponen dalam kegiatan strategi belajar sebagai berikut (Dick,Carey and Carey,2015) :

1. Kegiatan awal atau pendahuluan dalam pembelajaran.

Pada bagian ini memegang peran penting, oleh karena itu Guru diharapkan dapat menarik minat peserta didik terhadap materi yang akan disampaikan. Cara penyampaian guru juga berpengaruh seperti memperkenalkan materi pelajaran melalui contoh-contoh ilustrasi yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari atau cara guru menjelaskan manfaat mempelajari suatu materi akan sangat mempengaruhi motivasi belajar peserta didik.

2. Penyampaian materi atau informasi

Penyajian materi dan penyampaiannya merupakan kegiatan terpenting dalam proses pembelajaran, meskipun bagian ini hanya merupakan salah satu bagian dari strategi pembelajaran. Tanpa adanya kegiatan sebelumnya yang menarik atau dapat memotivasi siswa dalam belajar, kegitan penyampaian materi ini menjadi tidak berarti. Guru yang mampu menyajikan informasi dengan baik, tetapi tidak melakukan kegiatan awal dengan mudah akan menghadapi kendala dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya.

3. Keterlibatan Siswa.

Dalam kegiatan pembelajaran harus menuntut keterlibatan peserta didik secara mental dan intelektual. Misalnya, keberanian peserta didik untuk mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang memang perlu dipertanyakan. Dalam kegiatan pembelajaran guru perlu memiliki keterampilan dalam mengajuan pertanyaan, karena dengan pertanyaan guru dapat mengaktifkan siswa agar lebih terlibat dalam pembelajaran, selain itu dapat mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang sedang dibahas. Partisipasi siswa ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

4. Evaluasi.

Evaluasi pembelajaran merupakan serangkaian tes atau pengukuran yang digunakan oleh guru untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran telah tercapai atau tidak, apakah pengetahuan, sikap dan keterampilan telah benar-benar ada perubahan pada peserta didik. Melalui berbagai proses pembelajaran, penyampaian informasi berupa materi pelaksanaan tes juga dilakukan setelah peserta didik melakukan latihan atau praktik belajar.

5. Keberlanjutan Kegiatan.

Kegiatan ini biasanya dinamakan sebagai tindak lanjut dari hasil kegiatan yang dilakukan sebelumnya. Dan kegiatan ini seringkali tidak dilaksanakan oleh guru. Setelah setiap tes terkadang didapati siswa yang mencapai lebih tinggi dari rata-rata, sehingga hanya sebagian siswa yang mencapai pada tingkat rata-rata yang diharapkan unggul, kemudian siswa akan mendapatkan tindak lanjut yang berbeda dikarenakan hasil belajar yang berbeda tersebut.

Pertimbangan dalam memilih dan merencanakan pelaksanaan strategi belajar mengajar harus memperhatikan komponen diatas. Sehingga meminimalisir kegagalan yang mengakibatkan terganggunya proses pembelajaran. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis terhadap unsur-unsur strategi belajar mengajar di atas secara mendetail agar proses belajar mengajar berjalan lancar dengan strategi belajar mengajar yang terencana dengan baik.

b. Fungsi Guru

Sebagai pendidik (nurturer) merupakan peran-peran yang berkaitan dengan tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan (supporter), tugas-tugas pengawasan dan pembinaan (supervisor) serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar anak itu menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan norma hidup dalam keluarga dan masyarakat.

Sebagai model atau contoh bagi anak. Setiap anak mengharapkan guru mereka dapat menjadi contoh atau model baginya. Oleh karena itu tingkah laku pendidik baik guru, orang tua atau tokoh-tokoh masyarakat harus sesuai dengan norma-norma yang dianut oleh masyarakat, bangsa dan negara.

Karena nilai nilai dasar negara dan bangsa Indonesia adalah Pancasila, maka tingkah laku pendidik harus selalu diresapi oleh nilai-nilai Pancasila.

Sebagai pengajar dan pembimbing dalam pengalaman belajar. Setiap guru harus memberikan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman lain di luar fungsi sekolah seperti persiapan perkawinan dan kehidupan keluarga, hasil belajar yang berupa tingkah laku pribadi dan spiritual dan memilih pekerjaan di masyarakat.

Sebagai pelajar (learner). Seorang guru dituntut untuk selalu menambah pengetahuan dan keterampilan supaya pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya tidak ketinggalan jaman. Pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai tidak hanya terbatas pada pengetahuan yang berkaitan dengan pengembangan tugas profesional, tetapi juga tugas kemasyarakatan maupun tugas kemanusiaan.

Sebagai administrator. Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu seorang guru dituntut bekerja secara administrasi teratur. Segala pelaksanaan dalam kaitannya proses belajar mengajar perlu diadministrasikan secara baik. Sebab administrasi yang dikerjakan seperti membuat rencana mengajar, mencatat hasil belajar dan sebagainya merupakan dokumen yang berharga bahwa ia telah melaksanakan tugasnya dengan baik.

c. Fungsi Siswa.

Sebagai Objek, siswa yang menerima pelajaran. Sebagai siswa ikut menentukan hasil belajar.

d. Fungsi Metode.

Untuk mempermudah dan memperlancar proses belajar-mengajar. Membantu guru dalam menjelaskan berbagai macam materi kepada siswa. Membuat siswa menjadi aktif, berani dan mandiri.

e. Fungsi Materi.

Sebagai bahan yang digunakan proses pembelajaran. Menambah dan memperluas pengetahuan siswa. Menjadi dasar pengetahuan kepada siswa untuk pembelajaran lebih lanjut. Sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan belajar. Membangun kemampuan untuk melakukan assesment diri diatas hasil pembelajaran yang dicapai.

f. Fungsi Media.

Fungsi edukatif : dapat memberikan pengaruh baik yang mengandung nilai-nilai pendidikan, memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien.

Fungsi sosial : hubungan antara pribadi anak dapat terjalin dengan baik.

Fungsi ekonomis : efisiensi dalam waktu dan tenaga, dengan satu macam alat media, pendidikan sudah dapat dinikmati oleh sejumlah anak didik dan bisa dipergunakan sepanjang waktu.

Fungsi seni : dengan adanya media pendidikan, kita bisa mengenalkan bermacam-macam hasil budaya manusia.

g. Fungsi Evaluasi

Mengetahui kemajuan kemampuan belajar siswa. Mengetahui penguasaan, kekuatan dan kelemahan seorang siswa dalam mendalami pelajaran. Mengetahui efisiensi metode belajar yang digunakan. Memberi laporan kepada siswa dan orang tua. Sebagai alat motivasi belajar-mengajar. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk keperluan penyaluran anak pada suatu pekerjaan.

Menurut Sapuadi (2019) dalam “startegi pembelajaran terdapat 3 komponen penting yaitu :
1) Tujuan pembelajaran merupakan kompetensi yang dijadikan harapan untuk peserta didik capai.
2) Keterurutan isi atau materi pembelajaran yang diberikan, disesuaikan dengan kompetensi yang ingin dicapai.
3) Pengelolaan pembelajaran dengan mengombinasikan pendekatan, metode, model, media dan taktik pembelajaran”.[4]
[4] MEDIA PUSTAKA, “Klasifikasi Strategi Pembelajaran”, November 13, 2022, https://mediapustaka.com/1156/klasifikasi-strategi-pembelajaran.html

C. Konsep Dasar Strategi Pembelajaran

Menurut Newman dan Logan dalam (Makmun, 2003) mengemukakan “empat konsep strategi dari setiap usaha" yaitu :
1) Pengidentifikasian dan penetapan spesifikasi dari kualifikasi tujuan yang akan dicapai dengan memperhatikan dan mempertimbangkan aspirasi masyarakat yang memerlukannya.
2) Pertimbangan dan pemilihan cara pendekatan utama yang dianggap ampuh untuk mencapai sasaran.
3) Pertimbangan dan penetapan langkah-langkah yang ditempuh sejak titik awal pelaksanaan sampai titik akhir pencapaian sasaran.
4) Pertimbangan dan penetapan tolak ukur mengukur taraf keberhasilan sesuai dengan tujuan yang dijadikan sasaran.

Menurut (Gulo, 2002) Jika diterapkan dalam kontes pembelajaran, keempat konsep strategi unsur tersebut akan menjadi unsur penting dalam memilih strategi pembelajaran menurut yaitu sebagai berikit :
1) Lakukan penetapan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran, dengan melakukan perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik.
2) Lakukan pertimbangan dan pemilihan sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif.
3) Lakukan pertimbangan dan penetapan langkah atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran yang sesuai.
4) Lakukan penetapan norma-norma dan batas minimum kriteria keberhasilan dan kriteria baku keberhasilan.

Karena betapa pentingnya memperhatikan strategi dalam kegiatan pembelajaran, kita harus mengetahui bahwa ternyata ada 3 jenis strategi yang berkaitan dengan proses pembelajaran, yaitu :
1) Strategi terkait bagaimana mengorganisasikan pembelajaran.
2) Strategi terkait bagaimana menyampaikan pembelajaran.
3) Strategi terkait bagaimana mengelola pembelajaraan.

Pertama, Strategi terkait bagaimana mengorganisasikan pembelajaran maksudnya adalah bagaimana isi pelajaran bisa diorganisasikan sebagai struktural strategi yang mengacu pada bagaimana menyintesis fakta, konsep prosedur dan prinsip yang berkaitan. Selanjutnya strategi pertama ini terbagi atas strategi mikro dan strategi makro.

Kedua, Strategi terkait bagaimana menyampaikan pembelajaran maksudnya adalah bagaimana isi pembelajaran tersampaikan kepada si pembelajar dalam hal ini peserta didik dan bagaimana ketersediaan informasi atau bahan yang dibutuhkan oleh siswa untuk belajar, beraktivitas dan menampilkan hasil unjuk kerjanya.

Ketiga, Strategi terkait bagaimana mengelola pembelajaran maksudnya adalah bagaimana menjaga hubungan interaksi antara pembelajaran dalam hal ini siswa dengan semua hal yang berkaitan dengan pembelajaran. Strategi ini menjadi media untuk mengelola dua strategi diatas sebelumnya.

Ada 3 hal penting menjadi catatan untuk diperhatikan dalam mengelola pembelajaran yaitu :
1) Bagaimana penjadwalan.
2) Bagaimana pembuatan catatan kemajuan belajar.
3) Bagaimana motivasi pembelajar.[5]
[5] Supriadi Panggabean dkk., “Konsep dan Strategi Pembelajaran”, Yayasan Kita Menulis, 2021, hlm 8-9

D. Langkah Strategi Pembelajaran

Dalam kegiatan belajar mengajar, pelaku utamanya adalah guru dan siswa, sedangkan proses pembelajaran adalah kegiatan interaksi secara sadar dan disengaja dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Dalam prosesnya, harus diperhatikan langkah-langkah strategi dalam pembelajaran agar perencanaan pembelajaran yang dibuat dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

Menurut Warista (2020) strategi pembelajaran memiliki tiga tahapan sebagai berikut :

a. Kegiatan pendahuluan (Introduction)

Pada kegiatan pendahuluan ini mental peserta didik harus dipersiapkan untuk mempelajari pengetahuan, keterampilan dan sikap, Artinya sebelum masuk pada kegiatan inti, perlu dilakukan kegiatan apersepsi dan guru perlu menyampaikan apa indikator dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Memastikan peserta didik sudah siap dalam menerima pembelajaran, menjadi point penting dari apersepsi.

Strategi menarik perhatian siswa agar fokus kepada materi pembelajaran, agar siswa tertarik mengikuti pembelajran, misalnya guru melakukan hal sebagai berikut :
1) Menampilkan video yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
2) Mengajak siswa bermain games (permainan) sederhana.
3) Memberikan kuis singkat.
4) Mengajak siswa untuk curah pendapat atau urun pengetahuan awal.
5) Gambarkan atau tuliskan pada ketas apa yang diketahui siswa berkaitan dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan juga.

b. Kegiatan Inti (Presentation)

Kegiatan ini merupakan inti dari proses berlangsung pembelajaran. Pada kegiatan ini terdapat bagian-bagian yang harus disampaikan dengan baik kepada peserta didik yaitu sebagai berikut :
1) Penjelasan tentang materi pelajaran atau konsep, prinsip dan prosedur yang akan dipelajari peserta didik, dimana saat memberikan penjelasan materi guru menggunakan media dan metode pembelajaran yang beragam.
2) Pemberian contoh dan non contoh yang praktis, konkret dan mudah dipahami peseta didik, sehingga tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, lebih mudah ditangkap peserta didik.
3) Pemberian latihan dan praktik untuk menerapkan konsep, prinsip dan prosedur dan sebaiknya dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga materi pembelajaran mudah dikuasai peserta didik, latihan disini maksudnya adalah merupakan bagian proses pembelajaran, bukan latihan berupa tes.

c. Kegiatan Penutup (Test and Follow Up)

Kegitan penutup merupakan akhir dari proses pembelajaran. Pada kegiatan penutup terdapat bagian-bagian yang harus diperhatikan dengan baik yaitu sebagai berikut :
1) Pemberian tes dilakukan untuk mengukur hasil belajar peserta didik, baik tertulis maupun secara lisan.
2) Pemberian umpan balik (feedback) harus dilakukan, karena hal ini merupakan konfirmasi terkait hasil belajar yang telah diperoleh peserta didik.
3) Lakukan tindak lanjut (follow up) sebagai wujud nyata pada bagian yang masih dianggap perlu pembenahan dan perbaikan.[6]
[6] Supriadi Panggabean dkk., “Konsep dan Strategi Pembelajaran”, Yayasan Kita Menulis, 2021, hlm 9-11

E. Prinsip Memilih Strategi Pembelajaran

Sudah menjadi kewajiban sebagai pendidik, kita senantiasa memikirkan strategi apa yang akan kita terapkan ketika melaksanakan proses pembelajaran dengan peserta didik. Agar tercapai tujuan pembelajaran secara efisien dan efektif, anak-anak bertambah informasi dan keterampian/kemampuan pada dirinya, maka dalam memilih strategi pembelajaran, harus kita pertimbangan dengan matang, agar tidak fatal.

Menurut Drs.H.Aswan (2016) pada bukunya “Strategi Pembelajaran Berbasis PAIKEM (Edisi Revisi)” bahwa ada empat pertimbangan sebelum memilih strategi pembelajaran yaitu:
1) Indikator pencapaian dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
2) Materi ajar atau materi pembelajaran.
3) Karakterisik anak didik sebagai peserta didik.
4) Media pembelajaran.

1). Indikator pencapaian dan tujuan pembelajaran.

Hal-hal yang patut kita pertimbangkan adalah :
1) Kompetensi apa yang harus dimiliki setiap peserta didik setelah melaksanakan proses pembelajaran.
2) Bagaimana kompleksitas indikator pencapaian dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, apakah tinggi atau rendah.
3) Aspek kognitif, afektif dan psikomotor apa yang ingin dicapai, setelah disesuaikan dengan indikator pencapaian.

2). Materi ajar atau materi pembelajaran

Hal-hal yang patut kita pertimbangkan adalah :
1) Apakah materi yang akan kita sampaikan berupa fakta, konsep, hukum atau problematika.
2) Apakah materi pembelajaran yang akan dibelajarkan, membutuhkan kemampuan awal yang harus dimiliki oleh peserta didik.
3) Apakah terdapat sumber belajar untuk mendukung peserta didik memperdalam materi ajar tersebut.

3). Karakteristik anak didik sebagai peserta didik.

Hal-hal yang patut kita pertimbangkan adalah :
1) Apakah strategi pembelajaran yang digunakan telah memperhatikan gaya belajar siswa.
2) Apakah minat dan kondisi siswa sudah menjadi perhatian kita dalam strategi pembelajaran.
3) Tingkat kematangan anak sesuai dengan perkembangan sensori motornya sudah kita pertimbangkan sesuai dengan strategi pembelajaran yang aka kita pilih.

4). Media pembelajaran.

Hal-hal yang patut kita pertimbangkan adalah : apakah media pembelajaran yang akan digunakan sesuai dengan karakteristik siswa dan mampu menunjang strategi pembelajaran yang kita pilih untuk kita terapkan.[7]
[7] Supriadi Panggabean dkk., “Konsep dan Strategi Pembelajaran”, Yayasan Kita Menulis, 2021, hlm 11-13

F. Klasifikasi Strategi Pembelajaran

Klasifikasi dalam hal ini menjadi acuan pada strategi belajar mengajar, dimana dibedakan menjadi bagian yang sesuai dengan kategorisasinya antara lain (Sunhaji, 2015):

a. Dasar Penentuan Klasifikasi Strategi Pembelajaran

Ada beberapa dasar yang bisa kita gunakan, jika kita ingin mengklasifikasikan strategi pembelajaran. Menurut Hasibuan dan Moedjiono (2006) ada 5 dasar penentuan klasifikasi strategi pembelajaran, yaitu sebagai berikut :

1). Pengaturan Guru dan Siswa

Strategi pembelajaran dari segi pengaturan guru dibedakan menjadi pembelajaran oleh satu orang guru dan pembelajaran yang diajarkan oleh team teaching. Dari segi pengaturan siswa, pembelajaran dibedakan menjadi pembelajaran klasikal, pembelajaran kelompok kecil (5-7 siswa/kelompok) dan pembelajaran individu atau perorangan. Dari segi hubungan guru-siswa, pembelajaran dibedakan menjadi hubungan langsung melalui tatap muka, melalui tatap muka namun berbantuan media, serta hubungan tidak langsung.

2). Struktur Peristiwa Belajar Mengajar

Strategi pembelajaran dari segi struktur peristiwa belajar mengajar dibedakan menjadi pembelajaran yang bersifat tertutup dan terbuka.

3). Peranan Guru-Murid di dalam Mengolah Pesan

Strategi pembelajaran dari segi peranan guru-murid di dalam mengolah pesan dibedakan menjadi pembelajaran yang bersifat ekspositorik dan pembelajaran yang bersifat heuristic atau hipotetik. Heuristik dan hipotetik selanjutnya dibagi menjadi dua yaitu discovery (penemuan) dan inkuiri ( penyelidikan-penelitian).

4). Proses Pengolahan Pesan

Strategi pembelajaran dari segi proses pengolahan pesan dibedakan menjadi strategi pembelajaran bersifat induktif dan deduktif. Induktif meyakini bahwa cara belajar seorang siswa akan mantap, jika ada keteraturan dari data empiris yang diperoleh, kemudian diarahkan menjadi konsep, selanjutnya fakta, data dan konsep dilakukan generalisasi. Sedangkan deduktif adalah kebalikan induktif, dimulai dari generalisasi terlebih dahulu, hingga mengerucut menjadi hal-hal kecil.

5). Tujuan Belajar

Tujuan belajar adalah hal yang ingin dicapai dari suatu kegiatan belajar mengajar. Hasil belajar adalah penciri dari tujuan belajar dengan tetap memperhatikan kondisi belajar (sistem lingkungan belajar).

Setidaknya ada 5 kemampuan hasil belajar yang diharapkan dari suatu proses belajar mengajar:
1) Kemampuan intelektual;
2) Kemampuan memecahkan masalah;
3) Kemampuan verbal;
4) Kemampuan motoric;
5) Sikap dan nilai (kemampuan emosional).

b. Klasifikasi Strategi Pembelajaran

Menurut Saskatchewan Education (Saskatchewan, 1991) pada artikel berjudul “Instructional Approaches A Framework for Professional Practice”, bahwa strategi pembelajaran dibagi kedalam 5 bagian, yaitu:
1). Strategi pembelajaran langsung (direct instruction).
2). Strategi pembelajaran tidak langsung (indirect instruction).
3). Strategi pembelajaran interaktif (interactive instruction).
4). Strategi pembelajaran eksperimen (experiment learning).
5). Strategi pembelajaran mandiri (individual learning).

1). Strategi pembelajaran langsung (direct instruction)

"Strategi pembelajaran langsung lebih banyak berpusat pada guru” (Trianto, 2009). Guru menjadi poros pembelajaran, informasi banyak diperoleh dari guru, namun tidak mutlak guru semata. Kelebihannya mudah direncanakan dan dilaksanakan, sedangkan kelemahannya bersifat monoton, karena lebih banyak berpusat pada guru atau satu arah.

2). Strategi pembelajaran tidak langsung (indirect instruction)

Pada strategi ini, guru berubah peran menjadi fasilitator dan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk berkembang.

Kelebihannya:
▪️ Peserta didik terdorong dengan rasa keingintahuan dan ketertarikannya.
▪️ Alternatif bisa diciptakan dan masalah bisa diselesaikan.
▪️ Pengembangan keterampilan interpersonal, kreativitas, dan kemampuan yang lain jadi berkembang.
▪️ Lebih baik tingkat pemahamannya.
▪️ Pemahaman bisa diekspresikan dalam berbagai aktivitas pembelajaran. Kelemahannya adalah lama dalam pelaksanaan atau membutuhkan waktu yang panjang, dibanding strategi pembelajaran langsung.

3). Strategi pembelajaran interaktif (interactive instruction)

Strategi pembelajaran interaktif, fokus kajian pada diskusi dan sharing berbagi antar-inter peserta didik dengan guru dan sesame peserta didik. Kelebihan strategi ini terletak pada:
▪️ Keterampilan sosial dan kemampuan-kemampuan terkait pembelajaran bisa diperoleh peserta didik dari sesame mereka.
▪️ Suasana pembelajaran aktif dan multi arah.
▪️ Banyak gagasan dan ide baru muncul. Sedangkan kekurangannya adalah jika guru tidak terampil dan memunculkan diskusi, maka akan monoton atau membosankan, dan tujuan pembelajaran dikhawatirkan tidak tercapai.

4). Strategi pembelajaran eksperimen (experiment learning)

Strategi pembelajaran eksperimen, fokus kajiannya pada bagaimana peserta didik menggunakan logika berpikir untuk menarik kesimpulan dari fakta, informasi ataupun data yang terkumpul melalui serangkaian kegiatan eksperimen (percobaan).

Kelebihan strategi pembelajaran ini terletak pada:
▪️ Peserta didik lebih percaya diri atas kebenaran percobaan yang telah dilakukan atau dialaminya.
▪️ Jiwa eksplorasi dan tertantang siswa terpacu.
▪️ Munculnya terobosan-terobosan melalui percobaan/eksperimen yang bermanfaat bagi umat manusia. Kelemahannya adalah tidak bisa ditetapkan pada semua mata pelajaran, strategi ini lebih cenderung pas kepada pelajaran sains.

5). Strategi pembelajaran mandiri (individual learning)

Strategi pembelajaran mandiri, fokus kajiannya pada bagaimana strategi mengatur pembelajaran sehingga setiap siswa secara mandiri, mampu memacu kecepatan belajarnya dengan bimbingan dan arahan guru. Kelebihannya adalah terbentuk kemandirian dalam belajar, kelemahannya adalah ketika siswa tidak paham dengan suatu konsep, ketepatan guru tidak ada yang membimbing atau mengarahkan, akan sulit bagi siswa untuk lanjut ke materi pembelajaraan berikutnya, berhenti, sampai menemukan solusi dan bisa melanjutkan kembali.

Di era teknologi yang berkembang ini, belajar mandiri adalah keterampilan yang wajib dimiliki, dengan bantuan teknologi, kita tetap bisa belajar dan menimba ilmu pengetahuan secara mandiri tentunya.[8]
[8] Supriadi Panggabean dkk., “Konsep dan Strategi Pembelajaran”, Yayasan Kita Menulis, 2021, hlm 16-18

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kegiatan belajar mengajar tidak dapat dilakukan secara informal. Diperlukan rencana yang lengkap dan terperinci untuk kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Tujuan pembelajaran yang terpenting adalah memilih strategi belajar mengajar yang tepat. Strategi pembelajaran yaitu sebuah aktivitas pembelajaran yang dilakukan bersama guru-siswa dengan prosedur tertentu dan mengorganisasikan komponen pelaksana pembelajaran dengan baik untuk efektivitas serta efisiensi tujuan pembelajaran.

Strategi pembelajaran terdiri dari beberapa komponen utama yang perlu diperhatikan dimulai dari rencana, pemilihan dan penentuan pelaksanaan strategi belajar mengajar. Pertimbangan dalam memilih dan merencanakan pelaksanan strategi belajar mengajar harus memperhatikan 5 komponen untuk meminimalisir kegagalan yang mengakibatkan ketergangguan dalam belajar, diantara komponen komponennya adalah :kegiatan awal atau atau pendahuluan dalam pembelajaran, penyampaian materi dan informasi, keterlibatan siswa, evaluasi dan keberlanjutan kegiatan.

Karena betapa pentingnya memperhatikan strategi dalam kegiatan pembelajaran, kita harus mengetahui bahwa ternyata ada 3 jenis strategi yang berkaitan dengan proses pembelajaran, yaitu :
1) Strategi terkait bagaimana mengorganisasikan pembelajaran.
2) Strategi terkait bagaimana menyampaikan pembelajaran.
3) Strategi terkait bagaimana mengelola pembelajaraan.

B. KRITIK dan SARAN

▪️ Para pendidik seharusnya merencanakan kegiatan pembelajaran dengan rinci untuk mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal.
▪️ Para pendidik seharusnya mengetahui serta mampu menerapkan strategi kelas.
▪️ Untuk mencapai keberhasilan belajar diperlukan keterlibatan aktif antara guru dan peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA

Panggabean, Supriadi dkk. 2021. Konsep dan Strategi Pembelajaran. Medan. Yayasan Kita Menulis

Rizki Ramadhani, Yulia dkk. 2022. Pengantar Strategi Pembelajaran. Medan. Yayasan Kita Menulis

MEDIA PUSTAKA, November 13, 2022, “Klasifikasi Strategi Pembelajaran”, https://mediapustaka.com/1156/klasifikasi-strategi-pembelajaran.html diakses pada 8 November 2022



Tidak ada komentar:

Posting Komentar