Sabtu, 17 September 2022

Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka

| Live google meet |  Ahad, 18 September 2022 Jam 10:15 - 11:45 WIB |
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kurikulum
Dosen pengampu : Muflihin Al Mufti, M.Pd
Oleh Kelompok 10 Angkatan 5:
1. Efni Redho (PAI)
2. Fitrianti A (PAI)
3. Roslina Asis (PAI)
4. Putri Rahemah (SBA)
5. Nur Fadhillah (PAI)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah atas segala kelimpahan karunia Allah subhanahu wa ta’ ala atas izin-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tak lupa pula kami kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Beserta keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh umatnya yang senantiasa istiqomah hingga akhir zaman.

Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan kurikulum berjudul “Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka” dan bahan penambahan ilmu pengetahuan serta informasi yang semoga bermanfaat.

Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal mungkin. Namun, kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan.

Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini mohon kritik, saran dan pesan dari semua yang membaca makalah ini terutama dosen mata kuliah Pendidikan kurikulum yang kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami.

Ranai, 15 September 2022
Penyusun Makalah Kelompok 10

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB 2 : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
2.2 Implementasi Kurikulum
2.3 Perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka
2.4 Alasan Kurikukum 2013 diganti dengan Kurikulum Merdeka.
BAB 3 : PENUTUP.
3.1 Kesimpulan.
3.2 Kritik dan Saran.
DAFTAR PUSTAKA.

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pandemi Covid-19 membuat banyak sekali perubahan di berbagai sektor, salah satunya adalah pendidikan. Masa pandemi Covid-19 merupakan sebuah kondisi khusus yang menyebabkan ketertinggalan pembelajaran atau learning loss yang berbeda-beda pada ketercapaian kompetensi peserta didik. Indonesia juga telah lama mengalami krisis pembelajaran. Perubahan kurikulum merupakan salah satu perubahan sistemik yang dapat memperbaiki dan memulihkan pembelajaran. Kurikulum menentukan materi yang diajarkan di kelas. Selain itu, kurikulum juga mempengaruhi kecepatan dan metode mengajar yang digunakan guru untuk memenuhi kebutuhan peserta didik. Melihat berbagai tantangan yang terjadi, Salah satu upaya yang dilakukan Kemendikbudristek guna mengatasi permasalahan yang ada ialah mengganti Kurikulum 2013 dan mencanangkan Kurikulum Merdeka. Perombakan kurikulum dilakukan untuk menjadikan Indonesia lebih baik dalam dunia pendidikan.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang dipaparkan, kami mengambil beberapa rumusan masalah yaitu;
1. Apa Pengertian Kurikum 2013 dan Kurikulum Merdeka?
2. Bagaimana Implementasi Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka?
3. Apa Perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka?
4. Apa Alasan Kurikulum 2013 diganti dengan Kurikulum Merdeka?

1.3 Tujuan

Dari rumusan masalah yang kami temukan, maka kami menentukan tujuan dari makalah ini yaitu;
a. Mengetahui Pengertian Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka
b. Mengetahui implementasi Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka
c. Mengetahui perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka
d. Mengetahui alasan Kurikulum 2013 diganti dengan Kurikulum Merdeka

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 ini memiliki empat aspek dalam sistem penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, aspek sikap, dan aspek spiritual. Kurikulum ini lebih mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan yang berkarakter. Siswa dituntut untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran, siswa paham terhadap materi, siswa aktif berdiskusi dan mampu presentasi, serta siswa harus memiliki sopan santun dan disiplin yang tinggi.

Titik beratnya, kurikulum ini disusun untuk mendorong peserta didik agar lebih baik dalam melakukan penelitian, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasi atau mempresentasikan apa yang mereka peroleh atau yang mereka ketahui setelah mereka menerima materi pembelajaran. Objek yang menjadi pembelajaraan pada kurikulum ini adalah fenomena alam, sosial, dan budaya. Mereka akan menjadi individu yang lebih aktif, kreatif, dan inovatif.

Karakteristik penilaian dalam kurikulum 2013 adalah penilaian dari belajar tuntas, yakni capaian minimal dari kompetensi setiap muatan pelajaran yang harus dikuasai peserta didik dalam kurun waktu belajar tertentu.

Keberhasilan penerapan kurikulum 2013 ditentukan oleh guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan. Namun, sosok yang utama dalam penerapan kurikulum itu adalah guru. Untuk itu, guru masa depan diharapkan mampu membelajarkan siswa untuk menulis dan berbicara sebagai implementasi dari kurikulum 2013 ini. Guru juga harus selalu mengupgrade kemampuan, kreatif, dan inovatif dalam proses pembelajaran agar guru tidak ketinggalan zaman, mampu menciptakan suasana dalam proses pembelajaran menjadi aktif, efektif, dan menyenangkan. Dan tentunya siswa akan sangat paham ketika metode yang digunakan guru begitu efektif untuk siswa. Guru sebagai pendidik di sekolah dituntut pula untuk mampu mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan mengembangkan kecakapan abad 21 dalam proses pembelajarannya. Kecakapan abad 21 tersebut meliputi 3 hal, yakni :

 Penguatan Pendidikan Karakter (PPK),
 Kompetensi 4C (Critical thinking skills, Collaboration skills, Creativity skills, Communication skills), dan
 Kecakapan literasi dasar (literasi bahasa dan sastra, literasi numeracy, literasi sains, literasi digital, literasi keuangan, dan literasi budaya dan kewarganegaraan).

Dalam kurikulum 2013 ini, guru dituntut untuk secara profesional :
 Merancang pembelajaran efektif dan bermakna,
 Mengorganisasikan pembelajaran,
 Memilih pendekatan pembelajaran yang tepat,
 Menentukan prosedur pembelajaran dan pembentukan kompetensi secara efektif, dan menetapkan kriteria keberhasilan.

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler dengan pembelajaran yang beragam. Pembelajaran akan lebih maksimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan memperkuat kompetensinya. Kurikulum Merdeka tidak dilaksanakan serentak dan massif, hal ini sesuai kebijakan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikburistek) yang memberikan keleluasaan satuan pendidikan dalam mengimplementasikan kurikulum. Melalui kurikulum ini, guru dapat memilih perangkat ajar untuk menyesuaikan kebutuhan belajar dan minat masing-masing peserta didik. Kurikulum Merdeka nantinya akan digunakan untuk seluruh satuan pendidikan mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, Pendidikan Khusus dan Kesetaraan. Kurikulum Merdeka menjadi opsi tambahan selama 2022-2024. Kemendikbud Ristek juga akan melakukan pengkajian ulang pada tahun 2024 mendatang. Kurikulum ini merujuk pada pandemi COVID-19 yang memiliki banyak kendala dalam proses pembelajaran di satuan pendidikan, yang awalnya sebelum pandemi kurikulum yang diterapkan adalah Kurikulum 2013.

2.2 Impelementasi Kurikulum

Implementasi adalah proses menerapkan rencana kurikulum dalam bentuk pembelajaran yang melibatkan interaksi siswa dengan guru dalam konteks lingkungan sekolah baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

1. Implementasi kurikulum 2013

Ø Merancang pembelajaran secara efektif dan bermakna.
Implementasi kurikulum 2013 merupakan aktualisasi kurikulum dalam pembelajaran dan pembentukan kompetensi serta karakter peserta didik. Hal tersebut menuntut keaktifan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan berbagai kegiatan sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan. Guru harus menyadari bahwa pembelajaran memiliki sifat yang sangat kompleks karena melibatkan aspek pedagogi, psikologi, dan didaktis secara bersamaan.

Ø Mengorganisasikan pembelajaran.
Implementasi kurikulum 2013 menuntut guru untuk mengorganisasikan pembelajaran secara efektif. Sedikitnya terdapat lima hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan pengorganisasian pembelajaran dalam implementasi kurikulum 2013, yaitu pelaksanaan pembelajaran, pengadaan dan pembinaan tenaga ahli, pendayagunaan tenaga ahli dan sumber daya masyarakat, serta pengembangan dan penataan kebijakan.

Ø Memilih dan menentukan pendekatan pembelajaran.
Implementasi kurikulum 2013 berbasis kompetensi dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan. Pendekatan tersebut antara lain pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning), bermain peran, pembelajaran partisipatif (participative teaching and learning), belajar tuntas (mastery learning), dan pembelajaran konstruktivisme (constructivism teaching and learning).

Ø Melaksanakan pembelajaran, pembentukan kompetensi, dan karakter.
Pembelajaran dalam menyukseskan implementasi kurikulum 2013 merupakan keseluruhan proses belajar, pembentukan kompetensi dan karakter peserta didik yang direncanakan. Untuk kepentingan tersebut, maka kompetensi inti, kompetensi dasar, materi standart, indikator hasil belajar, dan waktu yang harus ditetapkan sesuai dengan kepentingan pembelajaran sehinga peserta didik diharapkan memperoleh kesempatan dan pengalaman belajar yang optimal. Dalam hal ini, pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Pada umumnya kegiatan pembelajaran mencakup kegiatan awal atau pembukaan, kegiatan inti atau pembentukan kompetensi dan karakter, serta kegiatan akhir atau penutup.

2. Implementasi Kurikulum Merdeka

- Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka

Ø Perencanaan:
• Perancangan kurikulum operasional satuan pendidikan.
• Perancangan alur tujuan pembelajaran.
• Perencanaan pembelajaran serta asesmen.
• Pemanfaatan dan pengembangan perangkat ajar.
• Perencanaan proyek penguatan profil pelajar Pancasila.

Ø Pelaksanaan Pembelajaran:
• Penerapan proyek penguatan profil pelajar Pancasila.
• Penerapan pembelajaran yang fokus kepada siswa.
• Keterpaduan penilaian dalam pembelajaran.
• Pembelajaran yang sesuai tahap belajar murid jenjang dasar dan menengah.
• Kolaborasi antar guru untuk kepentingan kurikulum dan pembelajaran.
• Kolaborasi bersama orang tua atau keluarga dalam pembelajaran.
• Kolaborasi dengan masyarakat atau komunitas atau juga industri.
• Refleksi, evaluasi, serta peningkatan kualitas penerapan kurikulum.

- Kekhususan Implementasi Kurikulum Merdeka untuk tiap jenjang

1. SMA
 Pendampingan bakat dan minat.
 Pemilihan mata pelajaran untuk peserta didik kelas XI dan XII.

2. SMK
 Peran kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran yang memiliki kemampuan manajerial berbasis industri.
 Keselarasan kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja
 Penegasan peran guru BK saat pemilihan jurusan
 Penguatan pengetahuan vokasional.

3. Pendidikan khusus
 Penilaian pembelajaran.
 Kolaborasi bersama orang tua atau keluarga dan masyarakat atau industri.

Beberapa waktu lalu Kemendikbudristek juga membuka pendaftaran jalur mandiri bagi sekolah yang ingin bergabung dengan IKM untuk tahun ajaran 2022/2023. Batas waktu pendaftarannya pun telah ditutup pada 30 April 2022. Sekolah-sekolah tersebut juga terbagi ke dalam tiga kategori berdasarkan kondisi masing-masing, yaitu:

Ø Mandiri Belajar: satuan pendidikan mengaplikasikan beberapa bagian atau prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti kurikulum yang sedang diterapkan di satuan PAUD, kelas 1, kelas 7, dan kelas 10.

Ø Mandiri Berubah: satuan pendidikan bisa mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan perangkat ajar yang sudah disediakan untuk satuan PAUD, kelas 1, kelas 7, dan kelas 10.

Ø Mandiri Berbagi: satuan pendidikan sudah bisa mengembangkan sendiri perangkat ajarnya dalam penerapan Kurikulum Merdeka.

2.3 Perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka

Ø Kurikulum 2013 dirancang berdasarkan tujuan Sistem Pendidikan Nasional dan Standar Nasional Pendidikan, sedangkan Kurikulum Merdeka menambahkan pengembangan profil pelajar Pancasila.

Ø Jam Pelajaran (JP) pada Kurikulum 2013 diatur per minggu, sedangkan Kurikulum Merdeka menerapkan JP per tahun.

Ø Alokasi waktu pembelajaran pada Kurikulum Merdeka lebih fleksibel daripada Kurikulum 2013 yang melakukan pembelajaran rutin per minggu dengan mengutamakan kegiatan di kelas.

Ø Kurikulum 2013 memiliki empat aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, aspek sikap, dan perilaku, sedangkan Kurikulum Merdeka lebih mengutamakan projek penguatan profil pelajar Pancasila, kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler

💢 Jenjang SD

• Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 menerapkan penilaian berdasarkan empat Kompetensi Inti (KI) yaitu: Sikap Spiritual, Sikap Sosial, Pengetahuan, dan Keterampilan. Kurikulum 2013 menerapkan penilaian per semester, sehingga siswa mendapatkan nilai hasil belajar setiap mata pelajaran.

• Kurikulum Merdeka
Sementara kurikulum merdeka menerapkan penilaian berdasarkan fase, yaitu:
- Fase A (umumnya setara dengan kelas I dan II SD)
- Fase B (umumnya setara dengan kelas III dan IV SD), dan
- Fase C (umumnya setara dengan kelas V dan VI SD)

Kurikulum Merdeka tidak mewajibkan bahasa Inggris sebagai salah satu mata pelajaran karena didasarkan pada kemampuan sekolah. Kurikulum Merdeka juga menggabungkan mata pelajaran IPA dan IPS menjadi IPAS yang dimulai pada kelas 3 SD.

💢 Jenjang SMP

• Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 menerapkan penilaian per semester, sehingga siswa mendapatkan nilai hasil belajar setiap mata pelajaran. Kurikulum 2013 menerapkan penilaian berdasarkan empat Kompetensi Inti (KI) yaitu: Sikap Spiritual, Sikap Sosial, Pengetahuan, dan Keterampilan

• Kurikulum Merdeka
Sementara Kurikulum Merdeka hanya menerapkan satu fase penilaian, yaitu:
- Fase D (umumnya setara dengan kelas VII, kelas VIII dan kelas IX SMP).

Mata pelajaran Informatika merupakan mata pelajaran wajib. Satuan pendidikan atau peserta didik dapat memilih sekurang-kurangnya satu dari 5 (lima) mata pelajaran Seni dan Prakarya: Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, atau Prakarya.

💢 Jenjang SMA

• Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 menerapkan penilaian per semester, sehingga siswa mendapatkan nilai hasil belajar setiap mata pelajaran.

• Kurikulum Merdeka
Sementara kurikulum merdeka menerapkan penilaian berdasarkan fase, yaitu:
- Fase E (umumnya setara dengan kelas X SMA)
- Fase F (umumnya setara dengan kelas XI dan XII SMA)

Mata pelajaran IPA dan IPS di Kelas X SMA belum dipisahkan menjadi mata pelajaran yang lebih spesifik. Satuan pendidikan atau peserta didik dapat memilih sekurang-kurangnya satu dari lima mata pelajaran Seni dan Prakarya: Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, atau Prakarya. Di kelas X peserta didik mempelajari mata pelajaran umum (belum ada mata pelajaran pilihan). Peserta didik memilih mata pelajaran sesuai minat di kelas XI dan XII. Peserta didik memilih mata pelajaran dari kelompok mata pelajaran yang tersedia. Peserta didik menulis esai ilmiah sebagai syarat kelulusan.

2.4 Alasan Kurikukum 2013 diganti dengan Kurikulum Merdeka

Berikut merupakan keunggulan kurikulum merdeka untuk guru dan peserta didik, diantaranya yakni:

💢 Lebih sederhana dan mendalam

Hal pertama yang menjadi Kurikulum Merdeka adalah lebih sederhana dan mendalam. Hal tersebut disebabkan standar pencapaian di Kurikulum Merdeka jauh lebih sederhana, daripada Kurikulum 2013. Selain itu, materi yang diberikan juga lebih sedikit, sehingga dapat memberikan waktu untuk guru mendalami setiap konsep. Sebab, Kemdikbud tidak ingin materi yang terlalu banyak, akan menghilangkan esensi dari proses pembelajaran itu sendiri. Terlebih di dalam Kurikulum Merdeka ini, akan lebih fokus pada materi yang lebih esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada tiap fasenya. Di Kurikulum Merdeka ini, guru tidak akan terburu-buru dalam memberikan materi dan proses pembelajaran akan lebih menyenangkan.

💢 Lebih merdeka

Hal ini dapat digambarkan dari sebuah contoh, bahwa dalam program SMA, di tahun 2022 ini tidak ada lagi program peminatan bagi sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka. Dalam hal ini, peserta didik dapat memilih mata pelajaran sesuai dengan bakat, minat, dan aspirasinya. Sehingga keputusan akan diberikan secara luas dan merdeka bagi peserta didik, begitupun juga dengan guru yang akan diberikan hak untuk mundur ataupun maju di dalam Kurikulum Merdeka. Dengan menyesuaikan tahap dari pencapaian dan perkembangan peserta didiknya, sebab dari survey yang dilakukan oleh Kemdikbud, banyak guru yang terpaksa untuk maju, tanpa memikirkan siapa peserta didiknya yang ketinggalan. Dalam hal ini, guru bisa memilih untuk lebih cepat dalam memberikan materi atau lebih lambat di dalam Kurikulum Merdeka.

💢 Lebih relevan dan interaktif

Di luar dari kurikulum yang lebih sederhana, fleksibel, dan otonom. Itulah versi dari Kurikulum Merdeka. Di mana peserta didik dapat lebih aktif di dalam kelas, sebab guru akan memberikan yang di dalam kelas, untuk melakukan project based yang sangat besar. Alasan mengapa Kurikulum Merdeka relevan yaitu karena hal tersebut adalah kemampuan- kemampuan yang akan dibutuhkan peserta didik jika sudah lulus. Sebab, peserta didik harus mampu menghasilkan suatu karya, dan juga mampu berkolaborasi serta memikirkan hal-hal secara kreatif. Tentunya hal tersebut akan lebih jauh menyenangkan dan untuk mengembangkan karakter dari peserta didik. [1]
[1] https://www.babad.id/berita/pr-3643873031/alasan-kurikulum-2013-perlu-diganti-dengan-kurikulum-merdeka (diakses pada tanggal 15 september 2022)

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia telah mengalami krisis pembelajaran dalam waktu yang cukup lama. Hasil studi dan juga hasil ujian PISA (Programme for International Student Assessment) telah menunjukkan bahwa banyak anak Indonesia yang tidak mampu memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar. Terdapat kesenjangan pendidikan yang mencolok antar wilayah dan kelompok sosial di Indonesia. Dan hal ini diperparah dengan adanya pandemi Covid-19 yang melanda kurang lebih 3 tahun ini. Dalam usaha untuk memulihkan kembali pembelajaran yang disebabkan oleh pandemi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) mengeluarkan kebijakan dalam pengembangan Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini diberikan sebagai opsi tambahan dalam rangka melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. Pilihan kurikulum yang diberikan antara lain: Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat, dan Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka Belajar merupakan pengembangan dan penerapan dari kurikulum darurat yang diluncurkan untuk merespon dampak dari pandemi Covid-19. Tujuan merdeka belajar adalah untuk memitigasi ketertinggalan pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 secara efektif dan memulihkan pembelajaran dari krisis yang sudah lama dialami anak-anak Indonesia. Untuk memulihkan keadaan ini, diperlukan perubahan yang sistemik. Salah satunya melalui kurikulum sekolah. Untuk saat ini Kurikulum 2013 tetap dapat digunakan sembari sekolah bersiap-siap untuk menerapkan kurikulum baru ini. Setiap satuan pendidikan dapat menerapkan Kurikulum Merdeka secara bertahap berdasarkan kesiapan masing-masing.

3.2 Kritik dan Saran

Guru belum memiliki pengalaman dalam kemerdekaan belajar, jadi alangkah baiknya Kementerian Pendidikan lebih mengutamakan tentang sosialisasi tentang Kurikulum Merdeka dengan materi yang mudah dipahami.

Keterbatasan referensi. Buku teks yang ada saat ini dinilai masih berkualitas cukup rendah. Baik buku guru maupun siswa yang diterbitkan pusat perbukuan atau penerbit swasta belum memberikan referensi yang dapat membantu guru dalam memperoleh rujukan terkait bagaimana memfasilitasi pembelajaran berpusat pada siswa dengan efektif.

Akses yang Dimiliki dalam Pembelajaran. Adanya perbedaan akses digital dan akses internet yang belum merata juga menjadi kendala yang dihadapi guru dalam pelaksanaan merdeka belajar. Diharapkan untuk dikaji lebih lanjut mengenai hal ini.

Dalam upaya transformasi proses pembelajaran, guru mungkin membutuhkan waktu lebih untuk belajar lagi supaya dapat adaptif dengan tuntutan perubahan yang diharapkan.

Kebijakan mengubah kurikulum butuh evaluasi menyeluruh. Perubahan kurikulum membawa banyak persoalan yang berdampak pada orang tua, guru, dan penyelenggara Pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum_2013 

https://www.suara.com/news/2022/07/06/064500/apa-itu-kurikulum-merdeka-belajar-ketahui-penjelasan-keunggulan-dan-karakteristik-utamanya?page=2 

https://smkw9jepara.sch.id/berita/read/implementasi-kurikulum-2013-dan-pembelajaran- berbasis-tefa#

https://m.tribunnews.com/amp/pendidikan/2022/07/05/apa-perbedaan-kurikulum-2013-dan- kurikulum-merdeka-ini-perbedaan-di-jenjang-sd-smp-sma?page=4

https://prsoloraya.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-1114929130/alasan-kemdikbud-beralih- ke-kurikulum-merdeka-belajar-ternyata-ini-dampaknya-untuk-guru-dan-peserta-didik_gl=1%2Apmasdc%2A_ga%2AckprVUloVFVNQ0VfSVdWYjNyYlY3NWpwTDAt Qm5nU0gybnRXUUZNX3o1bFU2ekY5UGFUdGZpakpUalUzTG9lWg..&page=3 

https://www.detik.com/edu/sekolah/d-6218114/tahapan-implementasi-kurikulum-merdeka- tiap-jenjang-juga-ada-ketentuan-sendiri

https://www.babad.id/berita/pr-3643873031/alasan-kurikulum-2013-perlu-diganti-dengan- kurikulum-merdeka (diakses pada tanggal 15 september 2022)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar