Senin, 15 Agustus 2022

Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka merupakan implementasi dari Kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Makarim yang antara lain memberikan hak belajar 3 (tiga) semester di luar Program Studi kepada Mahasiswa sebagaimana diatur dalam Permendikbud No. 3 Tahun 2020.

Dengan Kurikulum Merdeka, proses pembelajaran diharapkan akan lebih maksimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan memperkuat kompetensinya. Guru bisa lebih leluasa memilih metode dan perangkat ajar.

Konsep kurikulum Merdeka Belajar, adalah :

1. Pembelajaran berbasis proyek yang bertujuan mengembangkan soft skill serta karakter sesuai profil pelajar Pancasila.

2. Fokus pada materi esensial, sehingga ada waktu untuk pembelajaran mendalam untuk kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.

Karakteristik Kurikulum Merdeka, yaitu:

1. Lebih fokus pada materi yang esensial. Dengan fokus pada materi yang esensial, maka beban belajar di setiap mata pelajaran menjadi lebih sedikit. ...

2. Stuktur kurikulum yang lebih Fleksibel.

3. Tersedianya banyak perangkat ajar.

Perbedaan kurikulum K13 dan Kurikulum Merdeka, yaitu :

1. Kurikulum 2013 dirancang berdasarkan tujuan Sistem Pendidikan Nasional dan Standar Nasional Pendidikan, sedangkan kurikulum merdeka menambahkan pengembangan profil pelajar Pancasila.

2. Jam Pelajaran (JP) pada kurikulum 2013 diatur per minggu, sedangkan kurikulum merdeka menerapkan JP per tahun.

Kelemahan Kurikulum Merdeka adalah masih kurangnya SDM dan sistem belum terstruktur/ Karena Kurikulum Merdeka Belajar ini masih baru pastinya harus melakukan sosialisasi terlebih dahulu dan memerlukan persiapan yang matang agar mempunyai sistem yang terstruktur dan sistematis.

Sebagaimana diketahui, Kurikulum Merdeka diluncurkan Mendikburistek pada Februari 2022 lalu sebagai salah satu program Merdeka Belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Struktur kurikulum merdeka SMA/MA terdiri dari 2 bagian yaitu pembelajaran intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila (30% beban belajar per tahun).

Pada tahun pertama untuk siswa SD kurikulum tersebut diterapkan di kelas 1 dan 4. Selanjutnya, pada tahun kedua diberlakukan untuk siswa kelas 1, 2, 4, dan 5. Baru pada tahun ketiga, Kurikulum Merdeka mulai diimplementasikan untuk siswa kelas 1 sampai 6.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mencanangkan reformasi sistem pendidikan Indonesia melalui kebijakan Merdeka Belajar. Tujuannya adalah untuk menggali potensi terbesar para guru-guru sekolah dan murid serta meningkatkan kualitas pembelajaran secara mandiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar