Sabtu, 14 Desember 2024

Aqsam Al-I'rab dan Anwa' Al-I'rab

Berikut penjelasan mengenai Aqsam Al-I'rab dan Anwa' Al-I'rab :

1. Aqsam Al-I’rab (Pembagian I’rab)

I’rab adalah perubahan harakat akhir kata (isim, fi’il, atau huruf) sesuai dengan kedudukannya dalam kalimat. Secara umum, i’rab terbagi menjadi empat jenis:

1). Raf’ ( رفع )
Harakat akhir isim menunjukkan kedudukan sebagai subjek (fa'il), mubtada', atau khabar. Biasanya ditandai dengan harakat dhammah.
Contoh:أَحْمَدُ يَكْتُبُ (Ahmad sedang menulis).

2). Nasb ( نصب )
Harakat akhir isim menunjukkan kedudukan sebagai objek (maf’ul bih), atau keterangan (hal, tamyiz, dll.). Biasanya ditandai dengan harakat fathah.
Contoh:رَأَيْتُ أَحْمَدَ (Saya melihat Ahmad).

3). Jarr ( جرّ )
Harakat akhir isim menunjukkan kedudukan setelah huruf jar. Biasanya ditandai dengan harakat kasrah.
Contoh:مَرَرْتُ بِأَحْمَدَ (Saya melewati Ahmad).

4). Jazm ( جزم )
Hanya berlaku pada fi’il mudhari’, menunjukkan kedudukan tertentu seperti pada jawaban syarat atau larangan. Biasanya ditandai dengan sukun atau penghilangan huruf.
Contoh:لَا تَكْتُبْ (Jangan menulis).


2. Anwa' Al-I’rab (Jenis I’rab)

I’rab terbagi menjadi dua berdasarkan perubahan bentuknya:

1). I’rab Lafdzi (إعراب لفظي)
Perubahan terjadi secara langsung pada harakat akhir kata.
Contoh:الْكِتَابُ جَدِيدٌ (Buku itu baru).
"الْكِتَابُ" berstatus marfu' dengan tanda dhammah.

2). I’rab Taqdiri (إعراب تقديري)
Perubahan harakat tidak terlihat karena terhalang oleh huruf tertentu (seperti alif, ya, atau hamzah).
Contoh:الْفَتَى مُجْتَهِدٌ (Pemuda itu rajin).
"الْفَتَى" berstatus marfu' dengan dhammah yang tidak terlihat karena terhalang oleh huruf alif.


3. Marfu’at Al-Asma (Isim-Isim yang Berstatus Marfu’)

Isim marfu’ adalah kata benda yang memiliki harakat dhammah atau penggantinya. 
Berikut contohnya:

1). Mubtada’ (Subjek):
Contoh: الطَّالِبُ مُجْتَهِدٌ (Siswa itu rajin).

2). Khabar Mubtada’ (Predikat):
Contoh: اللُّغَةُ جَمِيلَةٌ (Bahasa itu indah).

3). Fa’il (Pelaku):
Contoh: كَتَبَ الطَّالِبُ دَرْسًا (Siswa menulis pelajaran).

4). Na’ib Fa’il (Pelaku Pasif):
Contoh: كُتِبَ الدَّرْسُ (Pelajaran ditulis).


4. Manshubat Al-Asma (Isim-Isim yang Berstatus Manshub)

Isim manshub adalah kata benda yang berharakat fathah atau penggantinya. Berikut contohnya:

1). Maf’ul Bih (Objek Langsung):
Contoh: كَتَبَ أَحْمَدُ دَرْسًا (Ahmad menulis sebuah pelajaran).

2). Hal (Keterangan Keadaan):
Contoh: جَاءَ الطَّالِبُ ضَاحِكًا (Siswa datang dengan tertawa).

3). Tamyiz (Keterangan Penjelas):
Contoh: شَرِبْتُ لِتْرًا مَاءً (Saya minum satu liter air).

4). Isim Ma'fuul (Nama Yang Disebut Pasif):
Contoh: مَفْتُوحَةٌ (dibuka).


5. Majrurat Al-Asma (Isim-Isim yang Berstatus Majrur)

Isim majrur adalah kata benda yang berharakat kasrah. 

Berikut penyebab majrur: 

1). Setelah Huruf Jar (حروف الجر):
Contoh: ذَهَبْتُ إِلَى المَدْرَسَةِ (Saya pergi ke sekolah).

2). Idhafah (Kata Sandang Genitif):
Contoh: كِتَابُ الطَّالِبِ (Bukunya siswa).