Jumat, 25 Maret 2022

Metode Pengajaran Tauhid Kepada Masyarakat Dan Peserta Didik

Artikel ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Aqidah
Dosen Pengampu : Humaidi Tamri, Lc, M.Pd
Oleh :
Nama : Agis Sugiana
Prodi : S1 Sastra Bahasa Arab

Metode Pengajaran Tauhid Kepada Masyarakat Dan Peserta Didik

Segala puji bagi Allah ﷻ. Kami memuji-Nya, meminta pertolongan, dan memohon ampunan kepada-Nya.

Shalawat berserta salam semoga Allah curahkan kepada Nabi-Nya, Muhammad bin Abdillah, juga kepada keluarganya dan para sahabat beliau serta kepada orang-orang yang setia mengikuti jalannya hingga hari kiamat. Aamiin

Allah ﷻ berfirman :

}وَﻣَﺎ ﺧَﻠَﻘْﺖُ اﻟْﺠِﻦﱠ وَاﻹﻧْﺲَ إِﻻ ﻟِﯿَﻌْﺒُﺪُونِ{

“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS:Adz-Dzariyat [51]: 56)

Betapa pentingnya pengajaran tentang tauhid ini ditekankan kepada masyarakat, khususnya kepada setiap peserta didik kita. Karena dengan pemahaman tauhid yang benar, akan benar pula niat dari peserta didik dalam menuntut ilmu. Dengan niat yang benar, akan benar pula lah langkah-langkah yang di lakukan untuk menggapainya.

Seandainya saja setiap peserta didik ini dapat memahami dan mengimplementasikan tauhid ini dalam hidup kesehariannya, tentu akan menjadi tauladan bagi masyarakat luas untuk juga dapat memahami dan mengikuti pemahaman serta langkah setiap peserta didik di lingkungan sekitarnya.

Maka untuk dapat mengajarkan tauhid ini kepada masyarakat khususnya kepada peserta didik kita, diperlukan metode pembelajaran yang tepat, praktis, mudah dipahami serta diimplementasikannya.

Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan dalam mengimplemen-tasikan rencana belajar yang telah disusun melalui kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sederhananya, metode pembelajaran merupakan alur kegiatan belajar mengajar untuk menyampaikan materi kepada siswa yang dilakukan dari awal sampai akhir.

Ada beberapa metode yang biasa diterapkan dalam proses pembelajaran yang sudah dikembangkan oleh para ahli, diantaranya : Metode ceramah, Metode diskusi, Metode demonstrasi, Metode eksperimen, Metode debat, Metode peta konsep, Metode pembelajaran daring, dan Metode blended learning.

Untuk lebih memahami atas metode-metode tersebut, dapat penulis uraikan secara singkat penjelasannya dibawah ini :

Metode ceramah

Metode ceramah adalah metode pembelajaran yang paling sering digunakan, dimana guru memberikan materi kepada peserta didik secara lisan. Karena tidak menggunakan media, metode pembelajaran ini bersifat praktis dan ekonomis. Dalam hal pengajaran tentang tauhid, metode ini dapat dilakukan misalkan dengan penyampaian ayat-ayat Al-Qur’an maupun hadits tentang perintah menyembah Allah ﷻ (Tauhid Rububiyyah), mengenalkan tentang nama-nama dan sifat-sifat Allah ﷻ (Tauhid Asma’ wa Sifat), yang dapat melahirkan ketaatan dan kecintaan kepada Allah ﷻ, serta dengan mengajarkan tentang pentingnya beribadah kepada Allah ﷻ dengan cara-cara yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad salallahu ‘alaihi wa salam (Tauhid Uluhiyyah).

Dalam metode ini, penceramah perlu memikirkan agar penyampaian materi bisa diterima dengan baik oleh audiens, karena penggunaan metode ceramah secara terus-menerus dapat menimbulkan kebosanan dan dikhawatirkan siswa tidak bisa menerima pembelajaran dengan maksimal. Metode ceramah ini biasanya digunakan dalam penyampaian kepada masyarakat umum dengan pemahaman dan kadar keilmuan yang beragam.

Metode diskusi

Metode diskusi adalah kegiatan yang melibatkan peserta didik untuk aktif menyampaikan pendapat atau gagasan yang ada untuk bisa memecahkan sebuah permasalahan. Penerapannya biasanya membagi siswa ke beberapa kelompok untuk memecahkan sebuah persoalan secara bersama-sama. Tujuannya, selain mampu memecahkan permasalahan, siswa juga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan terkait masalah yang dibahas, berani mengeluarkan pendapat, serta mengambil keputusan.

Dalam hal pengajaran tentang tauhid, peserta didik dapat diajak untuk mendiskusikan tema tentang tanda-tanda kebesaran Allah SWT yang banyak dapat disaksikan di alam semesta ini, berdiskusi tentang fenomena alam serta kondisi terkini yang terjadi di sekitar kita, yang dapat kita korelasikan dengan beberapa ayat atau hadist yang terkait dengan pembicaraan tersebut.

Dalam metode pembelajaran ini, seorang guru harus dapat mengendalikan pembicaraan dengan tanpa mengurangi kebebasan berpendapat dari peserta didik, agar pembicaraan tidak mengikuti pemikiran yang liar yang menyimpang jauh dari ajaran tauhid yang seharusnya.

Metode demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode pembelajaran yang menggunakan kegiatan peragaan atau demonstrasi untuk memperjelas suatu teori, kejadian, atau cara kerja suatu alat. Jika pada kegiatan praktikum siswa dapat berpartisipasi dan secara langsung mencoba, pada metode demonstrasi hanya diperagakan oleh guru di hadapan peserta didik.

Dalam hal pengajaran tentang tauhid, seorang guru bisa mengkaitkan setiap teori, kejadian atau cara kerja suatu alat, dengan beberapa pernyataan yang tertuang dalam ayat al-Quran atau hadits. Misalkan menjelaskan tentang teori gaya Isac Newton, atau dalam menjelaskan teori Darwin tentang evolusi manusia, kita dapat membantahnya dengan menjelaskan ayat al_Qur’an tentang bagaimana proses Allah ﷻ menciptakan manusia, dan lain sebagainya.

Metode eksperimen

Metode eksperimen adalah kegiatan pembelajaran dengan melibatkan peserta didik untuk mencoba atau mempraktikkan materi pembelajaran yang sedang disampaikan. Kegiatan praktikum ini umumnya dilakukan di laboratorium, sehingga setiap eksperimen yang dilakukan dapat berjalan dengan aman. Biasanya diterapkan pada mata pelajaran yang berhubungan dengan sains (ilmu alam).

Dalam hal pengajaran tentang tauhid, misalkan bicara tentang virus yang bisa terlihat dengan alat microscof, kita dapat menjelaskan bagaimana kekuasaan Allah SWT dalam menciptakan makhluk yang terkecil sekalipun, yang bahkan tidak dapat dilihat oleh manusia secara kasat mata, yaitu virus yang jumlahnya sangat banyak tersebat di sekitar kita. Atau dapat mengambil contoh-contoh lain yang dapat menguatkan aqidah para peserta didik.

Metode debat

Metode debat adalah metode pembelajaran yang sering digunakan di mata pelajaran sosial atau humaniora (sastra). Debat atau adu argumentasi dilakukan antara dua kelompok atau lebih, bisa secara perorangan atau kelompok, untuk mengemukakan pendapat atas sikap yang diambil oleh kelompok tersebut. Biasanya, kelompok dibagi menjadi pro dan kontrak terhadap sebuah permasalahan. Tujuannya, peserta didik diharapkan dapat meningkatkan kemampuan bicara (public speaking) dan mengemukakan pendapat.

Dalam hal pengajaran tentang tauhid, metode debat ini juga dapat diterapkan agar peserta didik dapat menjelaskan dengan baik dan benar tentang definisi tauhid, keutamaan tauhid untuk kehidupan manusia, serta apa dampak baik dan buruknya penerapan tauhid bagi kehidupan manusia. Metode debat juga biasa digunakan dalam membantah ajaran-ajaran yang menyimpang, untuk memberikan penyadaran kepada pelakunya agar kembali ke jalan yang benar, yang diridhai oleh Allah ﷻ.

Metode peta konsep

Metode peta konsep merupakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan cara berpikir secara runtut. Guru secara runut menjelaskan sesuatu mulai dari akar permasalahan, proses terjadinya, hingga cara penyelesaiannya. Pembuatan peta konsep berpikir ini diharapkan dapat membantu siswa untuk memahami setiap materi pembelajaran secara konseptual, dan meningkatkan daya analisis serta berpikir kritis.

Dalam hal pengajaran tentang tauhid, metode ini lebih tepatnya diterapkan kepada kalangan masyarakat yang lebih terpelajar dan bisa diajak berpikir lebih luas lagi keluar ekpektasi pemikiran mereka.

Metode pembelajaran daring

Metode daring atau belajar secara online dengan menggunakan komputer menjadi solusi saat kegiatan belajar tidak bisa berjalan normal seperti di situasi pandemi saat ini. Untuk bisa berjalan dengan baik, akses internet sebagai media pembelajaran harus dalam keadaan optimal. Pembelajaran biasanya dilengkapi dengan pemberian modul pembelajaran, rekaman video, serta rekaman audio.

Untuk sistem pengajaran tentang tauhid, metode ini dinilai kurang efektif karena tidak dapat merasakan kehadiran ragawi, serta kurang dapat menyentuh secara emosional jiwanya. Metode ini sebaiknya hanya digunakan dalam kondisi darurat atau kondisi yang tidak memungkinkan dapat dilakukannya pembelajaran dengan pertemuan langsung atau tatap muka.

Metode blended learning

Blended learning adalah metode yang menggabungkan dua model pembelajaran, yaitu pembelajaran konvensional secara tatap muka dengan pembelajaran daring berbasis teknologi komputer dan internet. Dengan menggunakan metode ini, guru dapat berinteraksi langsung dengan siswa melalui video conference, meski terdapat jarak di antara mereka.

Dalam hal pengajaran tentang tauhid, metode ini masih dapat dilakukan dan lebih relaks, masih dapat bertatap muka, walaupun begitu tetap lebih efektif pembelajaran yang dilakukan tatap muka. Karena dengan bertatap muka, setiap pengajar dapat memperhatikan ekspresi, raut wajah dan kondisi peserta didik dalam menerima pengajaran yang di sampaikan oleh pendidik.

Demikianlah beberapa metoda pengajaran yang dapat diterapkan. Sebenarnya metode pengajaran ini bersifat umum dan dapat dipergunakan dalam berbagai ilmu apa saja. Namun dalam hal pengajaran tentang tauhid, metode pengajaran ini juga dapat diterapkan kepada masyarakat maupun peserta didik, disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada.

Agar pengajaran tauhid ini dapat berjalan dengan baik, efektif dan menyenangkan serta dapat mencapai hasil yang maksimal, maka setiap penceramah atau peserta didik hendaknya : memahami lebih mendalam tentang materi yang ingin dijelaskan, tentukan sasaran dan tujuan pembelajaran, pahami karakteristik siswa atau audiens, pilihlah alternatif metode pembelajaran yang sesuai dengan materi dan karakteristik dominan, dalam satu kali pertemuan dapat menerapkan beberapa metode pembelajaran sekaligus agar lebih bervariasi, perhatikan respons siswa atau audiens terhadap materi yang di sampaikan. Dan jangan lupa lakukan evaluasi atas materi yang disampaikan.

Semoga artikel yang singkat ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya, serta semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan kesabaran kepada kita dalam mengemban tugas mulia mengabarkan tauhid kepada segenap manusia. Aamiin yaa Robbal ‘Alamiin. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar