Selasa, 29 Maret 2022

Urgensi Ma'rifatun Nabi

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Aqidah
Dosen Pengampu : Humaidi Tamri, Lc, M.Pd
Disusun Oleh Kelompok 3 Angkatan 5 :
1. Uu Ubaidillah (MPI)
2. Azzubair Juarsa (SBA)
3. Willy Rahman (SBA)
4. Fathur Rahman (SBA)
5. Agis Sugiana (SBA)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas segala karunia nikmatnya sehingga makalah yang berjudul “Ma’rifatul Rasul” ini dapat diselesaikan dengan maksimal, tanpa ada halangan yang berarti. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas awal semester yang di ampuh oleh: Humairi Tamri, Lc, M.Pd.

Pemilihan tema sudah di tentukan oleh dosen. Semoga dengan adanya makalah ma’rifatul rasul ini dapat membuka pola fikir kami khususnya dan pembaca pada umumnya.

Makalah ini dapat diselesaikan tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak serta kerjasama kelompok kami. Untuk itu kami ucapkan terima kasih.

Kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi EYD, kosa kata, tata bahasa, etika maupun isi. Oleh karenanya kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian untuk kami jadikan sebagai bahan evaluasi.

Demikian, semoga makalah ini dapat diterima sebagai ide/gagasan yang menambah kekayaan intelektual bangsa.

Bekasi, 29 Maret 2022

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
1.2. RUMUSAN MASALAH
1.3. TUJUAN PENULISAN
1.4. MANFAAT PENULISAN
BAB 2 PEMBAHASAN
........... 2.1 Pengertian Ma’rifatul Rasul
........... 2.2 Perbedaan Rasul Dan Nabi
........... 2.3 Pentingnya Iman Kepada Rasul
........... 2.4 Tugas-Tugas Dan Sifat-Sifat Rasul
........... 2.5 Jumlah Rasul Dan Nabi
........... 2.6 Mengenai Rasulullah
BAB 3 PENUTUP
........... 3.1 Kesimpulan
........... 3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Bab I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Mengenal nabi dan rasul merupakan sebuah bahasan yang sangat penting dalam bagi seorang muslim. Dalam kalimat syahadat kesaksiannya yang pertama yang dilakukan seorang adalah keyakinan bahwa Allah itu Esa dan yang kedua adalah keimanan terhadap kerasulan Muhammad SAW. Oleh karena itu pengenalan terhadap Rasulullah SAW sangat menentukan tingkat pemahaman, penghayatan dan pengamalan seseorang terhadap ikrar keislaman mereka, karena dari sinilah terbentuklah kepribadian muslim.

Mengenal nabi dan rasul menjadi sebuah keperluan yang asasi bagi kaum muslimin masa kini karena mereka tidak hidup bersama dengan nabi, mereka harus beriman kepada kerasulan Muhammad SAW dengan keimanan yang sebenar-benarnya. Inilah sebuah upaya untuk menghayati makna syahadatain.

Ibnu Qoyyim menerangkan bahwa kebutuhan manusia yang utama adalah mengenal para rasul dan ajaran yang dibawanya, percaya akan berita dan yang disampaikannya serta taat pada yang diperintahkan, sebab tidak ada jalan menuju kebahagiaan dan keberhasilan di dunia dan akhirat kecuali dengan tuntunan para rosul. Tidak ada pula petunjuk untuk mengetahui yang baik dan buruk maupun keutamaan yang lain kecuali mengikuti rasul untuk mendapatkan ridha Allah.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.2.1 Pengertian ma’rifatul rasul?
1.2.2 Apa perbedaan antara nabi dan rasul?
1.2.3 Apa pentingnya iman kepada rasul ?
1.2.4 Apa tugas-tugas dan Sifat-sifat rasul?
1.2.5 Berapa jumlah nabi dan rasul?
1.2.6 Mengenai rasulullah?

1.3 TUJUAN PENULISAN

1.3.1 Agar dapat mengetahui Perbedaan Nabi dan Rasul
1.3.2 Agar dapat mengetahui dan memahami tentang Rasul Allah
1.3.3 Agar dapat mengetahui Sifat-sifat Rasul
1.3.4 Agar dapat mengetahui Tugas-tugas Rasul
1.3.5 Agar dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan

1.4 MANFAAT PENULISAN

Agar dapat mengetahui bagaimana perbedaan rasul dan nabi serta cara meneladani sifat-sifat rasul dan juga tugas-tugas rasul. Dengan begitu kami berharap setelah membaca makalah ini kita semakin mencintai nabi dan rosul dapat mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari.

Bab II
PEMBAHASAN

1.2 Pengertian Ma’rifatul Rasul

Manusia sangat membutuhkan adanya seorang Rasul, karena secara fitrah, manusia selalu ingin tahu keberadaan sang pencipta, selalu menginginkan untuk dapat mengabdi secara benar kepada sang pencipta (Allah SWT), dan selalu menginginkan kehidupan yang teratur.

Untuk bisa mengetahui secara benar tentang keberadaan Allah, bagaimana cara melakukan pengabdian kepada-Nya, dan bagaimana bisa memahami aturan main hidup yang dibuat oleh Allah SWT sebagai pencipta yang akan menjadikan kehidupan manusia menjadi teratur, semuanya itu hanya bisa diperoleh melalui penjelasan atau petunjuk dari seorang Rasul. Maka keberadaan seorang Rasul menjadi sangat dibutuhkan oleh manusia.

Allah SWT berfirman:

{قُلْ لِمَنِ الأرْضُ وَمَنْ فِيهَا إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (84) سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ أَفَلا تَذَكَّرُونَ (85) قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ (86) سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ أَفَلا تَتَّقُونَ (87) قُلْ مَنْ بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ يُجِيرُ وَلا يُجَارُ عَلَيْهِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (88) سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ فَأَنَّى تُسْحَرُونَ (89)
Artinya:
Katakanlah: Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui? Mereka akan menjawab: Kepunyaan Alloh.Katakanlah: Maka apakah kamu tidak ingat? Katakanlah: Siapakah Yang mempunya langit yang tujuh dan Yang mempunya 'Arsy yang besar? Mereka akan menjawab: Kepunyaan Alloh. Katakanlah: Maka apakah kamu tidak bertakwa? Katakanlah: Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab)-Nya, jika kamu mengetahui? Mereka akan menjawab: Kepunyaan Alloh. Katakanlah: (Kalau demikian), maka dari jalan manakah kamu ditipu?" (QS. Al-Mukminun : 84-89).

Ma’rifatul Rasul ini membincangkan bagaimana mengenal Rasul, apa saja yang perlu dikenal dari Rasul dan bagaimana pula kita mengamalkan Islam melalui petunjuk Rasul. Yang penting adalah kita mengetahui, memahami, dan dapat mengamalkan Sunnah Nabi dan menjalankan Ibadah dengan baik.

Mengenal Rasul tidak saja dalam bentuk fisikal atau penampilannya tetapi segala aspek syari berupa sunnah yang dicontohkan Nabi kepada kita sama ada tingkah laku, perkataan ataupun sikap. Pengenalan kepada Rasul dapat dilihat melalui syirah nabi yang menggambarkan kehidupan Nabi serta latar belakangnya seperti nasab. Kemudian melalui sunnah dan dakwah Nabi pun dapat memberikan penjelasan siapa Nabi sebenarnya.

Dengan mengenal Rasul diharapkan kita dapat mencintai Rasul dan mengikutinya, perkara ini sebagai cara bagaimana kita taat dan mencintai Allah SWT. Oleh karena itu mengenal Rasul tidak saja dari segi jasad, nasab, dan latar belakangnya, tetapi bagaimana beliau beribadah dan beramal soleh. Setengah masyarakat mengetahui dan mengamalkan sunnah Nabi dari segi ibadah saja bahkan dari segi penampilan saja. Sangat jarang muslim yang mengambil contoh kehidupan Nabi secara keseluruhannya sebagai contoh, misalnya peranan Nabi dari segi politik, pemimpin, penjaga, dan juga Nabi sebagai suami, ayah, dan ahli di masyarakat. Semua Peranan Nabi ini perlu dicontoh dan diikuti sehingga kita dapat mengamalkan Islam secara sempurna dan menyeluruh. Walaupun demikian, umat Islam masih menjadikan Nabi sebagai Rasul adalah dari segi lafaz atau kebiasaan umat Islam bershalawat ke atas Nabi. Bagaimana pun umat lslam yang sholat akan selalu bershalawat ke atas Nabi dan selalu menyebutnya.

Pengenalan kepada Rasul juga pengenalan kepada Allah dan Islam. Memahami Rasul secara komprehensif adalah cara yang tepat dalam mengenal Islam yang juga komprehensif. Rasul dikenal sebagai pribadi teladan dan unggul dan lelaki terpilih di antara manusia yang sangat layak dijadikan model bagi setiap muslim. Berarti Nabi adalah ikutan bagi setiap tingkah laku, perkataan, dan sikap yang disunnahkannya.

Setiap manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan fitrah, di mana manusia bersih, suci, dan mempunyai kecenderungan yang baik dan ke arah positif yaitu ke arah lslam. Fitrah manusia di antaranya adalah mengakui kewujudan Allah sebagai pencipta, keinginan untuk beribadah, dan menghendaki kehidupan yang teratur. Fitrah demikian perlu diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari melalui petunjuk Al Quran (Firman-firman dan panduan dari Allah SWT) dan panduan Sunnah (Sabda Nabi dan perbuatannya). Semua panduaan ini memerlukan petunjuk dan Rasul khususnya dalam mengenal pencipta dan sebagai panduan kehidupan manusia. Dengan cara mengikuti panduan Rasul kita akan mendapati ibadah yang sohih. [1]
[1] http://ahmed-saepudin.blogspot.co.id/2013/02/pengertian-marifatul-rasul.html,7/10/17,21.39 WIB

2.2 Perbedaan Antara Nabi dan Rasul

Nabi dalam islam merupakan orang yang diberi wahyu oleh Allah Swt sebagai panduan hidup. Al Quran menyebut beberapa orang sebagai nabi. Nabi pertama adalah Adam, sedangkan nabi sekaligus rasul terakhir ialah Nabi Muhammad. Percaya kepada para nabi dan para rasul merupakan salah satu Rukun Iman dalam Islam. Risalah adalah sesuatu yang diwahyukan Allah SWT berupa prinsip hidup, moral, ibadah, aqidah untuk mengatur kehidupan manusia agar terwujud kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Setiap Rasul pasti lah Nabi. Tapi, tidak semua Nabi adalah Rasul. Artinya, Nabi adalah manusia yang diberi wahyu oleh Allah tetapi tidak wajib disampaikan kepada umatnya. Sementara, Rasul adalah seseorang yang mendapat wahyu dari Allah dan wajib menyampaikan kepada umatnya.

Allah SWT berfirman dalam surat An-Nisa ayat 164:

وَرُسُلًا قَدْ قَصَصْنَاهُمْ عَلَيْكَ مِنْ قَبْلُ وَرُسُلًا لَمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيمًا (164

Artinya: "Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung." (QS Surat An Nisa: 164). [2]
[2] Zulkifli, “Gelar dalam islam sejarah, asal usul dan makna gelar dalam islam”, hal 58,26/11/17,15.30 WIB

Islam tidak lagi mengenal nabi setelah nabi Muhammad SAW, walaupun demikian ternyata adapula orang-orang yang pernah mengaku sebagai nabi. Mereka ini dianggap sebagai nabi palsu. [3]
[3] https://fadhlihsan.wordpress.com/2010/02/05/5-perbedaan-antara-rasul-dengan-nabi/,16/11/17, 18.58 WIB

Para ulama menyebutkan banyak perbedaan antara nabi dan rasul, tapi di sini kami hanya akan menyebutkan sebahagian di antaranya:

1. Jenjang kerasulan lebih tinggi daripada jenjang kenabian. Karena tidak mungkin seorang itu menjadi rasul kecuali setelah menjadi nabi. Oleh karena itulah, para ulama menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi nabi dengan 5 ayat pertama dari surah Al-‘Alaq dan diangkat menjadi rasul dengan dengan 7 ayat pertama dari surah Al-Mudatstsir. 

Telah berlalu keterangan bahwa setiap rasul adalah nabi, tidak sebaliknya. Imam As-Saffariny rahimahullah berkata, “Rasul lebih utama daripada nabi berdasarkan ijma’, karena rasul diistimewakan dengan risalah, yang mana (jenjang) ini lebih tinggi daripada jenjang kenabian”. (Lawami’ Al-Anwar: 1/50)

Al-Hafizh Ibnu Katsir juga menyatakan dalam Tafsirnya (3/47), “Tidak ada perbedaan (di kalangan ulama) bahwasanya para rasul lebih utama daripada seluruh nabi dan bahwa ulul ‘azmi merupakan yang paling utama di antara mereka (para rasul)”.

2. Rasul diutus kepada kaum yang kafir, sedangkan nabi diutus kepada kaum yang telah beriman. Allah SWT menyatakan bahwa yang didustakan oleh manusia adalah para rasul dan bukan para nabi, di dalam firman-Nya:

ثُمَّ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا تَتْرَا ۖ كُلَّ مَا جَاءَ أُمَّةً رَّسُولُهَا كَذَّبُوهُ ۚ فَأَتْبَعْنَا بَعْضَهُم بَعْضًا وَجَعَلْنَٰهُمْ أَحَادِيثَ ۚ فَبُعْدًا لِّقَوْمٍ لَّا يُؤْمِنُونَ

"Kemudian Kami utus (kepada umat-umat itu) rasul-rasul Kami berturut-turut. Tiap-tiap seorang rasul datang kepada umatnya, umat itu mendustakannya, maka Kami perikutkan sebagian mereka dengan sebagian yang lain. Dan Kami jadikan mereka buah tutur (manusia), maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang tidak beriman". (Al-Mu’minun 23:44)

Dan dalam surah Asy-Syu’ara` ayat 105, Allah menyatakan:

كَذَّبَتْ قَوْمُ نُوحٍ ٱلْمُرْسَلِينَ

Kaum Nuh telah mendustakan para rasul”.

Allah tidak mengatakan “Kaum Nuh telah mendustakan para nabi”, karena para nabi hanya diutus kepada kaum yang sudah beriman dan membenarkan rasul sebelumnya. Hal ini sebagaimana yang dinyatakan oleh Nabi SAW

كَانَتْ بَنُوْ إِسْرَائِيْلَ تَسُوْسُهُمُ الْأَنْبِيَاءُ كُلَّمَا هَلَكَ نَبِيٌّ خَلَفَهُ نَبِيّ

“Dulu bani Isra`il diurus (dipimpin) oleh banyak nabi. Setiap kali seorang nabi wafat, maka digantikan oleh nabi setelahnya”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

Allah mengabarkan tentang ‘Isa bahwa risalahnya berbeda dari risalah sebelumnya di dalam firman-Nya:

وَمُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَىَّ مِنَ ٱلتَّوْرَىٰةِ وَلِأُحِلَّ لَكُم بَعْضَ ٱلَّذِى حُرِّمَ عَلَيْكُمْ ۚ وَجِئْتُكُم بِـَٔايَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ فَٱتَّقُوا ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ

“Dan (aku datang kepadamu) membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu, dan aku datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mukjizat) daripada Tuhanmu. Karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku”. (Ali 'Imran 3:50)

Nabi Muhammad SAW menyebutkan perkara yang dihalalkan untuk umat beliau, yang mana perkara ini telah diharamkan atas umat-umat sebelum beliau:

وَأُحِلَّتْ لِيَ الْغَنَائِمَ وَجُعِلَتْ لِيَ الْأَرْضُ مَسْجِدًا وَطَهُوْرًا

“Dihalalkan untukku ghonimah dan dijadikan untukku bumi sebagai mesjid (tempat sholat) dan alat bersuci (tayammum)”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Jabir)

Adapun para nabi, mereka datang bukan dengan syari’at baru, akan tetapi hanya menjalankan syari’at rasul sebelumnya. Hal ini sebagaimana yang terjadi pada nabi-nabi Bani Isra`il, kebanyakan mereka menjalankan syari’at Nabi Musa AS.

3. Rasul pertama adalah Nuh AS, sedangkan nabi yang pertama adalah Adam AS Allah SWT menyatakan:

إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَىٰ نُوحٍ وَٱلنَّبِيّ ِۦنَ مِن بَعْدِهِۦ ۚ وَأَوْحَيْنَا إِلَىٰ إِبْرَٰهِيمَ وَإِسْمَٰعِيلَ وَإِسْحَٰقَ وَيَعْقُوبَ وَٱلْأَسْبَاطِ وَعِيسَىٰ وَأَيُّوبَ وَيُونُسَ وَهَٰرُونَ وَسُلَيْمَٰنَ ۚ وَءَاتَيْنَا دَاوُۥدَ زَبُورًا

“Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud”. (An-Nisa' 4:163)

Dan Nabi Adam berkata kepada manusia ketika mereka meminta syafa’at kepada beliau di padang mahsyar:

وَلَكِنِ ائْتُوْا نُوْحًا فَإِنَّهُ أَوَّلُ رَسُوْلٍ بَعَثَهُ اللهُ إِلَى أَهْلِ الْأَرْضِ

“Akan tetapi kalian datangilah Nuh, karena sesungguhnya dia adalah rasul pertama yang Allah utus kepada penduduk bumi”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik)

Jarak waktu antara Adam dan Nuh adalah 10 abad sebagaimana dalam hadits shohih yang diriwayatkah oleh Ibnu Hibban (14/69), Al-Hakim (2/262), dan Ath-Thobarony (8/140).

4. Seluruh rasul yang diutus, Allah selamatkan dari percobaan pembunuhan yang dilancarkan oleh kaumnya. Adapun nabi, ada di antara mereka yang berhasil dibunuh oleh kaumnya, sebagaimana yang Allah nyatakan dalam surah Al-Baqarah ayat 91:

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ ءَامِنُوا بِمَا أَنزَلَ ٱللَّهُ قَالُوا نُؤْمِنُ بِمَا أُنزِلَ عَلَيْنَا وَيَكْفُرُونَ بِمَا وَرَاءَهُۥ وَهُوَ ٱلْحَقُّ مُصَدِّقًا لِّمَا مَعَهُمْ ۗ قُلْ فَلِمَ تَقْتُلُونَ أَنبِيَاءَ ٱللَّهِ مِن قَبْلُ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ

“Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kepada Al Quran yang diturunkan Allah," mereka berkata: "Kami hanya beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami". Dan mereka kafir kepada Al Quran yang diturunkan sesudahnya, sedang Al Quran itu adalah (Kitab) yang hak; yang membenarkan apa yang ada pada mereka. Katakanlah: "Mengapa kamu dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika benar kamu orang-orang yang beriman?" (Al-Baqarah 2:91)

Juga dalam firman-Nya:

ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ وَيَقْتُلُونَ ٱلنَّبِيِّۦنَ بِغَيْرِ ٱلْحَقِّ ۗ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوا وَّكَانُوا يَعْتَدُونَ

“Hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi yang memang tidak dibenarkan. Demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas”. (Al-Baqarah 2:61)

Allah menyebutkan dalam surah-surah yang lain bahwa yang terbunuh adalah nabi, bukan rasul.[4]
[4] https://id.wikipedia.org/wiki/Nabi-Nabi_Yang_Disebut_Dalam_Al-Qur%27an

2.3 Pentingnya Iman Kepada Rasul

Iman kepada Rasul adalah salah satu rukun iman. Seseorang tidak dianggap muslim dan mukmin kecuali ia beriman bahwa Allah mengutus para rasul yang menyampaikan hakikat yang sebenarnya dari agama Islam, yaitu Tauhidullah. Juga tidak dianggap beriman atau muslim kecuali ia beriman kepada seluruh rasul, dan tidak membedakan antara satu dengan yang lainnya.

اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ

"Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.”" (QS.Al-Baqarah:285)

2.4 Tugas-tugas dan Sifat-sifat Rasul

2.4.1 Tugas-tugas rasul

a.  Menyampaikan (tabligh) :

يٰٓاَيُّهَا الرَّسُوْلُ بَلِّغْ مَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَ ۗوَاِنْ لَّمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسٰلَتَهٗ ۗوَاللّٰهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْكٰفِرِيْنَ
Artinya : “Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir". (QS : Al-Ma’idah (5) : 67)

ۨالَّذِيْنَ يُبَلِّغُوْنَ رِسٰلٰتِ اللّٰهِ وَيَخْشَوْنَهٗ وَلَا يَخْشَوْنَ اَحَدًا اِلَّا اللّٰهَ ۗوَكَفٰى بِاللّٰهِ حَسِيْبًا
Artinya : “(yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan tidak merasa takut kepada siapa pun selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan”. (QS : Al-Ahzab (33) : 39)

Terdapat kesamaan yang disampaikan para Rasul yaitu berupa :

▪️ Ma'rifatullah (Mengenal hakikat Allah).

ذٰلِكُمُ اللّٰهُ رَبُّكُمْۚ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ فَاعْبُدُوْهُ ۚوَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ وَّكِيْلٌ

Artinya : “Itulah Allah, Tuhan kamu; tidak ada tuhan selain Dia; pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; Dialah pemelihara segala sesuatu”. (QS : Al-Anam (6) : 102)

▪️ Tauhidullah (Mengesakan Allah).

وَمَآ اَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا نُوْحِيْٓ اِلَيْهِ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدُوْنِ

Artinya : “Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Aku, maka sembahlah Aku”. (QS : Al-Anbiya (21) : 25)

▪️ Basyir wa Nadzir (Memberi kabar gembira dan peringatan).

وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِيْنَ اِلَّا مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَۚ فَمَنْ اٰمَنَ وَاَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ

Artinya : “Para rasul yang Kami utus itu adalah untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa beriman dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati”. (QS : Al-An’am (6) : 48)

b. Mendidik dan membimbing

▪️ Memperbaiki jiwa dan membersihkan serta meluruskan dari hawa nafsu dan sifat-sifat tercela
هُوَ الَّذِيْ بَعَثَ فِى الْاُمِّيّٖنَ رَسُوْلًا مِّنْهُمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِهٖ وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَاِنْ كَانُوْا مِنْ قَبْلُ لَفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍۙ

Artinya : “Dialah yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata”. (QS : Al-Jumu’ah (62) : 2)

▪️ Meluruskan aqidah serta fiqrah yang menyimpang dari Islam.

كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ

Artinya : “Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus”. (QS : Al-Baqarah (2) : 213)

▪️ Memimpin umat dengan menjalankan metode Robbani

يٰدَاوٗدُ اِنَّا جَعَلْنٰكَ خَلِيْفَةً فِى الْاَرْضِ فَاحْكُمْ بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوٰى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَضِلُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيْدٌ ۢبِمَا نَسُوْا يَوْمَ الْحِسَابِ ࣖ

“Wahai Dawud! Sesungguhnya engkau Kami jadikan khalifah (penguasa) di bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu, karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah. Sungguh, orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.” (QS : Sad (38) : 26)

2.4.2 Sifat-sifat rasul

Beberapa sifat wajib bagi rasul :
Hal ini terjadi karena sudah menjadi kehendak dari Allah SWT, dan tujuannya tidak lain adalah agar nabi dan rasul bisa menjadi panutan untuk seluruh umat muslim.

1. As-Shidiq

Sifat wajib bagi rasul yang pertama adalah As-Shidiq, yang artinya selalu benar dan jujur. Sifat ini pasti dimiliki oleh rasul, sebab tidak ada seorang pun rasul yang berbohong kepada orang lain. As-Shidiq ini begitu melekat pada Nabi Muhammad SAW. Kejujuran beliau tidak terkenal hanya di kalangan para sahabat, tapi juga para musuh pun mengakui hal tersebut.

Sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ali RA, bahwa Abu Jahal pernah berkata kepada Rasulullah SAW: “Kami tidak menganggap engkau dusta, tapi menganggap dusta ajaran yang engkau bawa.”

Selain itu, kejujuran juga dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS kepada bapaknya. Apa yang disembah oleh bapaknya adalah sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat dan malah mendatangkan mudarat. Maka Nabi Ibrahim berusaha mengajak bapaknya untuk meninggalkan hal tersebut.

Peristiwa tersebut diabadikan di dalam Alquran:

وَاذْكُرْ فِى الْكِتٰبِ اِبْرٰهِيْمَ ەۗ اِنَّهٗ كَانَ صِدِّيْقًا نَّبِيًّا

“Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ibrahim di dalam kitab (Alquran), sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat membenarkan seorang nabi.” (QS Maryam: 41).

2. Al-Amanah

Al-Amanah merupakan sifat wajib bagi rasul lainnya. Memiliki arti dapat dipercaya, sifat ini begitu melekat pada para rasul. Setiap perkataan maupun perbuatan yang ditunjukkan oleh rasul sudah pasti dapat dipercayai.

Rasulullah tidak mungkin ingkar terhadap perbuatan atau ucapannya, karena tidak ada satupun perbuatannya yang terlepas dari maksud Allah SWT. Contohnya saat kaum Nabi Nuh AS mendustakan apa yang sudah dibawa dari Allah SWT. Allah SWT menegaskan bahwa Nuh AS merupakan orang yang terpercaya atau amanah.

“Ketika saudara mereka (Nuh) berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa? Sesungguhnya aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu.” (QS Asy-Syu’ara: 106-107).

3. At-Tabligh

At-Tabligh artinya adalah menyampaikan. Tidak pernah sekalipun Rasulullah menyimpan wahyu dari Allah untuk dirinya atau hanya untuk keluarganya sendiri. Setiap wahyu yang disampaikan kepadanya akan disampaikan kembali kepada umat manusia.

Sebab menyampaikan wahyu dari Allah kepada umat manusia merupakan tugas seorang rasul. Dalam sebuah riwayat menyebutkan bahwa Ali bin Abi Thalib ditanya mengenai wahyu yang tidak ada di dalam Alquran. Ali menegaskan: “Demi Zat yang membelah biji dan melepas napas, tiada yang disembunyikan kecuali pemahaman seseorang terhadap Alquran.”

Hal tersebut juga dijelaskan dalam Alquran:

يٰٓاَيُّهَا الرَّسُوْلُ بَلِّغْ مَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَ ۗوَاِنْ لَّمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسٰلَتَهٗ ۗوَاللّٰهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْكٰفِرِيْنَ

“Wahai rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.” (QS Al-Maidah: 67).

4. Al-Fathonah

Al-Fathonah berarti memiliki kecerdasan yang tinggi. Ini merupakan sifat wajib bagi rasul yang mutlak adanya. Sebab, kecerdasan tersebut dibutuhkan karena berkaitan dengan misi suci yang telah diamanahkan oleh Allah SWT.

Selain itu, karena ujian dan tugas yang diberikan kepada rasul sangat berat, tentunya hal ini memerlukan kecerdasan untuk menyelesaikan masalah secara cepat. Rasul juga berperan sebagai tokoh Islam, pemimpin, panglima perang, pebisnis, politisi, dan sebagainya semasa hidupnya.

Nabi dan rasul diberi kecerdasan oleh Allah SWT agar mampu merangkul hingga memerangi kaum yang menolak keberadaan Allah SWT dan tidak berada di jalan-Nya. Selain itu, juga mengajak mereka untuk berada di jalan yang benar dan diridhoi oleh Allah SWT.

Beberapa sifat mustahil bagi rasul :
Setelah mengetahui sifat wajib bagi rasul, perlu diketahui juga sifat mustahil bagi para manusia pilihan tersebut. Sifat-sifat ini mustahil ada pada diri para rasul, karena semua terjaga dari dosa atau maksum, dan tentunya itu semua atas kehendak dari Allah SWT.

1. Al-Kizzib

Sifat Al-Kizzib merupakan kebalikan dari sifat As-Sidiq. Al-Kizzib artinya dusta atau suka bohong. Tentu ini merupakan sifat mustahil bagi rasul, sebab lisan dan hati para nabi dan rasuk terjaga dari sifat-sifat buruk seperti ini.

Hal ini sesuai dengan penjelasan dari Alquran:

وَالنَّجْمِ إِذَا هَوَى (1) مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَى (2) وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى (3) إِنْ هُوَ إِلا وَحْيٌ يُوحَى (4 }

“Kawanmu (Muhammad) tidaklah sesat dan tidak pula keliru, dan tidak pula yang diucapkan itu (Alquran) kemauan hawa nafsunya. Ucapan itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan.” (QS An-Najm: 1-4).

2. Al-Khianat

Al-Khianat merupakan sifat mustahil bagi rasul yang berarti berkhianat. Sifat ini sangat tidak mungkin dimiliki oleh seorang rasul, karena mereka tidak akan berkhianat pada umatnya.

Setiap hal yang diamanatkan oleh Allah SWT kepada rasul pasti akan disampaikan kepada umatnya. Terkait hal ini juga dijelaskan oleh Allah SWT dalam Alquran:

اِتَّبِعْ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَۚ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ وَاَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِيْنَ

“Ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu dari Tuhanmu; tidak ada Tuhan selain Dia; dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.” (QS Al-An’am: 106).

3. Al-Kitman

Al-Kitman memiliki arti menyembunyikan, yang tentunya merupakan sifat mustahil bagi rasul. Sebab, tugas utama yang diemban seorang rasul adalah menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada umatnya. Tentunya tanpa sifat ini, seorang rasul tidak bisa disebut sebagai rasul. Apalagi yang disembunyikan adalah wahyu dari Allah SWT, maka para nabi yang rasul akan terhindar dari sifat ini karena betul-betul dilindungi oleh Allah SWT.

Hal tersebut telah disebutkan di dalam Alquran:

قُلْ لَّآ اَقُوْلُ لَكُمْ عِنْدِيْ خَزَاۤىِٕنُ اللّٰهِ وَلَآ اَعْلَمُ الْغَيْبَ وَلَآ اَقُوْلُ لَكُمْ اِنِّيْ مَلَكٌۚ اِنْ اَتَّبِعُ اِلَّا مَا يُوْحٰٓى اِلَيَّۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الْاَعْمٰى وَالْبَصِيْرُۗ اَفَلَا تَتَفَكَّرُوْنَ ࣖ

"Katakanlah (Muhammad), Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan aku tidak mengetahui yang gaib dan aku tidak (pula) mengatakan kepadamu bahwa aku malaikat. Aku hanya mengikuti apa yang di wahyukan kepadaku. Katakanlah, Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat? Apakah kamu tidak memikirkan(nya).” (QS Al-An’am: 50).

4. Al-Baladah

Al-Baladah merupakan kebalikan dari sifat Al-Fatanah yang berarti bodoh. Sifat ini merupakan salah satu sifat mustahil bagi rasul, sebab setiap rasul yang dipilih langsung oleh Allah SWT tidak mungkin bodoh dan tidak bisa berfikir dengan baik.

Walaupun Rasulullah SAW dikenal sebagai orang yang tidak bisa membaca dan menulis pada saat itu, tapi ia sangat pandai dalam hal lain seperti menyampaikan wahyu dan berdakwah. Nabi Muhammad juga sangat adil dan bijaksana yang bisa membantu tugasnya dalam menyampaikan wahyu. [5]
[5] https://biografi-tokoh-ternama.blogspot.com/2016/01/biodata-lengkap-25-nabi-dan-rasul-islam.html

2.5 Jumlah Nabi dan Rasul

Nabi yang disebutkan dalam Al-qur'an. Nabi memberi tahu jumlah para nabi dan rasul dalam Musnad Ahmad,

Dari Abu Dzar radhiallahu 'anhu dia pernah bertanya kepada Nabi shalallahu 'alaihi wasallam. Dia berkata, "Wahai Rasulullah, berapa orangkah banyaknya para nabi?", Nabi menjawab "Sekitar tiga ratus belasan orang, banyak sekali."

Dan dalam riwayat dari Abu Umamah Al-Bahili, berkata Abu Dzar, "Aku berkata, 'Wahai Rasulullah, berapakah persisnya banyak para nabi?' Nabi berkata, 'Banyaknya 124.000 orang. Sebanyak 315 di antaranya adalah rasul. Suatu jumlah yang banyak".

Hadits tentang jumlah Rosul: “Adam adalah Nabi yang diajak bicara. Antara ia dengan Nuh terdapat 10 abad. Jumlah Rasul adalah 315 orang” (H.R Abu Ja’far ar-Rozzaaz dan selainnya, dishahihkan Syaikh al-Albany dalam Silsilah al-Ahaadiits as-Shohiihah).

Ada 25 orang nabi yang disebutkan dalam Al-Qur'an. Delapan belas nabi dan rasul disebutkan namanya pada satu tempat dalam Surah al-An'am, selainnya disebutkan dalam berbagai surat yaitu : Adam, Hud, Saleh, Syuaib, Idris, Zulkifli dan Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam.

Disebutkan nama delapan belas orang nabi dan rasul pada satu tempat berturut-turut yaitu dalam Surat al-An'am ayat 82-86, yaitu: Ibrahim, Ishak, Yakub, Nuh, Daud, Sulaiman, Ayub, Yusuf, Musa, Harun, Zakaria, Yahya, Isa, Ilyas, IsmaIl, Ilyasa, Yunus, dan Lut.

Adapun nama tujuh nabi lainnya disebutkan dalam surah terpisah: Adam, Hud, Saleh, Syuaib, Idris, Zulkifli, dan Muhammad Shalallahu alaihu wasalam :
▪️  Adam : Seperti disebutkan dalam Surat Ali Imran ayat 33 (إن الله اصطفى آدم ونوحاً).
▪️  Hud : Seperti disebutkan dalam Surat Hud ayat 50 (وإلى عاد أخاهم هوداً).
▪️  Saleh : Seperti disebutkan dalam Surat Hud ayat 61 (وإلى ثمود أخاهم صالحاً).
▪️  Shuaib : Seperti disebutkan dalam Surat Hud ayat 84 (وإلى مدين أخاهم شعيباً).
▪️  Idris dan Zulkifli : Seperti disebutkan dalam Surat al-Anbiya' ayat 85 (وإسماعيل وإدريس وذا الكفل).
▪️  Muhammad : Seperti disebutkan dalam Surat Al-Imran ayat 144 (وما محمد إِلا رسول قد خلت من قبله الرسل), dan juga disebutkan di tiga tempat lainnya (al-Ahzab 32:40, Muhammad 47:2, al-Fath 48:29)

Syaikh al-Albany menjelaskan bahwa hadits yang menunjukkan jumlah Rasul tersebut shahih li dzaatihi (tanpa penguat dari jalur lain), sedangkan hadits yang menunjukkan jumlah Nabi adalah shohih li ghoirihi (masing-masing jalur memiliki kelemahan, namun jika dipadukan menjadi shahih).

Yang wajib diimani oleh umat muslim ada 25 orang Nabi. Berikut biodata lengkap 25 nama-nama Nabi dan Rasul yang wajib diimani oleh umat muslim beserta tugasnya (Disarikan dari: Qashash al-Anbiya' Ibn Katsir, Badai' az-Zuhur Imam as-Suyuthi dan selainnya) : [6]

1. Adam AS.
▪️  Nama: Adam As.
▪️  Usia: 930 tahun.
▪️  Periode sejarah: 5872-4942 SM.
▪️  Tempat turunnya di bumi: India, ada yang berpendapat di Jazirah Arab.
▪️  Jumlah keturunannya: 40 laki-laki dan perempuan.
▪️  Tempat wafat: India, ada yang berpendapat di Mekkah.
▪️  Namanya disebut dalam Al-Quran sebanyak: 25 kali.
▪️  Al-Quran memuat kisah Adam dalam beberapa surat, di antaranya: Al-Baqarah : 30-38 dan Al-A’raaf : 11-25.
▪️  Nabi Adam AS adalah manusia dan khalifah pertama yang diciptakan oleh Allah SWT.

2. Idris AS.
▪️  Nama: Idris/Akhnukh bin Yarid, nama Ibunya Asyut.
▪️  Garis Keturunan: Adam As. > Syits > Anusy > Qinan > Mihlail > Yarid > Idris As.
▪️  Usia: 345 tahun di bumi.
▪️  Periode sejarah: 4533-4188 SM.
▪️  Tempat lahir dan tinggal: Babil, Iraq. Beberapa kisah menyebutkan, Idris lahir di daerah Munaf, Mesir.
▪️  Tempat diutus: Irak Kuno (Babylon, Babilonia) dan Mesir (Memphis).
▪️  Sebutan kaumnya: Bani Qabil dan Memphis.
▪️  Tempat wafat: Allah mengangkatnya ke langit dan ke surga.
▪️  Namanya disebut dalam Al-Quran sebanyak: 2 kali.
▪️  Nabi Idris adalah keturunan Nabi Adam yang dikenal dengan kecerdasannya. Ia adalah nabi pertama yang dapat menulis dan membaca.

3. Nuh AS.
▪️  Nama: Nuh/Yasykur/Abdul Ghaffar bin Lamak.
▪️  Garis Keturunan: Adam As.> Syits > Anusy > Qinan > Mihlail > Yarid > Idris As. > Matusyalih  > Lamak > Nuh As.
▪️  Usia: 950 tahun.
▪️  Periode sejarah: 3993-3043 SM.
▪️  Tempat tinggal: di wilayah Selatan Irak modern
▪️  Tempat diutus (lokasi): Selatan Irak.
▪️  Jumlah keturunannya: 4 putra (Sam, Ham, Yafits dan Kan’an).
▪️  Tempat wafat: Mekkah.
▪️  Sebutan kaumnya: Kaum Nuh.
▪️  Namanya disebut dalam Al-Quran sebanyak: 43 kali.
▪️  Nabi Nuh masuk ke dalam golongan Ulul Azmi yang artinya memiliki cobaan berat dalam menghadapi penderitaan dan gangguan untuk menjalankan tugasnya namun mampu menghadapinya dengan penuh kesabaran. Nuh mendapatkan mukjizat yaitu mempu membuat perahu yang besar untuk menyelamatkan manusia dan hewan dari banjir bandang.

4. Hud AS.
▪️  Nama: Hud bin Abdullah.
▪️  Garis Keturunan: Adam As. > Syits > Anusy > Qinan > Mihlail > Yarid > Idris As > Matusyalih > Lamak > Nuh As. > Sam > Iram (Aram) > ‘Aush (‘Uks) > ‘Ad > al-Khulud > Rabah > Abdullah > Hud As.
▪️  Usia: 130 tahun. Ada juga yang menyebutkan 150 tahun.
▪️  Periode sejarah: 2450-2320 SM.
▪️  Tempat diutus: Al-Ahqaf (antara Yaman dan Oman).
▪️  Tempat wafat: Bagian Timur Hadhramaut Yaman.▪️  Sebutan kaumnya: Kaum ‘Ad.
▪️  Namanya disebut dalam Al-Quran sebanyak: 7 kali.
▪️  Mukjizat Nabi Hud yakni mampu menurunkan hujan atas izin Allah, di saat kaum 'Ad dilanda kekeringan hingga tanaman mati dan tak ada sumber air.

5. Shaleh / Shalih AS.
▪️  Nama: Shalih bin Ubaid.
▪️  Garis Keturunan: Adam As. > Syits > Anusy > Qinan > Mihlail > Yarid > Idris As. > Matusyalih > Lamak > Nuh As. > Sam > Iram (Aram) > Amir > Tsamud > Hadzir > Ubaid > Masah > Asif > Ubaid > Shalih As.
▪️  Usia: 70 tahun.
▪️  Periode sejarah: 2150-2080 SM.
▪️  Tempat diutus: Daerah al-Hijr (Mada’in Shalih, antara Madinah dan Syria).
▪️  Tempat wafat: Mekkah.
▪️  Sebutan kaumnya: Kaum Tsamud.
Namanya disebut dalam Al-Quran sebanyak: 10 kali.
▪️  Mukjizat: Seekor unta betina yang hamil 10 bulan yang dikeluarkan dari celah batu yang terbelah dengan izin Allah untuk menunjukkan kebesaran Allah kepada kaum Tsamud. Malangnya kaum Tsamud masih mengingkari ajaran Shaleh, mereka membunuh unta betina tersebut. Akhirnya kaum Tsamud dibalas dengan azab yang amat dahsyat yaitu dengan satu tempikan dari Malaikat Jibril yang menyebabkan tubuh mereka hancur berai.

6. Ibrahim AS.
▪️  Nama: Ibrahim bin Tarakh.
▪️  Garis Keturunan: Adam As. > Syits > Anusy > Qinan > Mihlail > Yarid > Idris As. > Matusyalih > Lamak > Nuh As > Sam > Arfakhsyad > Syalih > Abir > Falij > Ra’u > Saruj > Nahur > Tarakh > Ibrahim As.
▪️  Usia: 175 tahun.
▪️  Periode sejarah: 1997-1822 SM.
▪️  Tempat diutus: Ur, daerah selatan Babylon (Irak).
▪️  Gelar dari Allah: Khalil Allah (خلیلالله, Kesayangan Allah)
▪️  Dikenal karena: Bersama anaknya, Ismail terkenal sebagai pendiri baitullah (Ka'bah).
▪️  Jumlah keturunannya: 13 anak (termasuk Nabi Ismail As. dan Nabi Ishaq As.). 
▪️  Tempat wafat: Al-Khalil (Hebron, Palestina/Israel).
▪️  Sebutan kaumnya: Bangsa Kaldan (di Kota Ur, negeri yang disebut kini sebagai Iraq).
▪️  Sebutan kaumnya: Bangsa Kaldan.
▪️  Namanya disebut dalam Al-Quran sebanyak: 69 kali.
▪️  Dijuluki sebagai Rasul Ulul Azmi, yang dikenal memiliki kesabaran dan ketabahan yang luar biasa dalam menghadapi penderitaan dan gangguan untuk menjalankan tugasnya.
▪️  Gelar dari Allah: Khalil Allah (خلیلالله, Kesayangan Allah)
▪️  Dikenal karena: Bersama anaknya, Ismail terkenal sebagai pendiri baitullah (Ka'bah).
▪️  Nabi Ibrahim juga memiliki mukjizat tetap hidup meski dibakar dengan api (diselamatkan Allah ketika dibakar), setelah menghancurkan berhala dan tak ingin mengakui Raja Namrud sebagai Tuhan, Melihat burung dihidupkan kembali, Tahan Api, Pasir berubah menjadi makanan.

7. Ismail AS.
▪️  Nama: Ismail bin Ibrahim.
▪️  Garis Keturunan: Adam As. > Syits > Anusy > Qinan > Mihlail > Yarid > Idris As. > Matusyalih > Lamak > Nuh As. > Sam > Arfakhsyad > Syalih > Abir > Falij > Ra’u > Saruj > Nahur > Tarakh > Ibrahim As. > Ismail As.
▪️  Usia: 137 tahun.
▪️  Periode sejarah: 1911-1774 SM.
▪️  Tempat diutus: Mekkah.
▪️  Jumlah keturunannya: 12 anak.
▪️  Tempat wafat: Mekkah.
▪️  Sebutan kaumnya: Amaliq dan Kabilah Yaman.
▪️  Namanya disebut dalam Al-Quran sebanyak: 12 kali.
▪️  Nabi Ismail pernah menerima perintah Allah untuk disembelih ayahnya sendiri. Namun ketika Nabi Ibrahim mengarahkan benda tajam untuk menyembelihnya, Allah menggantikan Nabi Ismail dengan kambing. Ini menjadi awal mula qurban pada Hari Raya Idul Adha.

8. Luth AS.
▪️  Nama: Luth bin Haran.
▪️  Garis Keturunan: Adam As. > Syits > Anusy > Qinan > Mihlail > Yarid > Idris As. > Matusyalih > Lamak > Nuh As. > Sam > Arfakhsyad > Syalih > Abir > Falij > Ra’u > Saruj > Nahur > Tarakh > Haran > Luth As.
▪️  Usia: 80 tahun.
▪️  Periode sejarah: 1950-1870 SM.
▪️  Tempat diutus: Sodom dan Amurah (Laut Mati atau Danau Luth).
▪️  Jumlah keturunannya: 2 putri (Ratsiya dan Za’rita).
▪️  Tempat wafat: Desa Shafrah di Syam (Syria).
▪️  Sebutan kaumnya: Kaum Luth.
▪️  Namanya disebut dalam Al-Quran sebanyak: 27 kali.
▪️  Nabi Luth As merupakan keponakan Nabi Ibrahim As. Allah SWT mengutusnya untuk kaum Sodom dan Gomorrah yang memiliki perilaku seks yang menyimpang.


9. Ishaq AS.
▪️  Nama: Ishaq bin Ibrahim.
▪️  Garis Keturunan: Adam As. > Syits > Anusy > Qinan > Mihlail > Yarid > Idris As. > Matusyalih > Lamak > Nuh As. > Sam > Arfakhsyad > Syalih > Abir > Falij > Ra’u > Saruj > Nahur > Tarakh > Ibrahim As. > Ishaq As.
▪️  Usia: 180 tahun.
▪️  Periode sejarah: 1897-1717 SM.
▪️  Tempat diutus: Kota al-Khalil (Hebron) di daerah Kan’an (Kana’an).
▪️  Jumlah keturunannya: 2 anak (termasuk Nabi Ya’qub As./Israel).
▪️  Tempat wafat: Al-Khalil (Hebron).
▪️  Sebutan kaumnya: Bangsa Kan’an.
▪️  Namanya disebut dalam Al-Quran sebanyak: 17 kali.
▪️  Dalam Alquran disebutkan Nabi Ishaq memiliki ilmu, akhlak, dan perbuatan yang baik.

10. Ya’qub AS.
▪️  Nama: Ya’qub/Israel bin Ishaq.
▪️  Garis Keturunan: Adam As. > Syits > Anusy > Qinan > Mihlail > Yarid > Idris As. > Matusyalih > Lamak > Nuh As. > Sam > Arfakhsyad > Syalih > Abir > Falij > Ra’u > Saruj > Nahur > Tarakh > Ibrahim As. > Ishaq As. > Ya’qub As.
▪️  Usia: 147 tahun.
▪️  Periode sejarah: 1837-1690 SM.
▪️  Tempat diutus: Syam (Syria).
▪️  Jumlah keturunannya: 12 anak laki-laki (Rubin, Simeon, Lewi, Yahuda, Dan, Naftali, Gad, Asyir, Isakhar, Zebulaon, Yusuf dan Benyamin) dan 2 anak perempuan (Dina dan Yathirah).
▪️  Tempat wafat: Al-Khalil (Hebron), Palestina.
▪️  Sebutan kaumnya: Bangsa Kan’an.
▪️  Namanya disebut dalam Al-Quran sebanyak: 18 kali.
▪️  Nabi Yaqub As digambarkan pribadi yang memiliki karakter yang kuat dan keimanan yang luar biasa.

11. Yusuf AS.
▪️  Nama: Yusuf bin Ya’qub.
▪️  Garis Keturunan: Adam As. > Syits > Anusy > Qinan > Mihlail > Yarid > Idris As. > Matusyalih > Lamak > Nuh As. > Sam > Arfakhsyad > Syalih > Abir > Falij > Ra’u > Saruj > Nahur > Tarakh > Ibrahim As. > Ishaq As. > Ya’qub As. > Yusuf As.
▪️  Usia: 110 tahun.
▪️  Periode sejarah: 1745-1635 SM.
▪️  Tempat diutus: Mesir.
▪️  Jumlah keturunannya: 3 anak; 2 laki-laki dan 1 perempuan.
▪️  Tempat wafat: Nablus.
▪️  Sebutan kaumnya: Heksos dan Bani Israel.
▪️  Namanya disebut dalam Al-Quran sebanyak: 58 kali.
▪️  Nabi Yusuf As pernah bermimpi kalau bulan, matahari, dan bintang bersujud padanya. Sejak itulah, Nabi Yaqub mengetahui bahwa putranya akan menjadi orang besar.

12. Syu’aib AS.
▪️  Nama: Syu’aib bin Mikail.
▪️  Garis Keturunan: Adam As. > Syits > Anusy > Qinan > Mihlail > Yarid > Idris As. > Matusyalih > Lamak > Nuh As. > Sam > Arfakhsyad > Syalih > Abir > Falij > Ra’u > Saruj > Nahur > Tarakh > Ibrahim As. > Madyan > Yasyjur > Mikail > Syu’aib As.
▪️  Usia: 110 tahun.
▪️  Periode sejarah: 1600-1490 SM.
▪️  Tempat diutus: Madyan (pesisir Laut Merah di tenggara Gunung Sinai).
▪️  Jumlah keturunannya: 2 anak perempuan.
▪️  Tempat wafat: Yordania.
▪️  Sebutan kaumnya: Madyan dan Ash-habul Aikah.
▪️  Namanya disebut dalam Al-Quran sebanyak: 11 kali.
▪️  Nabi Syuaib As diutus untuk kaum Madyan, kaum ini ingkar dan menolak ajakan Nabi Syuaib As untuk menyembah kepada Allah SWT. Karena tetap ingkar dan tak mengikuti Nabi Syuaib, maka Allah memberikan ujian berupa badai panas, mendatangkan awan hitam, hingga gempa bumi yang membinasakan.

13. Ayyub AS.
▪️  Nama: Ayyub bin Amush.
▪️  Garis Keturunan: Adam As. > Syits > Anusy > Qinan > Mihlail > Yarid > Idris As. > Matusyalih > Lamak > Nuh As. > Sam > Arfakhsyad > Syalih > Abir > Falij > Ra’u > Saruj > Nahur > Tarakh > Ibrahim As. > Ishaq As. > al-‘Aish > Rum > Tawakh > Amush > Ayub As.
▪️  Usia: 120 tahun.
▪️  Periode sejarah: 1540-1420 SM.
▪️  Tempat diutus: Dataran Hauran.
▪️  Jumlah keturunannya: 26 anak.
▪️  Tempat wafat: Dataran Hauran.
▪️  Sebutan kaumnya: Bangsa Arami dan Amori, di daerah Syria dan Yordania.
▪️  Namanya disebut dalam Al-Quran sebanyak: 4 kali.
▪️  Nabi tersabar ini diuji oleh Allah SWT melalui penderitaan panjang dengan penyakit kulit hingga hartanya habis namun tetap taat kepada Allah SWT.

14. Dzulkifli AS.
▪️  Nama: Dzulkifli/Bisyr/Basyar bin Ayyub.
▪️  Garis Keturunan: Adam As. > Syits > Anusy > Qinan > Mihlail > Yarid > Idris As> Matusyalih > Lamak > Nuh As. > Sam > Arfakhsyad > Syalih > Abir > Falij > Ra’u > Saruj > Nahur > Tarakh > Ibrahim As. > Ishaq As. > al-‘Aish > Rum > Tawakh > Amush > Ayyub As. > Dzulkifli As.
▪️  Usia: 75 tahun.
▪️  Periode sejarah: 1500-1425 SM.
▪️  Tempat diutus: Damaskus dan sekitarnya.
▪️  Tempat wafat: Damaskus.
▪️  Sebutan kaumnya: Bangsa Arami dan Amori (Kaum Rom), Syria dan Yordania.
▪️  Namanya disebut dalam Al-Quran sebanyak: 2 kali.
▪️  Nabi Zulkifli As adalah anak satu-satunya dari Nabi Ayyub As yang selamat dari reruntuhan rumah.

15. Musa AS.
▪️  Nama: Musa bin Imran, nama Ibunya Yukabad atau Yuhanaz Bilzal.
▪️  Garis Keturunan: Adam As. > Syits > Anusy > Qinan > Mihlail > Yarid > Idris As. > Matisyalih> Lamak > Nuh As. > Sam > Arfakhsyad > Syalih > Abir > Falij > Ra’u > Saruj > Nahur > Tarakh > Ibrahim As. > Ishaq As. > Ya’qub As. > Lawi > Azar > Qahats > Imran > Musa As.
▪️  Usia: 120 tahun.
▪️  Periode sejarah: 1527-1407 SM.
▪️  Tempat diutus: Sinai di Mesir.
▪️  Jumlah keturunannya: 2 anak, Azir dan Jarsyun, dari istrinya bernama Shafura binti Syu’aib As.
▪️  Tempat wafat: Gunung Nebu (Bukit Nabu’) di Jordania (sekarang).
▪️  Sebutan kaumnya: Bani Israel dan Fir’aun (gelar raja Mesir).
▪️  Namanya disebut dalam Al-Quran sebanyak: 136 kali.
▪️  Dijuluki sebagai Rasul Ulul Azmi, yang dikenal memiliki kesabaran dan ketabahan yang luar biasa dalam menghadapi penderitaan dan gangguan untuk menjalankan tugasnya.
▪️  Kisah Nabi Musa yang paling terkenal ketika tongkatnya mampu membelah lautan ketika dikejar Raja Fir'aun.

16. Harun AS.
▪️  Nama: Harun bin Imran, istrinya bernama Ayariha.
▪️  Garis Keturunan: Adam As. > Syits > Anusy > Qinan > Mihlail > Yarid > Idris As. > Matusyalih > Lamak > Nuh As. > Sam > Arfakhsyad > Syalih > Abir > Falij > Ra’u > Saruj > Nahur > Tarakh > Ibrahim As. > Ishaq As. > Ya’qub As. > Lawi > Azar > Qahats > Imran > Harun As.
▪️  Usia: 123 tahun.
▪️  Periode sejarah: 1531-1408 SM.
▪️  Tempat diutus: Sinai di Mesir.
▪️  Tempat wafat: Gunung Nebu (Bukit Nabu’) di Jordania (sekarang).
▪️  Sebutan kaumnya: Bani Israel dan Fir’aun (gelar raja Mesir).
▪️  Namanya disebut dalam Al-Quran sebanyak: 20 kali.
▪️  Nabi Harun As dikaruniai kemampuan berbahasa yang luar biasa.

17. Daud AS.
▪️  Nama: Daud bin Isya.
▪️  Garis Keturunan: Adam As. > Syits > Anusy > Qinan > Mihlail > Yarid > Idris As. > Matusyalih > Lamak > Nuh As. > Sam > Arfakhsyad > Syalih > Abir > Falij > Ra’u > Saruj > Nahur > Tarakh > Ibrahim As. > Ishaq As. > Yahudza > Farish > Hashrun > Aram > Aminadab > Hasyun > Salmun > Bu’az > Uwaibid > Isya > Daud As.
▪️  Usia: 100 tahun.
▪️  Periode sejarah: 1063-963 SM.
▪️  Tempat diutus: Palestina (dan Israel).
▪️  Jumlah keturunannya: 1 anak, Sulaiman As.
▪️  Tempat wafat: Baitul Maqdis (Yerusalem).
▪️  Sebutan kaumnya: Bani Israel.
▪️  Namanya disebut dalam Al-Quran sebanyak: 18 kali.
▪️  Nabi Daud memiliki mukjizat kitab Zabur. Nabi Daud juga bisa berkomunikasi dengan
burung, memiliki suara merdu dan bisa melunakkan besi dengan tangan kosong.

18. Sulaiman AS.
▪️  Nama: Sulaiman bin Daud.
▪️  Garis Keturunan: Adam As. >. Syits > Anusy > Qinan > Mihlail > Yarid > Idris As. > Matisyalih > Lamak > Nuh As. > Sam > Arfakhsyad > Syalih > Abir > Falij > Ra’u > Saruj > Nahur > Tarakh > Ibrahim As. > Ishaq As. > Yahudza > Farish > Hashrun > Aram > Aminadab > Hasyun > Salmun > Bu’az > Uwaibid > Isya > Daud As. > Sulaiman As.
▪️  Usia: 66 tahun.
▪️  Periode sejarah: 989-923 SM.
▪️  Tempat diutus: Palestina (dan Israel).
▪️  Jumlah keturunannya: 1 anak, Rahab’an.
▪️  Tempat wafat: Baitul Maqdis (Yerusalem).
▪️  Sebutan kaumnya: Bani Israel.
▪️  Namanya disebut dalam Al-Quran sebanyak: 21 kali.
▪️  Nabi Sulaiman As terkenal sebagai raja yang kaya raya dan berkuasa. Salah satu mukjizat Nabi Sulaiman As adalah bisa bicara dengan binatang, serta memiliki bala tentara dari kalangan manusia, jin, dan hewan.

19. Ilyas AS.
▪️  Nama: Ilyas bin Yasin.
▪️  Garis Keturunan: Adam As. > Syits > Anusy > Qinan > Mihlail > Yarid > Idris As. > Matusyalih > Lamak > Nuh As. > Sam > Arfakhsyad > Syalih > Abir > Falij > Ra’u > Saruj > Nahur > Tarakh > Ibrahim As. > Ishaq As. > Ya’qub As. > Lawi > Azar > Qahats > Imran > Harun As. > Alzar > Fanhash > Yasin > Ilyas As.
▪️  Usia: 60 tahun di bumi.
▪️  Periode sejarah: 910-850 SM.
▪️  Tempat diutus: Ba’labak (Lebanon).
▪️  Tempat wafat: Diangkat Allah ke langit.
▪️  Sebutan kaumnya: Bangsa Fenisia.
▪️  Namanya disebut dalam Al-Quran sebanyak: 4 kali.
▪️  Nabi Ilyas As merupakan utusan Allah SWT bagi kaum Bani Israil yang gemar menyembah patung yang diberi nama Ba'al. Meski telah menerima dakwah dari Nabi Ilyas, akan tetapi mereka tetap ingkar hingga Allah menurunkan azab berupa kekeringan yang panjang.

20. Ilyasa’ AS.
▪️  Nama: Ilyasa’ bin Akhthub.
▪️  Garis Keturunan: Adam As. > Syits > Anusy > Qinan > Mihlail > Yarid > Idris As. > Matusyalih > Lamak > Nuh As. > Sam > Arfakhsyad > Syalih > Abir > Falij > Ra’u > Saruj > Nahur > Tarakh > Ibrahim As. > Ishaq As. > Ya’qub As. > Yusuf As. > Ifrayim > Syutlim > Akhthub > Ilyasa’ As.
▪️  Usia: 90 tahun.
▪️  Periode sejarah: 885-795 SM.
▪️  Tempat diutus: Jaubar, Damaskus.
▪️  Tempat wafat: Palestina.
▪️  Sebutan kaumnya: Bangsa Arami dan Bani Israel.
▪️  Namanya disebut dalam Al-Quran sebanyak: 2 kali.
▪️  Nabi Ilyasa As diberikan tugas untuk melanjutkan dakwah Nabi Ilyas untuk Bani Israil. Salah satu mukjizat Nab Ilyasa As adalah menghidupkan orang mati atas izin Allah SWT.

21. Yunus AS.
▪️  Nama: Yunus/Yunan/Dzan Nun bin Matta binti Abumatta, Matta adalah nama Ibunya. 
(Catatan: Tidak ada dari para nabi yang dinasabkan ke Ibunya kecuali Yunus dan Isa As.).
▪️  Garis Keturunan: Adam As. > Syits > Anusy > Qinan > Mihlail > Yarid > Idris As. > Matusyalih > Lamak > Nuh As. > Sam > Arfakhsyad > Syalih > Abir > Falij > Ra’u > Saruj > Nahur > Tarakh > Ibrahim As. > Ishaq As. > Ya’qub As. > Yusuf As. > Bunyamin > Abumatta > Matta > Yunus As.
▪️  Usia: 70 tahun.
▪️  Periode sejarah: 820-750 SM.
▪️  Tempat diutus: Ninawa, Irak.
▪️  Tempat wafat: Ninawa, Irak.
▪️  Sebutan kaumnya: Bangsa Asyiria, di utara Irak.
▪️  Namanya disebut dalam Al-Quran sebanyak: 5 kali.
▪️  Mukjizat Nabi Yunus As adalah tetap selamat ketika ditelan ikan Paus.

22. Zakariya AS.
▪️  Nama: Zakariya bin Dan.
▪️  Garis Keturunan: Adam As. > Syits > Anusy > Qinan > Mihlail > Yarid > Idris As. > Matusyalih > Lamak > Nuh As. > Sam > Arfakhsyad > Syalih > Abir > Falij > Ra’u > Saruj > Nahur > Tarakh > Ibrahim As. > Ishaq As. > Yahudza > Farish > Hashrun > Aram > Aminadab > Hasyun > Salmun > Bu’az > Uwaibid > Isya > Daud As. > Sulaiman As. > Rahab’am > Aynaman > Yahfayath > Syalum > Nahur > Bal’athah > Barkhiya > Shiddiqah > Muslim > Sulaiman > Daud > Hasyban > Shaduq > Muslim > Dan > Zakariya As.
▪️  Usia: 122 tahun.
▪️  Periode sejarah: 91 SM-31 M.
▪️  Tempat diutus: Palestina.
▪️  Jumlah keturunannya: 1 anak.
▪️  Tempat wafat: Halab (Aleppo).
▪️  Sebutan kaumnya: Bani Israel.
▪️  Namanya disebut dalam Al-Quran sebanyak: 12 kali.
▪️  Nabi Dzakaria As adalah keturunan Nabi Daud As dan Nabi Sulaiman As.

23. Yahya AS.
▪️  Nama: Yahya bin Zakariya.
▪️  Garis Keturunan: Adam As. > Syits > Anusy > Qinan > Mihlail > Yarid > Idris As. > Matusyalih > Lamak > Nuh As. > Sam > Arfakhsyad > Syalih > Abir > Falij > Ra’u > Saruj > Nahur > Tarakh > Ibrahim As. > Ishaq As. > Yahudza > Farish > Hashrun > Aram > Aminadab > Hasyun > Salmun > Bu’az > Uwaibid > Isya > Daud As. > Sulaiman As. > Rahab’am > Aynaman > Yahfayath > Syalum > Nahur > Bal’athah > Barkhiya > Shiddiqah > Muslim > Sulaiman > Daud > Hasyban > Shaduq > Muslim > Dan > Zakariya As. > Yahya As.
▪️  Usia: 32 tahun.
▪️  Periode sejarah: 1 SM-31 M.
▪️  Tempat diutus: Palestina.
▪️  Tempat wafat: Damaskus.
▪️  Sebutan kaumnya: Bani Israel.
▪️  Namanya disebut dalam Al-Quran sebanyak: 5 kali.
▪️  Nabi Yahya As adalah anak dari Nabi Zakaria As yang lahir ketika usianya sudah sangat tua. Nabi Yahya As ialah seorang yang berprinsip, integritasnya tinggi serta benar-benar menegakkan kebenaran.

24. Isa AS.
▪️  Nama: Isa bin Maryam binti Imran. (Catatan: Tidak ada dari para nabi yang dinasabkan ke Ibunya kecuali Yunus dan Isa As.).
▪️  Garis Keturunan: Adam As. > Syits > Anusy > Qinan > Mihlail > Yarid > Idris As. > Matusyalih > Lamak > Nuh As. > Sam > Arfakhsyad > Syalih > Abir > Falij > Ra’u > Saruj > Nahur > Tarakh > Ibrahim As. > Ishaq As. > Yahudza > Farish > Hashrun > Aram > Aminadab > Hasyun > Salmun > Bu’az > Uwaibid > Isya > Daud As. > Sulaiman As. > Rahab’am > Radim > Yahusafat > Barid > Nausa > Nawas > Amsaya > Izazaya > Au’am > Ahrif > Hizkil > Misyam > Amur > Sahim > Imran > Maryam > Isa As.
▪️  Usia: 33 tahun di bumi.
▪️  Periode sejarah: 1 SM-32 M.
▪️  Tempat diutus: Palestina.
▪️  Tempat wafat: Diangkat oleh Allah ke langit.
▪️  Sebutan kaumnya: Bani Israel.
▪️  Namanya disebut dalam Al-Quran sebanyak: 21 kali, sebutan al-Masih sebanyak 11 kali, dan sebutan Ibnu (Putra) Maryam sebanyak 23 kali.
▪️  Dijuluki sebagai Rasul Ulul Azmi, yang dikenal memiliki kesabaran dan ketabahan yang luar biasa dalam menghadapi penderitaan dan gangguan untuk menjalankan tugasnya.
▪️  Nabi Isa As terlahir dengan mukjizat Allah SWT dari seorang perempuan suci bernama Maryam. Beliau mendapatkan mukjizat kitab Injil dan menjadi nabi dari umat Nasrani.

25. Muhammad SAW.
▪️  Nama: Muhammad bin Abdullah.
▪️  Garis Keturunan Ayah: Adam As. > Syits > Anusy > Qinan > Mihlail > Yarid > Idris As. > Matusyalih > Lamak > Nuh As. > Sam > Arfakhsyad >Syalih > Abir > Falij > Ra’u > Saruj > Nahur > Tarakh > Ibrahim As. > Ismail As. > Nabit > Yasyjub > Ya’rub > Tairah > Nahur > Muqawwim > Udad > Adnan > Ma’ad > Nizar > Mudhar > Ilyas > Mudrikah > Khuzaimah > Kinanah > an-Nadhar > Malik > Quraisy (Fihr) > Ghalib > Lu’ay > Ka’ab > Murrah > Kilab > Qushay > Zuhrah > Abdu Manaf > Hasyim > Abdul Muthalib > Abdullah > Muhammad Saw.
▪️  Usia: 62 tahun.
▪️  Periode sejarah: 570-632 M.
▪️  Tempat diutus: Mekkah.
▪️  Jumlah keturunannya: 7 anak; 3 laki-laki Qasim, Abdullah dan Ibrahim, dan 4 perempuan Zainab, Ruqayyah, Ummi Kultsum dan Fatimah az-Zahra.
▪️  Tempat wafat: Madinah.
▪️  Sebutan kaumnya: Bangsa Arab.
▪️  Namanya disebut dalam Al-Quran sebanyak: 25 kali.
▪️  Dijuluki sebagai Rasul Ulul Azmi, yang dikenal memiliki kesabaran dan ketabahan yang luar biasa dalam menghadapi penderitaan dan gangguan untuk menjalankan tugasnya.
▪️  Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir sekaligus penutup. Mukjizat Nabi Muhammad SAW adalah kitab suci Al-Qur'an, sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya yang diturunkan oleh Allah SWT.

Di dalam Al Quran, juga disebutkan beberapa identitas lainnya, namun tidak ada dasar/petunjuk sehingga mereka dapat dikatakan sebagai nabi. Begitu pula sekali pun Al Quran menyebutkan istilah "nabi-nabi" atau "para nabi", namun tidak disebutkan jelas identitas orang yang dimaksud.

Di antara sejumlah Nabi dan Rasul ada lima orang yang dikenal memiliki kesabaran dan ketabahan yang luar biasa dalam menghadapi penderitaan dan gangguan untuk menjalankan tugasnya. Kelimanya disebut sebagai Rasul ulul azmi.

Nama-nama Rasul Allah mendapat julukan Ulul Azmi :
1. Nuh A.s.
2. Ibrahim A.s.
3. Musa A.s.
4. Isa A.s.
5. Muhammad Saw.

2.6 Mengenai Rasulullah

2.6.1 Keteladanan Rasulullah

Banyak sekali keteladan yang ada pada diri Rasulullah yang dapat kita teladani dalam kehidupan sehari hari. Di antaranya iman dan takwanya yang kuat dalam kondisi apa pun para Rasul tetap teguh dan tabah dalam menjalankan ajaran-ajaran Allah, akhlaknya yang mulia, terpuji selalu menjaga diri dari perbuatan maksiat dan dosa. Sebagai seorang muslim sudah sepantasnya kita meneladani sifat-sifat Rasulullah karena semua yang diajarkan Rasulullah mengandung kemaslahatan bagi kita semua baik di dunia maupun di akhirat.

2.6.2 Kewajiban kita kepada Rasulullah

1. Membenarkan apa yang disampaikannya. Apa yang beliau katakan bukanlah dari hawa nafsunya, melainkan wahyu Allah. Maka seorang muslim wajib membenarkan apa yang beliau sampaikan itu.

2. Mentaati perintahnya, apa yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya dilaksanakan semaksimal kemampuan kita.

3. Menjauhi apa yang dilarangnya.

4. Tidak beribadah kecuali dengan apa yang disyariatkannya.

5. Mengimaninya. Beriman kepada Allah berarti harus beriman kepada Rasul.

6. Mencintainya. Lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya disbanding cinta kepada yang lain bahkan kepada dirinya sendiri adalah tanda kesempurnaan iman.

7. Mengagungkannya. Sudah semestinya beliau diagungkan karena kemuliaannya. Namun pengagungan ini tidak boleh sampai mengkultuskannya.

8. Menolong dan membelanya.

9. Mencintai para pecintanya.

10. Menghidupkan sunnahnya. Baik dalam ibadah umum maupun khusus yang diajarkan beliau, hendaknya dihidupkan dan dibudayakan agar hidup kita diberkahi Allah.

11. Memperbanyak shalawat kepadanya. Tanda cinta dan bangga kepada Rosululloh antara lain dibuktikan dengan memperbanyak shalawat atas beliau. Bahkan ketika kita mendengar nama beliau disebut kita mestimenyahutnya dengan bacaan shalawat.

12. Mengikuti manhajnya. Ajaran beliau adalah bagian dari sistem Islam untuk mengatur segala aspek kehidupan.

13. Mewarisi risalahnya. Mewarisi risalahnya adalah dengan menjaga, membela, dan memperjuangkan risalah beliau.[7]

Bab III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Rasul adalah seseorang yang penting bagi manusia, khususnya umat islam, karena tanpa Rasul kita tidak bisa melaksanakan syariat islam dengan baik. Selain itu kita juga harus mengetahui berapa jumlah Rasul, kita juga harus mengimani Rasul, karena telah dijelaskan dalam Al Quran dan hadist serta Rasulullah adalah panutan yang baik untuk kita contoh baik secara bathin dan fisik.

3.1 Kritik dan Saran

Marilah kita menjadikan kehidupan maupun sifat pribadi beliau yaitu Rasulullah sebagai contoh atau panutan dalam kehidupan sehari-hari kita yang sesuai dengan syariah yang semestinya dan sekaligus membawa kita kedalam kehidupan yang bahagia baik itu dunia dan akhirat kelak nanti.

DAFTAR PUSTAKA

[1] http://ahmed-saepudin.blogspot.co.id/2013/02/pengertian-marifatul-rasul.html,7/10/17,21.39 WIB

[2] Zulkifli, “Gelar dalam islam sejarah, asal usul dan makna gelar dalam islam”, hal 58,26/11/17,15.30 WIB

[3] https://fadhlihsan.wordpress.com/2010/02/05/5-perbedaan-antara-rasul-dengan-nabi/,16/11/17, 18.58 WIB

[4] https://id.wikipedia.org/wiki/Nabi-Nabi_Yang_Disebut_Dalam_Al-Qur%27an

[5] https://biografi-tokoh-ternama.blogspot.com/2016/01/biodata-lengkap-25-nabi-dan-rasul-islam.html

[6] https://news.detik.com/berita/d-5345189/25-nama-nama-nabi-dan-rasul-beserta-tugasnya-bisa-dikenalkan-sejak-dini.

[7] https://marzukiwafi.wordpress.com/2011/02/08/meneladani-nabi-muhammad-saw-dalam-kehidupan-sehari-hari/26/11/17,22.00 WIB

3 komentar:

  1. "Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh". (QS.An-Nisa: 136)

    BalasHapus
  2. Mengenal Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam, oleh : Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab

    Referensi:
    https://almanhaj.or.id/458-mengenal-nabi-muhammad-shallallahu-alaihi-wa-sallam.html

    BalasHapus
  3. “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (QS: Al-Ahzâb [33]: 21).

    BalasHapus