Jumat, 19 Januari 2024

Praktek Produksi Media Pembelajaran

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pengajaran
Dosen Pengampu : Dwi Puji Astuti, S.S1, MSc
Disusun Oleh Kelompok 8 Angkatan 5 :
1. Khairun Nisa Nurpratiwi (PAUD)
2. Lutfi Andaristin (PAI)
3. Nurul Izzah (PAI)
4. Yossy Darma (PAUD)
5. Efni Redho (PAI)

KATA PENGANTAR

الحمد لله الذي أرسل رسوله بالهدى ودين الحق ليظهره على الدين كله، وكفى بالله شهيداً.وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله صلى الله عليه وعلى آله وصحبه وسلم تسليماً مزيداً.أما بعد

Segala puji bagi Allah. Kami memuji-Nya, meminta pertolongan, dan memohon ampunan kepada-Nya. Diantara kewajiban yang harus seseorang terhadap perintah dan larangan dari Allah adalah berilmu dengan hal tersebut.

Maka kami kelompok tiga akan berusaha menjadi bagian dari penyusunan sebuah pembahasan tentang Produksi Media Pembelajaran semoga penyusunan makalah ini dicatat sebagai amal shalih disisi Allah dan semua yang terlibat memperoleh ganjaran berlipat ganda

Akan tetapi jika dalam penyusunan ini terdapat kesalahan, kami selaku penyusun meminta saran dan kritiknya untuk memperbaiki apa yang kurang dari pembahasan pada makalah ini.

Shalawat berserta salam semoga Allah curahkan kepada Nabi-Nya, Muhammad shallallahu ’alaihi wassalam, juga kepada keluarganya dan para sahabat beliau serta kepada orang-orang yang setia mengikuti jalannya hingga hari kiamat. Aamiin.

Bekasi, 18 Januari 2024

Penyusun Makalah
Kelompok 8

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.
DAFTAR ISI.
BAB I PENDAHULUAN.
1.1 Latar Belakang.
1.2 Rumusan Masalah.
1.3 Manfaat penelitian.
BAB II PEMBAHASAN.
2.1 Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran.
2.2 Produksi Media Pembelajaran.
2.3 Menyusun Rancangan Media Pembelajaran.
2.4 Urutan Pengembangan Media Pembelajaran.
2.5 Pasca Produksi Media Pembelajaran.
BAB III PENUTUP.
3.1 Kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam proses belajar mengajar, dua faktor yang sangat penting adalah metode pengajaran dan materi pembelajaran. Kedua aspek ini saling bergantung. Pemilihan metode pengajaran tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun banyak aspek lain yang perlu diperhatikan dalam memilih media pembelajaran, antara lain tujuan pembelajaran, jenis pekerjaan dan respon yang diharapkan, termasuk karakteristik siswa. Namun dapat dikatakan salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat pendidikan yang mempengaruhi suasana, kondisi dan lingkungan belajar yang diselenggarakan dan diciptakan oleh guru.

Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat menimbulkan minat dan keinginan baru, memotivasi dan merangsang kegiatan belajar, bahkan memberikan efek psikologis pada siswa. Penggunaan bahan pembelajaran pada tahap pengajaran akan sangat berkontribusi dalam meningkatkan efektivitas proses pembelajaran serta penyampaian pesan dan isi mata pelajaran pada saat itu untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. Oleh karena itu, pendidik harus mampu menciptakan materi pembelajaran yang mudah dipahami peserta didik.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja prosedur pemilihan media pembelajaran ?
2. Apa yang dimaksud produksi pembelajaran ?
3. Bagaimana menyusun rancangan media pembelajaran ?
4. Bagaimana urutan media pembelajaran ?
5. Apa yang dimaksud pasca produksi media pembelajaran ?

1.3 Manfaat Penelitian

1. Mengetahui apa saja prosedur pemilihan media pembelajaran ?
2. Mengetahui produksi pembelajaran ?
3. Mengetahui bagaimana menyusun rancangan media pembelajaran ?
4. Mengetahui bagaimana urutan media pembelajaran ?
5. Mengetahui apa yang dimaksud pasca produksi media pembelajaran ?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PROSEDUR PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN

Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan,melainkan didasarkan atas kriteria tertentu. Kesalahan pada saat pemilihan, baik pemilihan jenis media maupun pemilihan topik yang dimediakan, akan membawa akibat panjang yang tidak kita inginkan di kemudian hari. Banyak pertanyaan yang harus kita jawab sebelum kita menentukan pilihan media tertentu. Secara umum, kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran diuraikan sebagai berikut:

a. Tujuan

Apa tujuan pembelajaran, atau apa kompetensi yang ingin dicapai? Apakah tujuan itu masuk kawasan kognitif, afektif, psikomotor atau kombinasinya? Jenis rangsangan indera apa yang ditekankan, apakah penglihatan, pendengaran, atau kombinasinya? Jika visual, apakah perlu gerakan atau cukup visual diam? Jawaban atas pertanyaan itu akan mengarahkan kita pada jenis media tertentu, apakah media audio,visual diam, visual gerak, audio visual gerak dan seterusnya.

b. Sasaran didik

Siapakah sasaran didik yang akan menggunakan media? Bagaimana karakteristik mereka, bagaimana latar belakang sosialnya, apakah ada yang berkelainan, bagaimana motivasi dan minat belajarnya? dan seterusnya. Apabila kita mengabaikan kriteria ini, maka media yang kita pilih atau kita buat tentu tak akan banyak gunanya. Mengapa? Karena pada akhirnya sasaran inilah yang akan mengambil manfaat dari media pilihan kita itu. Oleh karena itu, media harus sesuai benar dengan kondisi mereka.

c. Karakteristik Media yang bersangkutan

Bagaimana karakteristik media tersebut? Apa kelebihan dan kelemahannya, sesuaikah media yang akan kita pilih itu dengan tujuan yang akan dicapai? Kita tidak akan dapat memilih media dengan baik jika kita tidak mengenal dengan baik karakteristik masing-masing media. Karena kegiatan memilih pada dasarnya adalah kegiatan membandingkan satu sama lain, mana yang lebih baik dan lebih sesuai dibanding yang lain. Oleh karena itu, sebelum menentukan jenis media tertentu, pahami dengan baik bagaimana karaktristik media tersebut

d. Waktu

Yang dimaksud waktu di sini adalah berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengadakan atau membuat media yang akan kita pilih, serta berapa lama waktu yang tersedia / yang kita memiliki, cukupkah? Pertanyaan lain adalah, berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyajikan media tersebut dan berapa lama alokasi waktu yang tersedia dalam proses pembelajaran? Tak ada gunanya kita memilih media yang baik, tetapi kita tidak cukup waktu untuk mengadakannya. Jangan sampai pula terjadi, media yang telah kita buat dengan menyita banyak waktu, tetapi pada saat digunakan dalam pembelajaran ternyata kita kekurangan waktu.

e. Biaya

Faktor biaya juga merupakan pertanyaan penentu dalam memilih media. Bukankah penggunaan media pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran. Apalah artinya kita menggunakan media, jika akibatnya justru pemborosan. Oleh sebab itu, faktor biaya menjadi kriteria yang harus kita pertimbangkan. Berapa biaya yang kita perlukan untuk membuat, membeli atau menyewa media tersebut? Bisakah kita mengusahakan biaya tersebut, apakah besarnya biaya seimbang dengan tujuan belajar yang hendak dicapai? Tidak mungkinkan tujuan belajar itu tetap dapat dicapai tanpa menggunakan media itu, adakah alternatif media lain yang lebih murah namun tetap dapat mencapai tujuan belajar? Media yang mahal, belum tentu lebih efektif untuk mencapai tujuan belajar, dibanding media sederhana yang murah.

f. Ketersediaan

Kemudahan dalam memperoleh media juga menjadi pertimbangan kita. Adakah media yang kita butuhkan itu di sekitar kita, di sekolah atau di pasaran ? Kalau kita harus membuatnya sendiri, adakah kemampuan, waktu tenaga dan sarana untuk membuatnya? Kalau semua itu ada, petanyaan berikutnya tersediakah sarana yang diperlukan untuk menyajikannya di kelas? Misalnya, untuk menjelaskan tentang proses tejadinya gerhana matahari memang akan lebih efektif jika disajikan melalui media video. Namun karena disekolah tidak ada aliran listrik atau tidak punya video player, maka sudah cukup bila digunakan alat peraga gerhana matahari.

g. Konteks Penggunaan

Konteks penggunaan maksudnya adalah dalam kondisi dan strategi bagaimana media tersebut akan digunakan. Misalnya: apakah untuk belajar individual, kelompok kecil, kelompok besar atau masal ? Dalam hal ini kita perlu merencanakan strategi pembelajaran secara keseluruhan yang akan kita gunakan dalam proses pembelajaran, sehingga tergambar kapan dan bagaimana konteks penggunaaan media tersebut dalam pembelajaran

h. Mutu Teknis

Kriteria ini terutama untuk memilih/membeli media siap pakai yang telah ada, misalnya program audio, video, grafis atau media cetak lain. Bagaimana mutu teknis media tersebut, apakah visualnya jelas, menarik dan cocok ? Apakah suaranya jelas dan enak didengar ? Jangan sampai hanya karena keinginan kita untuk menggunakan media saja, lantas media yang kurang bermutu kita paksakan penggunaannya. Perlu diingat bahwa jika program media itu hanya menyajikan sesuatu yang sebenarnya bisa dilakukan oleh guru dengan lebih baik, maka media itu tidak perlu lagi kita gunakan.

Dengan kriteria pemilihan media di atas, guru dapat lebih mudah menggunakan media mana yang dianggap sesuai untuk membantu mempermudah tugas-tugasnya sebagai pengajar. Kehadiran media dalam proses pengajaran jangan dipaksakan sehingga mempersulit tugas guru, tetapi harus sebaliknya yakni mempermudah guru dalam menjelaskan bahan pengajaran. Oleh karena itu media bukan keharusan tetapi sebagai pelengkap jika dipandang perlu untuk mempertinggi kualitas belajar dan mengajar.

Kriteria lainnya yang dapat kita gunakan untuk memilih media pembelajaran yang tepat dapat mempertimbangkan factor Acces, Cost, Technology, Interactivity, Organization, dan Novelty (ACTION) Penjelasan dari akronim tersebut sebagai berikut:

- Acces artinya media yang diperlukan dapat tersedia, mudah, dan dapat dimanfaatkan siswa.

- Cost artinya media yang akan dipilih atau digunakan, pembiayaannya dapat dijangkau.

- Technology artinya media yang akan digunakan apakah teknologinya tersedia dan mudah menggunakannya.

- Interactivity artinya media yang akan dipilih dapat memunculkan komunikasi dua arah atau interaktivitas. Sehingga siswa akan terlibat (aktif) baik secara fisik, intelektual dan mental.

- Organization artinya dalam memilih media pembelajaran tersebut, secara organisatoris mendapatkan dukungan dari pimpinan sekolah (ada unit organisasi seperti pusat sumber belajar yang mengelola).

- Novelty artinya media yang dipilih tersebut memiliki nilai kebaruan, sehingga memiliki daya tarik bagi siswa yang belajar.

Media-media yang akan dipilih dalam proses pembelajaran juga harus memenuhi syarat-syarat visible, intresting, simple, useful, accurate, legitimate, structure (VISUALS). Penjelasan dari syarat tersebut adalah:

- Visible atau mudah dilihat, artinya media yang digunakan harus dapatmemperikan keterbacaan bagi orang lain yang melihatnya.

- Interesting atau menarik, yaitu media yang digunakan harus memilikinilai kemenarikan. Sehingga yang melihatnya akan tergerak danterdorong untuk memperhatikan pesan yang disampaikan melaluimedia tersebut.

- Simple atau sederhana, yaitu media yang digunakan juga harusmemiliki nilai kepraktisan dan kesederhanaan, sehingga tidak berakibat pada in-efesiensi dalam pembelajaran.

- Useful atau bermanfaat, yaitu media yang digunakan dapat bermanfaat dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan.

- Accurate atau benar, yaitu media yang dipilih benar-benar sesuai dengan karakteristik materi atau tujuan pembelajaran. Atau dengan kata lain media tersebut benar-benar valid dalam pembuatan dan penggunaannya dalam pembelajaran.

- Legitimate atau Sah, masuk akal artinya media pembelajaran dirancang dan digunakan untuk kepentingan pembelajaran oleh orang atau lembaga yang berwenang (seperti guru)

- Structure atau tersetruktur artinya media pembelajaran, baik dalam pembuatan atau penggunaannya merupakan bagian tak terpisahkan dari materi yang akan disampaikan melalui media tersebut.[1]
[1] Tria Febriyanti, “Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran”, Academia.edu, https://www.academia.edu/8765685/prosedur_pemilihan_media_pembelajaran

2.2 PRODUKSI MEDIA PEMBELAJARAN

A Pengertian Produksi Media Pembelajaran

Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang.

Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi.

Produksi media pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan sebuah alat bantu pembelajaran yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.

A. Jenis - jenis Media Pembelajaran

Ada beberapa macam media pembelajaran yang hingga saat ini digunakan oleh para pengajar. Media - media tersebut dapat digolongkan dalam 4 jenis media pembelajaran yaitu media pembelajaran audio, media pembelajaran visual, media pembelajaran audio-visual, dan media pembelajaran berbasis komputer. Setiap jenis dari media pembelajaran tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing :

1. Media pembelajaran Audio

Media Dengar (Media Audio) adalah alat media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran saja. Media Dengar yaitu Radio Rekaman Suara (Audio Cassete Tape Recorder). Media pembelajaran audio, adalah suara ataupun bunyi yang berkaitan dengan materi pembelajaran direkam dengan menggunakan alat perekam suara, kemudian hasil rekaman tersebut diperdengarkan kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya.

Pengertian media audio menurut para ahli, diantaranya menurut Sadiman (2005:49) adalah media untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang-lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata atau bahasa lisan) maupun non verbal. Sedangkan menurut Sudjana dan Rivai (2003 :129) yaitu bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar-mengajar. Macam-macam media audio yang sering digunakan oleh pengajar atau penyampai materi dapat menggunakan radio, kaset audio, dan alat perekam magnetik. Media audio memiliki tempat penyimpanan berupa piringan hitam, kaset pita, CD-DVD, mp3, dan WAV.

Kelebihan media audio ini antara lain adalah murah, praktis, dapat digunakan oleh orang banyak secara bersamaan, penggunaan yang mudah, serta dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu. Sementara untuk kekurangan media audio antara lain adalah pengguna media audio ini harus mampu memiliki pemikiran yang abstrak sehingga dapat menampilkan bayangan yang tepat seperti apa yang telah disampaikan dalam audio tersebut serta pengguna harus memiliki perbendaharaan pengalaman yang cukup banyak.

2. Media Pembelajaran Visual

Media visual adalah media yang menyampaikan informasi dalam bentuk gambar atau secara visual sehingga tidak terdapat suara. Media visual ada berbagai jenisnya meliputi modul, poster, buku, gambar, grafik dan lain sebagainya. Kegunaan media visual dalam pembelajaran sangat banyak sekali salah satunya adalah membantu mengoptimalkan para tipe pembelajar bergaya visual, sehingga media visual itu sangat berpotensi dan mempunyai banyak manfaat dalam mewujudkan gambaran abstrak menjadi gambaran nyata.

Media visual memiliki beberapa fungsi dan manfaat. Fungsi media visual adalah untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, menggambarkan fakta yang mungkin akan cepat dilupakan jika tidak divisualkan. Beberapa penelitian membuktikan bahwa pembelajaran yang diserap melalui media penglihatan (media visual), terutama media visual yang menarik, dapat mempercepat daya serap peserta didik dalam memahami pelajaran yang disampaikan.

Salah satu keuntungan penggunaan media pembelajaran visual adalah bentuknya dapat dibuat semenarik mungkin agar anak tertarik untuk mempelajarinya. Media Visual terdiri dari:

a. Media yang tidak diproyeksikan

• Media realia adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek.

• Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya.

b. Media proyeksi

• Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy/OHT) dan perangkat keras (Overhead projector/OHP).

• Film bingkai atau slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus.

3. Media audio-visual

Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media auditif (mendengar) dan visual (melihat). Media audio visual merupakan media perantara atau penggunaan materi dan penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Manfaat menggunakan audio visual dapat memperoleh pengalaman yang lebih banyak, mengesankan, lebih jelas, dan kongkrit.[2]
[2] Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. 2011.

2.3 MENYUSUN RANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

Sebelum membuat media pembelajaran multi media kita harus mencari, menemukan dan memilah media yang memenuhi kebutuhan belajar anak, menarik minat anak, sesuai dengan perkembangan kematangan dan pengalaman yang sesuai dengan subjek yang dipelajari peserta didik. Dalam merencanakan pemanfaatan media belajar guru harus melihat:

1. Tujuan yang akan dicapai.
2. Materi pembelajaran yang mendukung.
3. Strategi belajar yang sesuai.

Hal hal yang perlu diperhatikan dalam merancang produksi media pembelajaran adalah:

1. Tujuan pembelajaran.
2. Keefektifan media.
3. Kemampuan peserta didik.
4. Ketersedian sarpras.
5. Kualitas media
6. Biaya
7. Fleksibilitas
8. Kemampuan menggunakannya
9. Alokasi waktu yang tersedia.[3]
[3] https://media.neliti.com

Pada dasarnya perancangan media pembelajaran merupakan alat bantu dalam proses pembelajaran yang keseluruhan isi kontennya adalah materi ajar yang akan diinformasikan / dikomunikasikan kepada peserta didik sebagai target.[4]
[4] https://www.binaracademy.com/blog/media-planning

Langkah perencanaan pembuatan media

Menurut Tom Duncan (2005:424) ada 4 proses perencanaan media yaitu:

1. Mengidentifikasi target media (media targeting).
2. Menentukan tujuan media (media objective).
3. Menentukan strategi media (strategy media).
4. Penjadwalan penempatan media (scheduling media placement). [5]
[5] https://digilib.uns.ac.id>download

2.4 URUTAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

Urutan pengembangan media pembelajaran :

1. Membuat ide / gagasan pemikiran.
2. Menganalisis kebutihan dan karakteristik siswa.
3. Merumuskan tujuan.
4. Menentukan kerangka isi bahan pelajaran.
5. Menentukan jenis media.
6. Menentukan treatment dan partisipasi siswa.
7. Membuat sket atau story board.
8. Menentukan bahan / alat yang digunakan.

Sedangkan langkah untuk pengembangan pembuatan media digital adalah.

1. Analisis kebutuhan.
2. Perancangan media.
3. Pengembangan media.
4. Pengujian.
5. Implementasi. [6]
[6] https://bahan-ajar.esaunggul.ac.id

2.5 PASCA PRODUKSI PEMBELAJARAN

Dimulai pada tahun 2018 Pasca Sarjana and Advance Learning (PSAL) mempunyai dua unit pelayanan untuk mengembangkan pembelajaran di Telkom University yaitu Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dan Badan Pengembangan Pendidikan (BPP). Pada tahun 2020 PSAL melakukan pembaruan pada Pelayanan CeLOE (Yan CeLOE) untuk menggantikan PJJ, dan Pengembangan Konten CeLOE (Bang CeLOE) untuk menggantikan BPP. Unit Yan CeLOE bertanggung jawab pada sistem pembelajaran yang dilakukan secara daring di Telkom University. Sistem yang dikelola dan dikembangkan oleh Unit Yan CeLOE diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Learning Management System (LMS).

2. Open Course Ware (OCW).

3. Content Development System (CDS).

4. Massive Open Online Course (MOOC).

Unit pengembangan Konten CeLOE (Bang CeLOE) ini bertugas untuk mengelola dan mengolah seluruh konten pembelajaran yang terdapat pada sistem e-learning Telkom University. Tim yang bekerja dibawah Bang CeLOE diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Content Content Team (CCT)

2. Shooting Studio

3. Video Editor

4. Makeup Artis (MUA)

Tahapan-tahapan pada pengerjaan konten video pembelajaran adalah sebagai berikut:

A. Pra Produksi Dalam proses pra produksi CCT bertugas menyediakan alat-alat dan bahan ajar yang akan digunakan oleh dosen sebelum proses produksi dimulai. Pada tahapan ini CCT mengembangan bahan ajar yang diberikan oleh dosen dan membuat storyboard. Sehingga, ketika melaksanakan produksi dosen telah siap dengan semua persiapan yang telah disiapkan.

B. Produksi Pada tahap produksi adalah seluruh persiapan pada pra produksi dilaksanakan. Pelaksanaan tahap produksi dilakukan di shooting studio. Tim yang bertanggung jawab pada tahap ini adalah shooting studio yang terdiri dari studio manager dan camera person. Studio manager bertugas mengisi data dosen yang akan melakukan proses shooting dan memindahkan script yang telah dibuat oleh dosen ke prompter yang tersedia. Camera person bertugas mengoperasikan kamera dan mengatur cahaya agar dosen terlihat bagus di kamera. Sebelum proses shooting dilakukan, dosen akan berias yang di bantu oleh MUA. Proses berias ini bertujuan untuk membuat dosen terlihat bagus didalam camera. Pada saat proses shooting dilakukan CCT bertugas membuat animasi dari bahan ajar yang telah dipersiapkan di proses pra produksi, hasil dari bahan ajar atau materi yang telah di animasikan akan di export dengan format video mp4

C. Pasca Produksi Tahapan pasca produksi merupakan tahapan penyelesaian. Pada tahap ini tim video editor bertugas menggabungkan dan mengedit file yang telah diberikan oleh CCT dan shooting studio menjadi sebuah video pembelajaran yang memenuhi standard dan karakteristik khusus Telkom University. setelah itu file yang telah di render dengan format yang ada akan memasuki tahap HandBrake. Tahap HandBrake ini berfungsi sebagai tahap kompresi file video agar ukuran file video menjadi lebih kecil tanpa mengurangi resolusi dari video tersebut.

- E-Learning Menurut Rusman [3] e-learning adalah aktivitas pembelajaran yang menggunakan bantuan teknologi elektronik sebagai alatnya. Melalui e-learning pemahaman siswa nantinya dengan sebuah materi pembelajaran tidak bergantung kepada guru/instruktur

- Video Pembelajaran Menurut Akhmad dan kawan-kawan [5] video pembelajaran adalah salah satu media yang dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran seperti untuk di kelas, kelompok kecil, maupun hanya untuk seorang siswa.

- Editing Menurut Dancyger [7] Editing adalah proses penggabungan dua bagian film atau video menjadi satu kesatuan untuk menghasilkan sebuah arti yang tidak dapat dilihat dari satu sisi atau bidikan lainnya.

- Rendering adalah proses data yang diolah untuk menghasilkan sebuah media multimedia melalui perangkat komputer.

- HandBrake Menurut Eril [9] HandBrake adalah software open source yang dapat digunakan untuk mengkonversi dan kompresi suatu hasil video dengan bebas sesuai dengan keinginan.

- Adobe Premiere Pro Menurut Richard dan Maxim [10] Adobe Premiere Pro CC adalah aplikasi untuk melakukan pengeditan untuk para penggemar video dan profesional, aplikasi ini meningkatkan kekuatan kreatifitas dan kebebasan pengguna. Adobe Premiere Pro adalah alat pengeditan video yang paling dapat diskalakan, efisien, dan tepat.

- Adobe After Effects Menurut Lisa dan Brie [11] Adobe After Effects CC adalah aplikasi yang menyediakan seperangkat alat dua dimensi maupun tiga dimensi yang lengkap untuk para pengguna, memudahkan pengomposisian, [7]
[7] e-Proceeding of Applied Science : Vol.7, No.4 Agustus 2021

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Produksi adalah kegiatan yang menambahkan nilai pada sesuatu atau menciptakan sesuatu yang baru untuk memenuhi kebutuhan manusia. Produksi media pembelajaran bertujuan untuk menciptakan alat bantu belajar yang merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan. Ada empat jenis media pembelajaran: audio, visual, audio-visual, dan berbasis komputer. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Media audio, seperti radio, pita audio, dan rekaman magnet, menyampaikan pesan melalui pendengaran. Ini efisien, praktis, dan dapat digunakan oleh banyak orang secara bersamaan. Namun, pengguna harus memiliki pemikiran abstrak dan pengalaman sebelumnya.

Media visual, seperti modul, poster, buku, dan gambar, menyampaikan informasi melalui gambar. Ini membantu mengoptimalkan pembelajaran visual dan bermanfaat dalam membawa gambar abstrak menjadi nyata. Media visual menarik perhatian, memperjelas ide-ide, dan menggambarkan fakta. Ini dapat mempercepat pemahaman siswa tentang pelajaran.

Media audio-visual menggabungkan unsur-unsur audio dan visual, sedangkan media berbasis komputer menggunakan komputer untuk belajar. Memilih media yang tepat tergantung pada tujuan belajar, karakteristik siswa, dan sumber daya yang tersedia.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. ” Media Pembelajaran”. Jakarta: Rajawali Pers. 2011.
Asyhar, H Rayandra. ”KREATIF MENGEMBANGKAN MEDIA PEMBELAJARAN”. Jakarta: Gaung Persada press

S. Firdaus dan G. Hamdu, “PENGEMBANGAN MOBILE LEARNING VIDEO PEMBELAJARAN,” JINOTEP

(Jurnal Inovasi Teknologi Pembelajaran), vol. 7, pp. 66-75, 2020.

Febriyanti,Tria. “Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran”. Diakses pada 14 Januari 2024. Dari https://www.academia.edu/8765685/prosedur_pemilihan_media_pembelajaran

e-Proceeding of Applied Science : Vol.7, No.4 Agustus 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar